Pameran Seni Cahaya SUMONAR 2023 Sedikit Berbeda Dengan Tahun Sebelumnya, Karena Digelar di Museum Affandi & Tak Lagi di Jogja National Museum

Diwartakan oleh Utroq Trieha pada 25 November 2023 (8,142 Readers)

JVMP yang merupakan akronim dari Jogja Video Mapping Project adalah kolektif seniman visual dan media yang berbasis di Yogyakarta, dan kemudian berama SAAB! Production menjadi penggagas festival video mapping dan seni cahaya tahunan bernama SUMONAR.

SUMONAR 2023 menjadi festival video mapping dan seni cahaya ke-4 digelar di Yogyakarta, yang sejatinya ia telah eksis sebelum itu, karena kehadiran video mapping ini sebenarnya telah ada sejak beberapa tahun sebelumnya, yaitu saat JVMP masih merupakan salah satu program di bawah Festival Kesenian Yogyakarta (kini berubah menjadi Festival Kebudayaan Yogyakarta).

Berlangsung sejak tahun 2019 silam, selain sebagai ajang presentasi karya, festival ini juga menjadi tempat berkumpulnya para pelaku dan pecinta seni cahaya dari Indonesia bahkan dunia.

Jika beberapa tahun sebelumnya pameran seni cahaya ini bertempat di area Jogja National Museum Wirobrajan Yogyakarta, maka untuk gelaran SUMONAR 2023 kali ini ia berpusat di Museum Affandi, dan dilangsungkan sejak tanggal 25 November – hingga 05 Desember 2023, tentu dengan menawarkan presentasi berbagai macam karya. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, tak hanya seni instalasi cahaya, SUMONAR 2023 ini juga mempersembahkan karya dua dimensi dari beberapa seniman rupa Indonesia.

Dengan mengusung tema Being as Such yang dibuka pada Sabtu, 25 November 2023, SUMONAR menjadi ruang interaksi penikmat seni instalasi cahaya untuk tidak sekadar melihat seni pertunjukan video mapping, namun juga memaknai pemikiran para maestro seni rupa melalui karya-karyanya.

Being as Such

SUMONAR tahun 2023 ini menyajikan program presentasi khusus karya Affandi & Sudjojono, dua tokoh bersejarah dalam seni rupa Indonesia yang karyanya sudah menjadi legenda. Menyandingkan dua karya maestro sebagai teladan sekaligus memberi gambaran tentang sejarah seni di Indonesia, dan terakhir mendedahnya berdasarkan perspektif ruang publik. SUMONAR ingin kembali kepada semangat beliau berkarya semasa hidupnya, dan menjadi ruang bagi SUMONAR berdinamika, tumbuh dari waktu ke waktu. Oleh sebab itu dipilihlah Museum Affandi sebagai ruang presentasi utama selama gelaran SUMONAR 2023.

Main Show Video Mapping Performance

Selain Museum Affandi, SUMONAR di tahun ini tetap memanfaatkan ruang publik sebagai tempat presentasi karya seni cahaya. Fasad Gedung BNI kawasan Nol Kilometer kembali menjadi tempat yang representatif untuk mempresentasikan karya-karya seni cahaya tersebut kepada publik.

Dihelat pada tanggal 01 – 03 Desember 2023, bertajuk “Main Show Video Mapping Performance”, yang menampilkan karya dari 9 seniman undangan, dan 1 karya video mapping hasil dari Program Workshop Video Mapping yang diselenggarakan beberapa hari lalu.trtgtt “Main Show Video Mapping Performance” dapat disaksikan mulai dari pukul 18:30 WIB untuk umum tanpa dikenakan biaya.

Beberapa nama seniman yang turut berpartisipasi di Program Main Show Video Mapping Performance adalah Amaya Madrigal, Angel Sandimas, Ari Dykier, Cutemonster by Nindhita, Fanikini, Furyco, Hendry Prasetya, Indieguerillas, Jonas Sestakresna, Kevin Rajabuan, Rodar Studio, dan Studio Gambar Gerak. [uth]