Acara Hajad Dalem Garebeg Syawal Tahun 2020 di Kraton Jogja Ditiadakan
Pageblug COVID19 seolah telah melumpuhkan segala lini kehidupan yang bukan saja sebatas negara, namyn juga kehidupan manusia seisi bumi. Segi ekonomi, politik, sosial, keamanan, bahkan juga budaya menjadi hal yang tak bisa lepas darinya. Termasuk di dalamnya adalah beberapa gelaran ritual budaya serta ceremonial yang selalu diselenggarakan oleh pihak Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Apabila terdahulu beberapa rangkaian tentang Tingalan Jumenengan Dalem Sri Sultan HB X tak sepenuhnya dapat dilaksanakan, termasuk penyelenggaraan pameran yang tak bisa dimaksimalkan, maka memasuki bulan puasa Ramadan pun beberapa ritual budaya juga urung dilakukan. Begitu pula dengan kehadiran hari raya Idulfitri 1441 H di tahun 2020 ini, terancam bakal terasa berbeda dari waktu-waktu sebelumnya.
Satu acara yang pada akhirnya dengan berat hati ditiadakan di Keraton Yogyakarta tersebut adalah kegiatan Hajad Dalem Garebeg Syawal Tahun 2020.
Ya, sebagai bagian dari langkah pencegahan terhadap merebaknya virus COVID19, kali ini Keraton Jogja juga meniadakan Grebeg Syawal, yaitu upacara adat yang menjadi tradisi Keraton Jogja dan dilakukan pada tiap tanggal 1 Syawal sebagai wujud syukur setelah melewati puasa Ramadan. Hal tersebut awal diketahui pada hari Minggu 26 April 2020, yaitu dari informasi pihak Keraton yang dipublikasikan melalui beberapa akun media sosial, di antaranya adalah Twitter ataupun Instagram.
Dari pengumuman yang terpublikasi tersebut dapat diketahui bahwa acara Hajad Dalem Garebeg Syawal Tahun 2020 (1 Sawal Wawu 1953/1441 H) di Keraton Jogja yang biasanya ditandai dengan arak-arakan gunungan dan prajurit Keraton itu ditiadakan demi mencegah terbentuknya kerumunan, yang berisiko memperluas penularan corona.
Selain Hajad Dalem Garebeg Syawal Tahun 2020 tersebut, upacara Numplak Wajik yang menandai dimulainya proses merangkai gunungan untuk sedekah pada rakyat, juga ditiadakan. Artinya, serupa dengan Grebeg Syawal, tahun 2020 ini bakal tidak ada acara Numplak Wajik juga.
Beberapa acara tersebut ditiadakan sekali lagi sebagai langkah untuk mencegah penyebaran Virus Corona, khususnya di wilayah Yogyakarta, apalagi mulai tanggal 24 April silam, Yogyakarta juga telah mengetatkan operasional transportasi oleh berbagai moda transportasi, baik darat pun udara.
Pengetatan transportasi darat untuk wilayah Yogyakarta di antaranya adalah dengan dilakukannya proses screening di tiga akses pintu masuk perbatasan, yaitu Jalan Solo -Prambanan yang berbatasan dengan Kabupaten Klaten, Jalan Magelang -Sleman yang berbatasan dengan area Muntilan -Magelang, dan perbatasan Wates yang beririsan dengan Purworejo. Sementara untuk transportasi udara, telah dihentikan operasional penerbangan komersial dari bandara YIA hingga awal Juni 2020.
Pun dengan kereta api, pihak KAI juga telah membatasi dan menghentikan beberapa perjalanannya, khususnya yang berasal dari Jakarta dan Bandung. []
Simak Pula Pawarta Tentang Helatan, Pameran, dan Presentasi, Atau Adicara Menarik Lain Oleh Official Adm
Tinggalkan Balasan