Pameran Tunggal Yula Setyowidi ‘In A Search For Divine Love’ Digelar di LAV Gallery

Diwartakan oleh Utroq Trieha pada 8 Juli 2023 (2,118 Readers)

Yula Setyowidi yang merupakan pria asal pesisir timur pulau Jawa dan terlahir pada tahun 1990 adalah sosok seniman yang selepas menempuh pendidikan seni rupa di Yogyakarta memutuskan untuk tetap menetap dan turut andil menawarkan gagasannya di antara ruang-ruang dinamis seni rupa.

Sebagai seorang seniman muda Yula Setyowidi merupakan salah satu sosok tipikal series, pasalnya apabila melihat seluruh karya yang dibuatnya dalam batas rentang waktu tertentu, kita akan menemukan garis-subjek yang dibagi ke dalam durasi tertentu.

Berlokasi di LAV Gallery yang beralamat di Minggiran Mantrijeron Yogyakarta, Yula Setyowidi diagendakan menggelar pameran tunggal yang mengusung tajuk “In A Search For Divine Love” dengan waktu pameran kurang lebih 1 bulan lamanya, yaitu sejak dibuka pada tanggal 8 Juli 2023 dan akan berakhir di tanggal 6 Agustus 2023. Pameran ini terbuka dan dapat dihadiri umum dengan mengeluarkan biaya HTM hanya Rp10.000,- sudah mendapatkan gratis es teh.

Kembali pada tipikal series, bahwa hal ini diakui pula oleh Yula, bahwa ide seri dalam trajektori pengkaryaan kaenyataannya mampu menjadi “pemuas nafsunya”, tak lain karena dalam posisi tersebut alam pikirannya selalu terseret ke arah sudut pandang, misalnya ide visual tertentu dengan ketuhanan-sosial-cinta.

Sebagai subyek yang lahir dekat dengan laut, menghadirkan citraan ikan bukanlah sesuatu yang sulit untuk dipahami, karena hal tersebut cukup terang tanpa tedeng aling-aling. Kehadiran ikan dalam komposisi artistik yang ditawarkan Yula bukan kali pertama, melainkan kekerapannya atas visual ikan sudah hadir sejak saya mengenalnya 2011 lampau. Dalam rentang tersebut hampir seluruh karyanya dikerjakan dengan teknik fotografis, dengan proporsi yang terukur, kontur gelap-terang warna yang terkoreksi, juga sapuan kuas yang sangat halus dan telaten.

Rentang waktu sebagaimana dipaparkan di atas juga ditandainya dengan mengkomposisikan objek, teknik fotografis tidak seutuhnya dihadirkan menduplikasi foto yang ditemuinya. Akan tetapi ada upaya membuat puzzle di atas kanvas yang dikerjakannya.

Dalam karya terbaru, Yula mencitrakan mata sebagai objek vokal, mata yang dipinjam (baca: kembangkan) dari seri ikan dan dikomposisi dalam kehadirannya bersama dengan figur-figur deformatif (seri identity). Menikmati mata dalam karya Yula seperti ulang-alik, melihat diri sendiri sekaligus melihat dan turut merasakan tatapan dari “lawan”. Visual mata yang dicitrakan statis tersurat, sehingga perlu melihat dan merasakan gestur figur-figur, laiknya topeng namun gerak-geriknya membahasakan kesan tersirat.

Disepakati bersama antara LAV Gallery dengan Yula bahwa tajuk “In A Search For Divine Love” ini menjadi penanda dari perjalanan Yula dalam mencari zat “Ketakterhinggaan” atau situasi keilahian yang dialaminya sepanjang karir kesenian.

Figur dan Bentuk yang dituangkan dalam kanvas ataupun karya 3 dimensi Yula kali ini memang sekadar “kedok” saja. Ialah “kedok” yang disuguhkan dalam 33 karya yang terdiri dari 22 karya lukis, 10 karya sketsa, dan 1 reka karya dan dikerjakan sepanjang tahun 2018 – 2023. Seluruh karya yang dipamerkan ini merupakan akumulasi pengalamannya dalam perjumpaan dengan fakta dan informasi.

Pameran tunggal karya Yula Setyowidi yang bertempat di LAV Gallery ini dibuka pada tanggal 8 Juli 2023 sekira pukul 16.00 WIB langsung oleh salah satu aktivis perempuan sekaligus penggemar seni bernama Nenni Bunga Safitri pukul. Acara pembukaan ini juga dimeriahkan dengan penampilan Syarif Hidayatullah (srfhth), A.mora.tear-api, dan Alex (akustik).

Untuk informasi dan keterangan lebih lanjut perihal pameran tunggal Yula Setyowidi yang bertempat di LAV Gallery ini bisa menghubungi atau memantau akun instagram lavg_gallery. [uth]