Pawarta Adicara!

JARINGACARA sebagai media publikasi memiliki keinginan turut memberi warna dalam mengabarkan segala agenda acara seni budaya, pariwisata, warta, cuaca, juga menebarkan canda-tawa.
Perihal kontak kerjasama publikasi pun media partner, sila simak “Syarat dan Ketentuan“.

4.9/5 - (7 votes)
HIGHLIGHT
   
Maket Patung Becak di Pameran JSSP Tahun 2019

Yogyakarta Berhias 33 Patung di Pameran Jogja Street Sculpture Project #3, 17 November Hingga 10 Desembar 2019


Diwartakan oleh Rika Purwaka pada 16 November 2019   (4,324 Readers)

Tahun 2019 menjadi kali ke-3 digelarnya pameran patung JSSP atau dikenal dengan Jogja Street Sculpture Project #3 yang merupakan gelaran rutin 2 tahun sekali. Tahun 2019 pula pameran patung JSSP #3 itu mengusung tema Pasir Bawono Wukir dengan agenda dibuka pada hari Minggu 17 November 2019.

Acara pemukaan pameran patung Jogja Street Sculpture Project #3 bertempat di Monumen Serangan Oemom 1 Maret, yanng waktunya dimulai pada pukul 15.00 dan berlangsung hinnga sekira pukul 22.00 WIB.

Pameran patung Jogja Street Sculpture Project #3 tahun 2019 diselenggarakan sejak acara pembukaan, yaitu tanggal 17 November hingga 10 Desember 2019, dengan lokasi di tiga tempat berbeda, namun masih di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Yaitu di sisi selatan, yang berdekatan dengan Samudera Hindia, kawasan Pantai Bantul. Di area Titik 0 Kilometer Kota Yogyakarta. Dan yang paling utara adalah area yang tak jauh dari puncak Gunung Merapi, Sleman.

Nama Pematung JSSP 3 -Jogja Street Sclupture Project #3Dari tiga tempat berbeda sebagai spot digelarnya pameran patung JSSP tahun 2019 tersebut, tentu yang terlintas adalah adanya ‘sumbu imajiner‘ sebagai tonggak dibangunnya Daerah Istimewa Yogyakarta pada masa Mataram Kasultanan dahulu. Dan hal tersebut bisa dibenarkan, apalagi jika harus dikaitkan dengan tema “Pasir Bawono Wukir” yang diusung dalam pameran patung Jogja Street Sculpture Project #3 tersebut. Bahwa dengan alasan senada, gelaran JSSP #3 ini dimaksudkan pula guna merespon garis imajiner Yogyakarta.

Secara umum dapat diinformasikan bahwa pameran patung Jogja Street Sculpture Project alias JSSP adalah proyek seni patung di ruang publik yang hadir sebagai bentuk kontribusi pematung atas perkembangan dinamika ruang hidup masyarakat.

Sebagai agenda dari dibukanya pameran patung Jogja Street Sculpture Project #3 tahun 2019 ini, bakal dihadirkan pula beberapa Performing Sculpture, WedhaTrisula Flashmob, Tari Sekar Pudyastuti, Berisik Percussion, Tari Modern (Looneta), Tari Kreasi (Krekep), Mr.Imzdan Si MukaLakban, Jono Terbakar, Nona Sepatu Kaca, dan tak ketinggalan Kopibasi.

Rosanto Bima Pratama, S.Sn., yang merupakan organizing comitte dari gelaran ini menyampaikan bahwa JSSP #3 ingin menjadikan Yogyakarta kota berbudaya, salah satunya dengan patung. Karenanya, dipamerkanlah beberapa seni-patung di tiga tempat berbeda yaitu Bantul, Kota Yogyakarta, dan Sleman, agar patung masuk dan dekat dengan masyarakat.

Kegiatan pameran patung Jogja Street Sculpture Project #3 bakal melibatkan pemuda, perangkat desa, dan masyarakat setempat yang dijadikan spot pameran. Sementara agenda JSSP #3 ini juga akan diisi sejumlah kegiatan seperti pameran maket, pameran utama, dan seminar.

Sehubungan dengan diskusi yang juga bakal dihelat seiring gelaran JSSP #3 ini yang disinggung bukan saja sebatas hanya soal karya, tetapi juga soal branding wisata melalui patung-patung, workshop edukasi pada masyarakat soal pembuatan dan marketing merchandise. Selain itu, pada gelaran dua tahunan bertajuk JSSP ini terdapat pula program JSSP tour kamisan, JSSP performing art ruang publik, dan aneka lomba.

Terkait dengan beragam rangkaian-program dari JSSP di atas, pameran patung Jogja Street Sculpture Project #3 ini intinya memiliki keinginan untuk dapat memasyarakatkan patung, serta menggabungkan budaya dan wisata.

Hal serupa juga dipaparkan salah satu seniman-pematung bernama Ali Umar, bahwa ia mengharapkan agar ke depannya para seniman yang tergabung di Asosiasi Pematung Indonesia (API), baik yang berada di Yogyakarta maupun kota-kota lain, lebih aktif dan semoga pemerintah D.I Yogyakarta dan Pemerintah Kabupaten mendukung seniman.

“Sebab seniman berkontribusi menyumbangkan pikiran dan karya mereka ke daerah tertentu agar publik bisa menikmati dari sisi wisata, kota lebih maju dan baik” imbuh Ali Umar.

Pun yang disampaikan oleh Wusana yang merupakan Dukuh dari Padukuhan Grogol 10, sebagai salah satu tuan-rumah yang dijadikan sebagai ajang pameran patung JSSP tahun 2019 ini. Beliau mengucapkan rasa terima kasih yang mendalam atas hadirnya pameran JSSP #3 ini di Gumuk Pasir, Parangtritis.

“Harapan kami dari JSSP #3 bisa mendongkrak pariwisata di sini karena kebanyakan pengunjung datang ke gumuk pasir selain menikmati keindahan gumuk pasir juga suka swafoto, dengan adanya patung yang dipajang di sini, semoga bisa menambah view untuk foto dan wisatawannya makin meningkat” tutur Wusana.

[JSSP#3] Penyerahan tumpeng oleh Arsono kepada Wusana -Dukuh Grogol 10, Parangtritis -Jogja Street Sclupture Project #3

Pematung Jogja Street Sculpture Project #3 di Bantul

Pada gelaran Pameran Patung JSSP tahun 2019 ini, untuk area display yang berada di Kabupaten Bantul terdapat 13 karya, yang masing-masing berada di Pantai Gumuk Pasir, Pedukuhan Grogol 10, area Parangtritis, Kretek, dan Bantul.

Karya-karya tersebut melibatkan pematung dari Yogyakarta, baik kelompok maupun individu. Di antara para pematung tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Kelompok Ali & Agung (Ali Umar, Agung Pekik) | Yogyakarta
  2. Kelompok Ardite (Arsono, Meta Enjelita) | Yogyakarta
  3. Dunadi | Yogyakarta
  4. Edi Priyanto | Yogyakarta
  5. Kelompok Komriden & Dedy (Komroden Haro, Dedy Sufriadi) | Yogyakarta
  6. Kelompok Mata Air (Kusna Hardiyanto, Liflatul Muhtarom, Dedy Maryadi, Purwanto, Galuh Kusuma atmaja) | Yogyakarta
  7. Mata Kayu (Albertho.A.A.Wanma, Bara Masta)
  8. Kelompok Napak (Gina Martha Ajeng .N, Felix Junio Sendhi Arpico, Bowo Hermanto) | ISI Yogyakarta
  9. Pring Project (Anusapati, Lutse Lambert Daniel, Tugiman) | Yogyakarta
  10. Kelompok Tani Rupa (Mahendra Satria, Joko Apridinoto, Ruswanto, Wira Purnama, Afif Abdul Fatah) | Yogyakarta
  11. Wahyu Nugroho | Yogyakarta
  12. Yulhendri | Yogyakarta
  13. Burhanuddin bin Bakri dan Mohd Azhar abd Manan | Malaysia

Pematung JSSP 2019 di Kota Yogyakarta

Untuk karya pada pameran patung Jogja Street Sculpture Project #3 yang dipajang di area Kota Yogyakarta seluruhnya diisi dengan 12 karya. Masing-masing karya tersebut didisplay di seputar Titik 0 Kolometer Yogyakarta,  Jl. Pangurakan Gondomanan, Kota Yogyakarta.

Par seneiman patung yang terlibat di dalam pameran di tengah kota Jogja tersebut antara lain adalah:

  1. Ahmad Chotib Fauzi Sa’ad | Yogyakarta
  2. Amboro Liring | Yogyakarta
  3. Kelompok Klinik Art Studio (Indra Lesmana, Bio Andaru, Agung Qurniawan) | Yogyakarta
  4. Rame Adi  | Yogyakarta
  5. Suparman Baela | Yogyakarta
  6. Win Dwi Laksono  | Yogyakarta
  7. Rosli Zakaria | Malaysia
  8. Saharuddin Supardari | Malaysia
  9. Kelompok Cahya (Agus Widodo, Yani Sastranegara, Cyca Leonita, Henry Kresna) | Bogor
  10. Yana WiyatnaSucipto | Bogor
  11. HilmanSyafriadidari | Bandung
  12. Yoga Budhi Wantorodari | Magelang

Pematung JSSP 2019 di Kota Yogyakarta

Tentang pameran patung JSSP tahun 2019 dengan area display di Kabupaten Sleman bakal dipamerkan sebanyak 8 karya. Tempat dipanjangnya karya-karya patung tersebut adalah berada di seputra Utara Kopi Kali Petung, Petung, Kepuharjo, Cangkringan.

DI bawah ini adalah para seniman pekarya seni patung yang dipajang pada JSSP 2019 di Sleman tersebut;

  1. Kelompok API Jakarta (Harry Susanto, Benny Ronald Tahelele) | Yogyakarta
  2. Lab Sejarah Kajian Teknologi dan Desain FAD UKDW (Linda Octavia, Jimmy Machael Tirtayasa, Tifan Adi Kuasa, Wilfridus Budjen) | Yogyakarta
  3. Kelompok Mata Air (Kusna Hardiyanto, Liflatul Muhtarom, Dedy Maryadi, Purwanto, Galuh Kusumaatmaja) | Yogyakarta
  4. Ronny Lampah | Yogyakarta
  5. Agoes Salimdari | Tangerang Selatan
  6. Agung ‘Tato’ Suryanto | Surabaya
  7. Kelompok Buted (Budi PM Tobing, Teddy Murdiyanto) | Jakarta
  8. Koko Sondakadari | Bandung

Dari karya-karya patung yang dihasilkan dan dipamerkan di atas, selanjutnya diharapkan dapat ditelusuri kembali kemungkinan poros-poros baru, dan dapat menjembatani keterbatasan serta kepedulian sosial dalam merespons ruang.

Kecuali hal tersebut, dari pameran patung Jogja Street Sculpture Project #3 juga mampu melahirkan tantangan untuk proses interaksi penonton dalam memberikan respons terhadap konsep karya, lokasi dan dampak sosial. Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah munculnya rangsangan bagi para seniman dalam mengeksplorasi gagasan, material, dan karakteristik ruang, sekaligus dapat memberi harapan akan kebaruan dari partisipan bagi seni patung di Indonesia. [rpw]

4.9/5 - (7 votes)

4.9/5 - (7 votes)

Simak Pula Pawarta Tentang , Atau Adicara Menarik Lain Oleh Rika Purwaka


Tentang Rika Purwaka