Pawarta Adicara!

JARINGACARA sebagai media publikasi memiliki keinginan turut memberi warna dalam mengabarkan segala agenda acara seni budaya, pariwisata, warta, cuaca, juga menebarkan canda-tawa.
Perihal kontak kerjasama publikasi pun media partner, sila simak “Syarat dan Ketentuan“.

HIGHLIGHT
   
Nigama karya Yosep Arizal di Jagongan Wagen PSBK

Online Streaming Nigama Karya Yosep Arizal Dipersembahkan pada Program Jagongan Wagen Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) Edisi Desember 2021


Diwartakan oleh Official Adm pada 16 Desember 2021   (1,832 Readers)

Pada jelang penghujung tahun 2021 kali ini, Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) mempersembahkan karya dari Yosep Arizal dengan judul Nigama sebagai persembahan ke-7 yang tayang dalam program rutin bertajuk Jagongan Wagen (JW).

PSBK agendanya bakal menampilkan premiere karya baru bertajuk Nigama oleh Yosep Arizal ini di website jagonganwagen.psbk.or.id yang dapat diakses mulai Jumat, 17 Desember 2021 pukul 19:30 WIB. Penayangan Jagongan Wagen juga disertai dengan adanya Closed Caption bagi audiens dengan difabilitas.

Perihal proses kurasi karya dan produksi karya Nigama ini dilakukan pada bulan Desember 2021 dengan tempat berada di kompleks Padepokan Seni Bagong Kussudiardja yang tentu saja juga tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Nigama oleh Yosep Arizal

Nigama dan Seniman Kreatifnya

Nigama merupakan sebuah ilustrasi yang sifatnya pasemon akan male gaze yang diinspirasi oleh beberapa literatur Islam Jawa tentang hukum jima’, seperti Primbon dan Serat. Pertunjukan ini menyajikan penari tunggal yang memainkan tokoh Manu dengan wayang kulit sapi berukuran live size.

Wayang tersebut menggambarkan figur Dewi Kali, simbolisasi perempuan, yang dipuja oleh laki-laki. Akan tetapi dewi yang dipuja itu jika disorot lebih dekat hanyalah wayang atau bayang-bayang dan proyeksi dari si Manu (atau laki-laki) itu sendiri. Dalam karya ini Yosep mengajak kolaborasi seorang seniman pertunjukan bernama Widi Pramono sebagai performer, kolaborator, dan penata musik. Selain itu, ia juga mengajak seorang seniman instalasi bernama Ajeng Pratiwi yang membuat karya dengan judul “Perlahan Sirna”, (resin, dimensi variable, (2020). – karya kepala bayi) untuk dihadirkan dalam set pertunjukan ini.

  • Yosep Arizal

Yosep Arizal adalah seniman yang terlahir di Lumajang -Jawa Timur pada tahun 1991 namun saat ini ia menjadi seniman visual yang bekerja dan berdomisili di Yogyakarta.

Yosep lulus dari Kajian Seni Rupa Murni, Program Studi Seni Rupa Murni, FSR ISI Yogyakarta pada tahun 2016, dan kemudian pada tahun 2014 silam ia mengikuti Lokakarya Penulisan Kritik Seni dan Kurator Muda yang diselenggarakan ruangrupa Jakarta dengan Dewan Kesenian Jakarta. Selanjutnya di tahun 2015 dia juga sempat bekerja di perusahaan mode kontemporer, Kokon To Zai, yang akhirnya banyak mempengaruhi perspektifnya dalam melihat material berkarya seni.

Yosep kerap mengangkat narasi-narasi taboo yang bersumber pada teks maupun cerita masa lampau dalam proyek-proyek seninya. Ia aktif mengikuti beberapa pameran, diantaranya; Mereka Rekam (Festival Kesenian Yogyakarta, 2021), Study Club: Clothing As A State of Power (Cemeti Institute untuk Seni, Yogyakarta, 2020), Jogja Biennale XV: Equator #5 (Jogja National Museum, Yogyakarta, 2019), Pameran Besar Seni Rupa Indonesia: Panji (Graha Pancasila, Batu, 2018), dan mewakili Taman Budaya Yogyakarta di pameran SwaraNusa di Jayapura (Taman Budaya dan Museum Jayapura, 2014). Pada tahun 2019, ia juga menjadi finalis di Kompetisi Trimatra Salihara dan UOB Painting of The Year.

Nigama karya Yosep Arizal -Jagongan Wagen PSBK

  • Widi Pramono

Dalam menggarap karya Nigama ini, Yosep Arizal juga dibantu oleh Widi Pramono. Ialah seorang seniman pertunjukan yang berasal dari Gunung Kidul dan terlahir pada tahun 1996).

Widi Pramono aktif dalam berkesenian semenjak masuk SMK 1 Kasihan Bantul, yang merupakan sekolah kejuruan seni di Yogyakarta. Widi mulai berkecimpung dalam dunia seni profesional semenjak duduk di kelas 3 SMK. Widi sangat lekat dengan ketubuhan tradisi Yogyakarta dalam setiap jejak eksperimen tubuhnya. Dia juga merupakan pendiri acara KOSAKATA TUBUH pada tahun 2017 dan D’trukan Art Festival 2019 yang merupakan wadah para seniman.

Widi pernah terlibat sebagai penari dari beberapa koreografer ternama, seperti : Martinus Miroto, Didik Nini Thowok , Anter Asmorotejo, Setyastuti dan Y Subowo sejak 2015-2017. “Jawa”, dalam acara World Dance Day di Solo 2016, “Suku”, dalam acara Asia Tri di Yogyakarta 2016, “Devi Sri”, dalam ASEAN YOUTH DAY di Yogyakarta 2017, dan masih banyak lagi.

Selain hal di atas. Widi juga pernah terlibat dalam mendukung karya “Hologram” dalam acara pembukaan pekan seni media di ISBI Bandung 2016 (M. miroto), ”The zip”, dalam acara dazzling dances Indonesia di Thailand 2018 ( sumaryono), “Arjuna Wiraja”, dalam rangka pyeong chang winter Olympic games 2018 di south Korea Selatan 2018 (anter asmorotejo), “Garuda stone“, dalam acara SIPA di Surakarta (ari rudenko) 2020, dan masih banyak lagi. []

4.8/5 - (5 votes)

Simak Pula Pawarta Tentang , Atau Adicara Menarik Lain Oleh Official Adm


Tentang Official Adm

BACA JUGA:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *