Pawarta Adicara!

JARINGACARA sebagai media publikasi memiliki keinginan turut memberi warna dalam mengabarkan segala agenda acara seni budaya, pariwisata, warta, cuaca, juga menebarkan canda-tawa.
Perihal kontak kerjasama publikasi pun media partner, sila simak “Syarat dan Ketentuan“.

4.5/5 - (4 votes)
HIGHLIGHT
   
Matra Kriya Fest Menjadi Wadah guna Menjaring Karya dan Bakat Para Perupa Muda dalam Seni Kriya

Matra Kriya Fest Menjadi Wadah guna Menjaring Karya dan Bakat Para Perupa Muda di Bidang Seni Kriya


Diwartakan oleh Utroq Trieha pada 29 September 2020   (3,256 Readers)

MATRA KRIYA FEST adalah gelaran kompetisi karya kriya yang ditujukan bagi para perupa muda, dengan batasan umurnya ada di bawah 35 tahun. Selanjutnya di tahun 2020 kali ini Matra Kriya Fest hadir guna menjaring karya, bakat terbaik, dan melihat pencapaian-pencapaian estetik-artistik para perupa muda dalam perkembangan seni rupa kontemporer Indonesia.

Matra Kriya Fest bisa dikatakan sebagai nama baru, namun sejatinya ia merupakan wadah sekaligus aktivitas lama di mana pada tahun 2018 silam pernah mengenakan nama MATRA AWARD yang pada waktu itu mengangkat tema “dimensi x resonansi”. MATRA AWARD yang digelar dua tahun sebelum Matra Kriya Fest tersebut secara umum meraih kesuksesan dalam gelarannya, karena ia bisa menjaring ratusan perupa muda untuk mengirimkan gagasan terbaiknya dalam kompetensi ini.

Matra Kriya Fest yang agendanya bakal diselenggarakan pada tanggal 7 hingga 16 bulan November 2020 tersebut menjadi estafet gerakan kesenian yang senantiasa menampung gagasan-gagasan baru kriyawan Indonesia, oleh karena itu, Matra Kriya Fest membuka kemungkinan hadirnya karya-karya seni dengan pendekatan konsep dan craftsmanship yang kuat serta kontekstual dengan dinamika sosial budaya masyarakat.

Matra Kriya Fest Menjadi Wadah guna Menjaring Karya dan Bakat Para Perupa Muda di Bidang Seni Kriya

Kesenirupaan Indonesia

Kompetisi karya kriya perupa muda yang diselenggarakan dalam Matra Kriya Fest tahun 2020 yang mengusung tema Nusantara “in slice” kali sepenuhnya mendapat dukungan dari Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sebelum lebih jauh menyoal tentang tema yang diusung pada helatannya di tahun 2020 kali ini, dapat dirunut dari awal bahwa berbicara tentang pameran seni rupa tentu akan lebih bijak ketika kita juga membuka sedikit cakrawala perihal kesenirupaan di Indonesia ini. Nyata adanya kesenirupaan di Indonesia tak sebatas dilihat dari satu sisi cara pandang, apalagi jika harus mengingat keberagaman kekayaan intelektual seni yang ada, di mana karya seni yang muncul tak bisa tidak adalah juga merupakan cerminan pengamatan perasaan dan pikiran dari penciptanya.

Dari cerminan keberagaman tersebut, maka selanjutnya kita akan menyimpulkan, bahwa tindakan menelusuri karya seni yang ada di Indonesia berikut keberagamannya, itu artinya sama dengan kesiapan kita dalam menelusuri olah pikir, ritual, dan falsafah hidup masyarakat di dalamnya. Padahal seperti kita ketahui, keberagaman olah pikir, ritual sekaligus sejarah yang menggiring kesenirupaan di Indonesia ini tentu juga tidak bisa dimungkiri telah ikut membentuk keunikan serta kekhasan dalam konstelasi seni rupa secara umum dan sekaligus memberi pengaruh pada kehidupan sosial dan budaya di masyarakatnya.

Tema Nusantara “in slice”

Matra Award 2018Setelah merunut sedikit ikhwal kesenirupaan Indonesia, maka selanjutnya kitapun dapat membuka perihal seni kriya, yang juga diakui sebagai seni rupa nusantara, di mana pada perkembangannya menunjuk ke arah yang lebih terbuka di kesenirupaan secara umum. Hal ini bisa dimaknai; seni kriya kenyataannya juga mampu memberi rujukan kepada kita perihal peran keberdayaan yang tidak meninggalkan akar budaya.

Dari runutan yang terhubung antara kesenirupaan nusantara, kriya seni, dan juga akar budaya di atas, maka kemudian gagasan pada pameran di “Matra Kriya Festival” diarahkan guna menjadi wadah terbukanya kemungkinan baru bagi perspektif kritis seniman atas kriya seni berikut perkembangan didalamnya, di mana perkembangan ini tentu juga mengikutsertakan bagaimana craftsmanship, kesadaran lokal ditelaah, dan dalam skala yang lebih besar mampu membuka peluang munculnya karya yang berdaya dan memperkaya khazanah senirupa di Indonesia.

Agenda seni dan segala bentuk seni yang muncul selalu memiliki kontribusi dan peran dalam setiap kehidupan sosial dan lebih lanjut antara seni dan budaya merupakan dua hal yang tak terpisah, hal ini disebabkan dekatnya dan jalin kelindan serta proses yang meliputi penciptaan objek maupun peristiwa yang menstimulasi pengalaman dalam suatu sistem sosial.

Nusantara “in slice” sebagai tema festival dimaksudkan sebagai jalan tengah untuk menyadari keterbatasan menyelami seluruh bentuk seni rupa berikut isu serta wacana yang tersebar dan beragam di Indonesia.

Yogyakarta yang merupakan lokasi dilangsungkannya festival ini sendiri juga merupakan situs yang tepat, apalagi jika mengingat beragamnya agenda seni maupun budaya yang diselenggarakan di setiap tahunnya. Diakui atau tidak, keberadaan agenda tersebut telah mempengaruhi kehidupan sosial berikut kebijakan pemangku kewenangan kota Yogyakarta.

Di sisi lain, keberadaan Matra Kriya Fest yang gelarannya bakal dilakukan di Pendhapa Art Space Yogyakarta ini, secara lebih jauh juga dimaksudkan sebagai salah satu dukungan bagi berkembangnya keberagaman sekaligus kesadaran untuk terus merangkai potongan-potongan peristiwa maupun penciptaan objek seni dari kesuluruhan kekayaan senirupa nusantara. Kesadaran yang meliputi keterbatasan dalam pertautan menyelami kesenirupaan di Indonesia ini diharapkan justru dapat membuka kemungkinan serta peluang baru berikut perspektif kritis seniman dalam menyikapi perkembangan kriya seni di Indonesia. [uth]

4.5/5 - (4 votes)

4.5/5 - (4 votes)

Simak Pula Pawarta Tentang , Atau Adicara Menarik Lain Oleh Utroq Trieha


Tentang Utroq Trieha

BACA JUGA:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *