Pawarta Adicara!

JARINGACARA sebagai media publikasi memiliki keinginan turut memberi warna dalam mengabarkan segala agenda acara seni budaya, pariwisata, warta, cuaca, juga menebarkan canda-tawa.
Perihal kontak kerjasama publikasi pun media partner, sila simak “Syarat dan Ketentuan“.

HIGHLIGHT
   
JAFF 16 Tenacity 2021

Perihal Film Penyalin Cahaya Garapan Wregas Bhanuteja yang Turut Diputar di JAFF 16 Tenacity 2021, Yennu Ariendra Awalnya Merasa Bingung Menentukan Genre Musik Dangdut Koplo


Diwartakan oleh Official Adm pada 6 Desember 2021   (2,496 Readers)

Seiring gelaran festival JAFF 16 ‘Tenacity’, Empire XXI Yogyakarta lumayan penuh oleh para penonton yang ingin melihat film besutan para sutradara nasional. Hal tersebut terjadi juga pada hari ke-5 perayaan festival film JAFF 2021 yang memulainya dengan pemutaran film Memoria (2021) pada jam 10.00 WIB.

Terlihat antusiasme khalayak terhadap film Memoria (2021) yang dipresentasikan pada JAFF 16 Tenacity kali ini. Ialah sebuah film berkisah tentang seorang wanita yang sedang mencari arti eksistensi dari keberadaan manusia. Dalam film ini digandeng juga artis Hollywood bernama Tilda Swinton.

Masih dalam waktu yang sama di hari kelima helatan JAFF 16 Tenacity, terdapat pula live discussion yang dapat diakses secara daring melalui Klik Film. Dalam acara yang membahas tentang konten and programming dan dipandu langsung oleh Ifa Isfansyah selaku Festival Director tersebut dihadiri oleh John Badalu seorang Produser sekaligus Programmer dan Alexander Matius selaku Program Director JAFF 16.

Sajian lainnya adalah film dari program non kompetisi Asian Perspectives Short, dan lima film panjang dari program yang sama; Asian Perspectives. Ada Tiong Bahru Social Club (2020) film asal Singapura tentang Ah Bee yang melakukan pengembaraan komedi melalui Tiong Bahru Social Club, sebuah proyek berbasis data untuk menciptakan lingkungan yang paling bahagia di dunia, lalu Aruna Vasudev – Mother of Asian Cinema (2021) film ini mengeksplorasi dinamismenya yang dilukiskan melalui narasi yang mengungkap kehidupan para kritikus, pembuat film, kurator, dan programmer.

Selanjutnya ada Wheel of Fortune and Fantasy (2021) tentang kerumitan cinta yang terjadi karena sahabat Meiko yang menyukai mantan kekasihnya, Sasuka. Ada pula Three Strangers (2021) film asal Thailand, dan Mentega Terbang (2020) asal Malaysia yang menceritakan tentang pencarian atas pertanyaan apa yang terjadi pada orang-orang setelah mati.

Film Penyalin Cahaya Wregas Bhanuteja Diputar di JAFF 16 Tenacity 2021

Adapun program kompetisi yang ditayangkan di hari ke-5 gelaran JAFF 16 Tenacity ini adalah Light of Asia dengan Kisah Cinta Dari Barat (2021). Ialah film Indonesia yang mendapatkan nominasi Film Pendek Terbaik pada Festival Film Indonesia 2021, yang di dalamnya menceritakan sepasang kekasih yang sedang berbincang satu sama lain mengenai mimpi mereka untuk bekerja di bandara dekat desa. Kedua, Bagan (2021) bercerita tentang kisah hari-hari terakhir sebuah desa yang sekarat melalui sudut pandang sepasang remaja; ketika kepolosan berbenturan dengan kenyataan pahit tumbuh dewasa dan melanjutkan hidup. Ketiga, Live in Cloud – Cuckoo Land (2020) tentang sebuah kisah modern Kafka dengan latar tempat Vietnam pada era transformasinya. Keempat, Comrade Policeman (2020) tentang jurnalis dari Kazakhstan yang harus membuat laporan berita tentang kampanye pencitraan kepolisian. Kelima, Hilum (2020) tentang seorang anak perempuan bernama Mona yang mendatangi praktik perdukunan untuk meminta disembuhkan dari ketidakmampuannya untuk menangis akibat dimarahi ibunya atas penampilannya yang gagal saat menjadi pengiring jenazah. Keenam, Laut Memanggilku (2021) karya Tumpal Tampubolon dari Indonesia yang mendapat penghargaan Sonje Award (Asia) di Busan International Film Festival 2021 serta Film Pendek Terbaik Festival Film Indonesia 2021. Film ini bercerita tentang anak laki-laki pesisir yang menunggu ayahnya yang tak kunjung pulang.

Asian Perspectives Short ditutup dengan diskusi antara filmmaker dengan penonton, yang juga dihadiri sutradara Kisah Cinta dari Barat (2021), M. Reza Fahriyansyah. Masih dalam kesempatan serupa di JAFF 16 Tenacity, hadir pula Tumpal Tampubolon sebagai sutradara dari Laut Memanggilku (2021) yang mendapat pujian akibat salah satu adegan mendandani boneka dalam film buatannya.

Bersanding dengan film Internasional lainnya dikategori kompetisi maupun non-kompetisi, film karya anak bangsa seperti film Preman (2021) dengan durasi 91 menit ikut duduk manis dalam antrean film yang akan ditonton oleh pecinta film. Preman adalah film panjang yang menceritakan tentang Sandi, seorang preman tuli yang bekerja untuk suatu geng yang menyamar menjadi organisasi non-pemerintah yang dipimpin oleh Guru. Sampai akhirnya Sandi dihadapkan dengan pilihan sulit yakni untuk balik melawan seluruh gengnya ketika putranya Pandu menyaksikan pembunuhan yang dilakukan oleh Guru. Film yang diputar di Studio 1 ini pun dipenuhi oleh penonton yang datang untuk menikmati dan mengapresiasi film karya Randolph Zaini.

Film karya sutradara nasional lain adalah Losmen Bu Broto (2021), berjejer dalam antrean siang pada pukul 12.30 di Studio 4 Empire XXI Yogyakarta. Film karya Eddie Cahyono dan Ifa Isfansyah ini merupakan karya reboot dari sinetron legendaris TVRI tahun 1980-an LOSMEN yang menempatkan Keluarga Broto di latar modern tahun 2020. Bercerita tentang seorang keluarga yang memiliki penginapan yang cukup terkenal di Yogyakarta. Tempat penginapan yang dari luar terlihat sangat sukses dan hangat ini, rupanya menyembunyikan masalah dan konflik yang tak terlihat dari masing-masing anak dari keluarga Pak Broto dan Bu Broto. Sebuah skandal akhirnya menguji mereka untuk berdamai sesuai dengan slogan losmen mereka: Keluarga Adalah Rumah.

Dua film panjang di atas merupakan penayangan dari program khusus film Indonesia di JAFF 16 ‘Tenacity’. Menurut pernyataan dari Alexander Matius dan Gorivana Ageza selaku programmer JAFF, kemajuan industri film Indonesia bertumbuh sekitar 20% per tahun selama empat tahun terakhir sebelum pandemi dan menjadi pasar film nomor sepuluh terbesar di dunia pada akhir tahun 2019. Hal tersebut adalah catatan-catatan penting industri perfilman Indonesia pernah berada dalam posisi tersebut. JAFF 16 ‘Tenacity’ secara khusus mengajak perwakilan-perwakilan asosiasi pekerja film untuk menjadi penilai dalam beberapa kategori di Indonesian Screen Awards. Sehingga tahun ini penghargaan untuk film Indonesia yang dinilai oleh pekerja film Indonesia.

Film Penyalin Cahaya Wregas Bhanuteja Diputar JAFF 16 Tenacity 2021

Keramaian Empire XXI Yogyakarta selain diisi oleh penonton film Backstage (2020) yang diputar tiga hari berturut-turut juga dari film panjang pertama sutradara Wregas Bhanuteja yang berjudul Penyalin Cahaya (2021), menceritakan tentang pelecehan seksual di sebuah universitas, tiketnya ludes hanya dalam hitungan menit setelah penjualan dibuka. Beberapa orang dibuat kecewa karena kehabisan tiket, beberapa lainnya berhasil saling senggol untuk mengamankan kursi ternyaman mereka.

Film Penyalin Cahaya yang diputar dalam perayaan JAFF 16 Tenacity tahun 2021 ini telah meraih beberapa penghargaan, yaitu Nominee for New Currents Busan International Film Festival 2021, serta memenangkan 12 Piala dari 16 Nominasi di Festival Film Indonesia 2021.

Penyalin Cahaya sebagai bagian dari program Main Competition akan ikut serta memperebutkan penghargaan Golden Hanoman Award dan Silver Hanoman Award yang diberikan kepada Film Asia Terbaik melalui penjurian dalam program ini. Salah satu yang paling menarik dari film ini adalah penataan musik yang sangat lokal, dangdut dan koplo.

Disinggung perihal lagu dangdut koplo ini Yennu Ariendra sebagai sang penata musik dalam film Penyalin Cahaya memaparkan awal kebingungannya sebelum memutuskan untuk mengusung genre musik itu.

“Saya disuruh buat lagu yang signatur Asia banget, bingung awalnya kaya gimana, tapi akhirnya kepikiran koplo atau dangdut karna kita sangat dekat terhadap genre tersebut,” jelas Yennu Ariendra.

Dari film Penyalin Cahaya dengan tiket penjualan paling laris hingga tiket dan promo pembelian film, JAFF 16 ‘Tenacity’ terus menghadirkan kejutan-kejutan untuk para pecinta sinema tanah air.

Informasi dan keterangan lebih lengkap mengenai JAFF 16, sila dapat mengaksesnya di sosial media resmi JAFF di website www.jaff-filmfest.org dan atau IG @jaffjogja. []

4.9/5 - (8 votes)

Simak Pula Pawarta Tentang , Atau Adicara Menarik Lain Oleh Official Adm


Tentang Official Adm