Pameran Seni Homage To Home Oleh GRAMM Hotel by Ambarrukmo Jadi Perayaan Hari Jadi ke-7 Sekaligus Lebaran Seni Di Yogyakarta

Diwartakan oleh Utroq Trieha pada 4 Juli 2024 (1,816 Readers)

Jogja menjadi salah satu tempat yang didambakan banyak orang, bukan saja mereka yang hendak berwisata, namun juga mereka yang kreatif dan ingin berkarya, tak lain lantaran Yogyakarta tak pernah libur dalam menghadirkan karya-karya seni hebat dalam setiap perkembangannya, hingga kemudian seiring helatan ARTJOG terciptalah frase Lebaran Seni Jogja.

Seiring dengan lebaran seni di Jogja sekaligus sebagai perayaan hari jadinya yang ke-7 maka kali ini digelar pula pameran seni bertajuk Homage To Home di area GRAMM Hotel by Ambarrukmo Jl. Laksda Adisucipto Yogyakarta.

Aris Retnowati selaku General Manager GRAMM Hotel by Ambarrukmo dalam rangkaian pembukaan pameran seni rupa kali ini menuturkan bahwa dalam menyambut anniversary ke tujuh GRAMM Hotel by Ambarrukmo sekaligus merayakan lebaran seni di Yogyakarta, dihadirkan pameran guna memberikan hiburan terbaik bagi para tamu, terutama bagi para penggemar seni rupa. Selain itu, helatan ini juga hadir sebagai wadah bagi para seniman untuk meningkatkan kemampuan dalam menciptakan karya seni yang berkualitas.

Selain seniman legend Nasirun dan Butet Kartaredjasa, sejumlah seniman yang menjadi bagian dalam Pameran Seni Homage To Home kali ini antara lain adalah Astuti Kusumo, Bambang Heras, Desy Febrianti, Dedy Sufriadi, Dyan Anggraini. Hanafi K. Sidharta, Suharmanto, dan Yusup Dilogo. Smentara sebagai penulis dalam pameran ini adalah Zuliati.

Tentang Tema Homage To Home

Dalam acaa pembukaan Zuliati menuturkan bahwa tajuk Homage to Home yang diusung di pameran kali ini menjadi manifestasi pengembalian kepada rumah kita, sementaa itu dituturkan oleh Aris Retnowati bahwa pameran seni rupa kali ini sekaligus memjadi perayaan hari jadi ke-7 dari hotel yang dulu bernama Grand Ambarukmo, dan kemudian berubah nama di tahun ke-5.

Selanjutnya masih menurut Aris Retnowati disebutkan bahwa dalam pameran kali ini GRAMM Hotel by Ambarrukmo mengusung tema HOMAGE TO HOME, ia bisa dimaknai sebagai suatu rumah yang direfleksikan melalui karya seni lukisan, di mana para seniman yang berpartisipasi di dalamnya memiliki ikatan kuat dengan Yogyakarta dalam proses perkembangannya, lantaran acapkali menciptakan karya seni yang mampu menafsirkan kisah-kisah, memori ingatan akan rumah, bentuk bangunan, dan sebagainya dalam proses menciptakan makna rumah yang baru.

Rangkaian Pembukaan Pameran

Pada malam pmbukaan Paman Homage To Home ini hadir pula Seniman legendaris Nasirun yang juga langsung memberikan orasinya, dikatakan oleh Nasirun bahwa tahta Sultan HB IX untuk rakyat menjadikan Jogja sebagai wadah yang bukan saja milik warga lokal, sekaligus menjadikan Jogja bukan saja sebagai kota pelajar ataupun pendidikan semata, tapi juga kota kebudayaan. Nasiun melanjutkan bahwa kali ini Jogja sedang dalam penampilan yang sangat indah karena sedang berlebaran di hari raya Seni Rupa seiring adanya helatan Artjog.

Satu sosok yang hadir di pameran Homage to Home ini ada pula putra Jogja kelahiran pinggiran Kali Code yang juga mantan petinggi BUMN Garuda Indomesia. Beliau pulang kampung dan sudah 5 tahun belakangan menetap di Gunungkidul untuk membangun Jogja melalui karya mandirinya, ialah Rizal Perdana Kusuma yang merupakan founder Indonesia Leadership School.

Sementara itu Singgih sebagai Kepala Dinas Pariwisata Yogyakarta menyatakan bahwa ini pameran yang asyik dan menarik karena menjadikan entitas rumah tersajikan di sini.

Pameran Homage To Home ini pembukaannya diselenggarakan pada hari Rabu 3 Juli 2024 sekira pukul 19.00 WIB di ballroom GRAMM Hotel by Ambarrukmo yang secara simbolik opening ceremony ini dilakukan oleh para seniman dan pihak terkait dengan membunyikan mainan bambu yang acap disbut othog-othog. Selanjutnya pameran ini sendirirberlangsung dan dibuka untuk umum sejak tanggal 4 Juli 2024 hingga 4 September 2024.

Seirirng dengan acara pembukaan pameran tersebut, berbagai kegiatan menarik dan memukau digelar, di antaranya live painting oleh seniman Astuti Kusumo dan Desy Febrianti serta performa seni tari dari Didik Ninik Thowok yang menyajikan tarian Pancasari sebagai sebuah karya yang dipengaruhi oleh ragam budaya, baik India, Eropa, dan lainnya.

Setelah performa Didik Ninik Thowok bersama Live Painting hadir di stage pembukaan pameran seni rupa Homage To Home, selanjutnya ada pula seniman Hanafi K. Sidharta yang menuturkan tentang karyanya yang bercerita ihwal Sangkan Paraning Dumadi. [uth]