Pawarta Adicara!

JARINGACARA sebagai media publikasi memiliki keinginan turut memberi warna dalam mengabarkan segala agenda acara seni budaya, pariwisata, warta, cuaca, juga menebarkan canda-tawa.
Perihal kontak kerjasama publikasi pun media partner, sila simak “Syarat dan Ketentuan“.

4.9/5 - (7 votes)
HIGHLIGHT
   
Spiderman minta kerokan Punakawan di Titik 0 Kilometer dalam Pameran Patung Jogja Street Sculpture Project

Pembukaan Pameran Patung Jogja Street Sculpture Project #3 Berlangsung Meriah


Diwartakan oleh Rika Purwaka pada 18 November 2019   (5,560 Readers)

Pameran patung JSSP ataupun Jogja Street Sculpture Project #3 tahun 2019 secara resmi telah dibuka, dengan tempat berada di seputar pelataran Monumen Serangan Oemom 1 Maret, area Titik 0 Kilometer Yogyakarta.

Acara pembukaan pameran patung Jogja Street Sculpture Project ke-3 pada hari Minggu, tanggal 17 November 2019 dilakukan dengan pemotongan tumpeng yang dilakukan langsung oleh Ibu Erlina Hidayati Sumardi, S.I.P, M.M. selaku sekertaris Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Banyak orang hadir di seputar Titik 0 Kilometer Jogjakarta serta di sekitar area Malioboro tersebut terlihat sangat antusias menyaksikan acara pembukaan, yang juga dimeriahkan oleh Performing Sculpture, Wedha Trisula Flashmob, Tari Sekar Pudyastuti, Berisik Percussion, Tari Modern (Looneta), Tari Kreasi (Krekep), Mr. Imz dan Si Muka Lakban, Jono Terbakar, Nona Sepatu Kaca, dan tak ketinggalan penampilan dari Kopibasi.

Model dan Seniman di Pembukaan Pameran Patung Jogja Street Sculpture Project 2019

Selain itu, pada pembukaan Jogja Street Sculpture Project ke-3 tahun 2019 tersebut, para penonton juga terlibat dalam flashmob, dan pentas Mr. Imz dan Si Muka Lakban.

Mengusung tema “Pasir Bawono Wukir”, waktu diselenggarakannya pameran patung pada gelaran JSSP #3 tahun 2019 ini adalah sejak dibukanya, yaotu pada tanggal 17 November, dan akan berakhir sampai dengan 10 Desember 2019. Dengan berlokasi di tiga tempat, pameran patung tersebut masing-masing ada di area Kabupaten Bantul, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Sleman, di mana di wilayah Bantul terdapat 13 patung, di Kota Yogyakarta terpajang 12 patung, dan di kabupaten Sleman ada karya patung seniman sejumlah 8 patung.

Sebagai informasi, bahwa dalam pameran patung di helatan Jogja Street Sculpture Project tahun 2019 ini, kerja-keras dari Yulhendri dan Pring Project (Anusapati, Lutse Lambert Daniel, Tugiman) merupakan hasil karya yang juga digunakan sebagai video clip dari Tompi.

Pembukaan Pameran Patung Jogja Street Sculpture Project

Perspektif Baru dalam Kehidupan

Pada pembukaan pameran patung pada gelaran JSSP tahun 2019 ini, Ibu Erlina Hidayati Sumardi, S.I.P, M.M juga memberikan kata-kata sambutan sebagai wakil dari Kepala Dinas Kebudayaan ataupun Kundha Kabudayan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pada sambutannya, Ibu Erlina menyampaikan harapannya, bahwa dari karya seni yang dipamerkan bisa menciptakan perspektif baru dalam kehidupan. Kecuali hal tersebut, seiring pameran patung ini juga diharapkan mampu memunculkan energi positif dari sinergi masyarakat dan seniman. Artinya, patung-patung yang dipamerkan bisa memberikan edukasi dan oase bagi masyarakat, dan sekaligus bisa mendapat apresiasi positif dari masyarakat.

Sementara itu, Basrizal Albara selaku Ketua Steering Committee JSSP #3 memaparkan ucapan terima kasihnya atas suksesnya acara pembukaan pameran patung ini. Ucapan terima kasih tersebut disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu atas terselenggaranya acara pameran patung JSSP, baik itu yang berasal dari kalangan seniman, pemuda, perangkat desa, maupun dari masyarakat.

 

Begitu pula hal lain yang disampaikan oleh RM Suwarsono sebagai ketua API. Beliau menuturkan bahwa kerja sama antara Dinas Kebudayaan DIY dengan Asosiasi Pematung Indonesia (API), selain berhasil menghadirkan seniman lokal dan luar kota, sukses pula mengundang seniman patung dari Malaysia. Harapannya, keberhasilan dari diselenggarakannya JSSP ini mampu menjadikan Yogyakarta sebagai laboratorium seni.

“Semoga JSSP selanjutnya bisa mengundang pematung dari Asia maupun dunia. Kami hendak menjadikan Yogyakarta sebagai barometer seni. Kehadiran seni patung akan lebih meriah disambut masyarakat,” ujar RM Suwarsono.

Serupa dengan RM Suwarsono, ketiga kurator JSSP tahun 2019 yang terdiri dari Soewardi, Kris Budiman, dan Eko Prawoto juga mengungkapkan, bahwa seturut dengan pameran patung JSSP #3 kali ini para seniman harus mengkaver tiga titik yang sangat luas dan merupakan sumbu imajiner Yogyakarta. Ide atau gagasan para seniman tak lain bertolak dari garis tersebut.

Itu artinya, apa yang tersaji di pameran patung Jogja Street Sculpture Project tahun 2019 ini memberi harapan bahwa sumbu filosofis dan imajiner Yogyakarta kenyataannya bisa pula dibentangkan lebih jauh, karena, tak lain kali inipun ia bisa menyasar seniman dari Malaysia.

Model di Pembukaan Pameran Patung Jogja Street Sculpture Project 2019

Para Kurator percaya bahwa keberadaan seni dibutuhkan dalam kehidupan, sosok seniman dengan pemikiran dan daya kreativitasnya mampu membuat hidup lebih berwarna. Pada segala kondisi dan suasana, senisejatinya masih sangat diperlukan dalam menjaga dan melihat kehidupan, di mana karya-karya yang muncul berasal dari kerja keras yang intens.

Kurator berharap bahwa pammeran patung Jogja Street Sculpture Project tahun 2019 #3 ini dapat memberi warna berbeda , khususnya bagi Yogyakarta, dan sekaligus bisa memberikan andil dalam memperkuat posisi Jogjakarta sebagai kota budaya. [rpw]

4.9/5 - (7 votes)

4.9/5 - (7 votes)

Simak Pula Pawarta Tentang , Atau Adicara Menarik Lain Oleh Rika Purwaka


Tentang Rika Purwaka

BACA JUGA:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *