Pawarta Adicara!

JARINGACARA sebagai media publikasi memiliki keinginan turut memberi warna dalam mengabarkan segala agenda acara seni budaya, pariwisata, warta, cuaca, juga menebarkan canda-tawa.
Perihal kontak kerjasama publikasi pun media partner, sila simak “Syarat dan Ketentuan“.

HIGHLIGHT
   
sumonar 2021

Festival Seni Cahaya SUMONAR 2021 Menjadi Cara dalam Melihat Relasi Cahaya Melalui “Spectrum Optica”


Diwartakan oleh Utroq Trieha pada 7 Desember 2021   (2,184 Readers)

Tanggal 6 hingga 12 Desember 2021 menjadi hari-hari yang cukup berarti bagi khalayak pegiat dan pecinta festival seni cahaya, pasalnya pada rentang waktu satu minggu tersebut, momentum festival seni cahaya berskala internasional kembali digelar. Ialah SUMONAR FESTIVAL 2021 yang kali ini agendanya dilangsungkan di area Jogja National Museum Wirobrajan Yogyakarta.

INTERNATIONAL LIGHT ART FESTIVAL SUMONAR 2021 menjadi perayaan seni cahaya tahun ketiga, yang perayaannya adalah dengan memproyeksikan cahaya pada bidang-bidang nyata maupun rekaan. Selain itu, ada pula sebaran cahaya di dalam ruang, yang menimpali gagasan yang sudah ada dan kemudian menjadi imajinasi liar, atau sekadar memancing gagasan baru lagi. Artinya, SUMONAR Festival ini juga menjadi upaya untuk menyampaikan cerita melalui perspektif yang berbeda.

Menilik ke belakang dari SUMONAR 2021 ini, dapat diketahui bahwa pada awalnya, jauh sebelum SUMONAR itu lahir, sejak tahun 2013 silam para pegiatnya telah rutin mempresentasikan karya minimal satu tahun sekali. Pasalnya, mereka juga menjadi bagian yang turut meramaikan program ‘kesenian’ di bawah naungan perhelatan FKY a.k.a Festival Kesenian Yogyakarta. JJVMP yang merupakan akronim dari Jogja Video Mapping Project menjadi nama yang diusung pada program FKY itu.

Selanjutnya sejak tahun 2018 JVMP bermetamorfosa menjadi Jogjakarta Video Mapping Festival (JVMF). Pasa tahun itu, gelarannya masih tetap bersamaan dengan Festival Kesenian Yogyakarta ke-30 yang dipresentasikan di sepanjang Jalan Malioboro dan Kawasan Nol Kilometer. Hingga setahun kemudian, yaitu di tahun 2019 lahirlah SUMONAR yang kemudian bertumbuh-kembang hingga saat ini.

sumonar spectrum optica

Seiring dengan perayaannya kali ini, Ignatia Nilu selaku Kurator SUMONAR 2021 menuturkan ikhwal kehadiran cahaya di dalam konstelasi keseharian manusia membawa ketertarikan untuk menginvestigasi proses berelasi spektrum cahaya hari ini dengan dinamika sosial, alam, dan pengetahuan. Selanjutnya berangkat dari idiom fisika, “Spectrum Optica” diusung menjadi tema pada perayaan SUMONAR 2021 kali ini.

Tema “Spectrum Optica” dalam perayaan SUMONAR 2021 dapat dimaknai sebagai pindai inderawi untuk menangkap spektrum gelombang elektromagnetik yang tepatnya merupakan bagian dari spektrum optik kasat mata manusia.

​​Unsur cahaya hadir sebagai spektrum utama yang diolah, yang di hari ini kita dapat menyadari kehadiran cahaya juga termimesis dalam mantra visual yang dibuat manusia. Serta pencanggihan teknologi juga turut menyajikan cahaya dalam konfigurasi cahaya bergerak yang dikerjakan secara digital maupun komputasi digital yang turut hadir dalam gelaran Sumonar oleh para seniman di tahun ini.

Sejak tahun 2020 lalu dan kemudian berlanjut hingga sekarang, ini menjadi masa yang tidak mudah bagi industri kreatif manapun. Namun sebagaimana pekerja kreatif lainnya, para pegiat seni cahaya pun tetap menggeliat dengan tetap menggelar SUMONAR 2021 yang sekaligus menjadi usaha untuk mengajak khalayak dalam membagikan pengalaman estetis melalui rengkuhan kenangan yang berpendar pada setiap titik cahaya. Titik-titik cahaya ini dihadirkan oleh para seniman yang diundang untuk mengekspresikan gagasannya.

video mapping sumonar 2021

Berlaku sebagai pihak penyelenggara perayaan festival seni cahaya kali ini masih serupa dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu masih digawangi oleh JVMP dan SAAB! Production. Akan tetapi di tahun 2021 kali ini pihak penyelenggara juga membuka kesempatan untuk kemudian mengajak beberapa kawan baru dalam melakukan kerja bersama mewujudkan SUMONAR 2021.

Selain Ignatia Nilu, Fani Cahya Putra yang lebih akrab dipanggil Fanikini sebagai perwakilan dari Jogjakarta Video Mapping Project (JVMP) juga memaparkan bahwa penyelenggaraan SUMONAR tahun ini menjadi langkah guna mencoba mengembalikan kebiasaan masyarakat umum yang bertemu, mengapresiasi karya seni cahaya, berjejaring untuk berbagi kebaikan apapun, setelah tahun lalu segalanya masih sangat terbatas dengan kondisi yang tidak mudah untuk diwujudkan seperti sekarang ini.

Sebagai venue dilangsungkannya perayaan seni cahaya internasional SUMONAR ini adalah di area JNM (Jogja National Museum) yang beralamat di Jl Ki Amri Yahya Wirobrajan Yogyyakarta. Salah satu alasan dipilihnya JNM sebagai venue karena ia dipandang sebagai lokasi yang representatif dalam mengakomodasi ekspresi para seniman cahaya.

Perihal sajian dari helatan SUMONAR tahun ini terdapat beragam program, yang kesemuanya dapat dinikmati publik pada setiap hari mulai Senin hingga Minggu, 6  – 12 Desember 2021, teaptnya setiap pukul 13.00 WIB hingga 21.00 WIB di Jogja National Museum.

Perayaan festival seni cahaya ini dibuka kunjungannya untuk umum, hanya saja tentu tetap diberlakukan syarat dan ketentuan, khususnya mengenai penerapan protokol kesehatan secara ketat serta jumlah yang dibatasi. Karena itu dipersilakan melakukan registrasi bagi yang berminat berkunjung, yaitu melalui laman situs www.sumonarfest.com

Rangkaian program dari SUMONAR tahun ini  selain presentasi karya video mapping terdapat pula program workshop bersama Epson yang nantinya juga akan menampilkan salah satu karya artis JVMP. Kecuali itu, yang tak boleh dilupakan adalah merespon gelombang besar Crypto Art di dunia NFT (Non-Fungible Token). [uth]

4.9/5 - (7 votes)

Simak Pula Pawarta Tentang , Atau Adicara Menarik Lain Oleh Utroq Trieha


Tentang Utroq Trieha

BACA JUGA:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *