Pawarta Adicara!

JARINGACARA sebagai media publikasi memiliki keinginan turut memberi warna dalam mengabarkan segala agenda acara seni budaya, pariwisata, warta, cuaca, juga menebarkan canda-tawa.
Perihal kontak kerjasama publikasi pun media partner, sila simak “Syarat dan Ketentuan“.

HIGHLIGHT
   
Antusiasme Pecinta dan Pegiat Film di JAFF 16 Tenacity

Di Hari Ketiga Diselenggarakannya JAFF 16 Tenacity Terpantau Antusiasme dari Masyarakat Pecinta dan Pegiat Film


Diwartakan oleh Official Adm pada 1 Desember 2021   (2,226 Readers)

Hingga hari ke-3 gelaran Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 16 ‘Tenacity’ terpantau penyelenggaannya tertib dan sesuai dengan protokol kesehatan. JAFF 16 ‘Tenacity’ dipenuhi dengan diskusi bersama para filmmaker pasca pemutaran. Tak hanya menjadi titik temu para filmmaker bersama para penontonnya, JAFF juga menjadi ruang bagi para filmmaker bertemu dengan sejawat yang lama tak berjumpa.

Dalam helatan JAFF 16 Tenacity tahun 2021, Joko Anwar selaku salah satu filmaker di Indonesia menuturkan bahwa JAFF sangat memungkinkan untuk menjadi tempat berkumpul dan bertemu dengan sesama filmmaker sekaligus teman-teman yang akhirnya bisa membuat semua membicarakan film-film yang baru digarap.

“Buat aku, festival itu menjadi tempat buat numbuhin penyemangat,” ucap Joko Anwar .

Semangat para penonton JAFF 16 Tenacity tahun 2021 kali ini masih membara. Hal itu terlihat dari 1.326 jumlah penonton yang datang ke Empire XXI Yogyakarta.

Antusiasme JAFF 16 Tenacity

Pada hari ketiga pelaksanaannya, JAFF 16 membuka studio pertama pada pukul 10.45WIB dengan pemutaran judul film Between Heaven and Earth (2020) yang disutradarai oleh Najwa Najjar asal negara Palestine dan dilanjutkan dengan film Come Here (2021) dari program Asian Perspectives yang sebelumnya telah memenangkan penghargaan.

Terdapat setidaknya tiga film yang ditutup dengan sesi tanya jawab bersama para pemain dan filmmaker, Just Mom (2021), Akhirat: A Love Story, dan Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021). Pada sesi tanya jawab film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021), Meiske Taurisia selaku produser berterima kasih pada para penonton atas antusiasme menonton film ini karena penjualan tiket yang habis dalam tiga puluh menit pertama dibuka.

“Ini sebagai bukti bahwa penonton Indonesia memiliki kepercayaan pada film mereka sendiri,” katanya.

Selain itu, diskusi mengenai bagaimana pendalaman peran Marthino Lio sebagai Ajo Kawir menjadi topik yang dibahas dalam sesi ini. Apalagi, film yang berdurasi 114 menit ini mengambil latar waktu 90-an, membuatnya harus ekstra dalam menjalankan peran.

“Cara mendalami peran untuk saya sih dengan membaca bukunya dulu. Apalagi di bukunya kan loncat-loncat tuh waktunya, sedangkan di film dijadikan linear kan. Makanya harus baca bukunya dulu baru latihan,” ujarnya bersemangat.

Pernyataan ini didukung oleh Marthino Lio bahwa sebelum pengambilan gambar, para aktor harus berlatih selama tiga bulan lamanya dan 12-13 kali latihan sebelum pengambilan gambar. Pengambilan gambar untuk adegan-adegan tersebut juga paling banyak hanya dilakukan tiga kali.

Antusiasme di JAFF 16 Tenacity

Pandemi, kematian, dan percintaan beda agama menjadi inspirasi dari film Akhirat: A Love Story yang mengadakan penayangan perdananya di gelaran JAFF 16 ‘Tenacity’. Sutradara Jason Iskandar menceritakan bahwa inspirasi dari pembuatan film ini adalah hal yang sangat personal.

“Kejadian kematian awalnya bukan tema khusus, tapi karena pandemi, tema ini menjadi sebuah tema yang sangat personal,” katanya menjelaskan.

Film tentang beda agama ini diambil dari kisah banyak anak muda Indonesia yang ingin hidup bersama tapi dipisahkan oleh takdir kepercayaan.

Selain dipenuhi oleh para penonton, hal lain yang membuat semaraknya perayaan JAFF 16 hari ketiga adalah datangnya banyak aktor dan praktisi film yang ikut merayakan sinema. Film Backstage (2020) menjadi salah satu film yang ditayangkan perdana di JAFF 16 sebelum akhirnya didistribusikan ke bioskop. Besarnya fandom pemain dari film tersebut membuat Empire XXI Yogyakarta cukup mewah dan meriah. Backstage (2020) dibuka oleh Sissy Prescillia dan Vanesha Prescillia yang terharu atas antusiasme penonton. Film ini bercerita tentang kakak-beradik yang berselisih akibat audisi suatu pencarian bakat yang akhirnya menimbulkan konflik di antara mereka. Backstage (2020) akan tayang reguler di bioskop pada 30 Desember mendatang.

Film lain yang ikut meramaikan hari ketiga ini adalah Kadet 1947 dengan diskusi bersama filmmaker. Salah satu yang mengharukan adalah perbincangan Bisma Kharisma sebagai Sigit bersama penonton.

“Melalui film ini, cita-cita bapak saya bisa terwujud untuk punya anak seorang penerbang,” ucap Bisma yang diikuti oleh gelak penonton.

Program Asian Perspectives yang terdiri dari film-film pilihan perwakilan wajah sinema Asia juga ditayangkan hari ini. Sutradara film Sungai (2021), Tony Trimarsanto, dan sutrdara film Memories of The Sea (2021), Haris Yulianto, mengisi sesi tanya jawab seusai pemutaran.

“Saya pernah mengalami mimpi tentang ayah saya yang menyampaikan suatu pesan, jadi rindu adalah sesuatu yang belum selesai,” ujar Haris menjelaskan tentang inspirasinya.

“Dulu saya sewaktu kecil takut dengan tentara, film ini adalah usaha saya untuk mendekatkan diri saya kepada kakek saya yang tidak pernah saya kenal sebelumnya (hanya dengan cerita-cerita),” kata Tony menjawab pertanyaan yang sama.

Pemutaran terakhir diisi dengan program Layar Indonesiana yang menayangkan film-film pendek hasil kolaborasi Kementrian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang mendanai produksi sepuluh proyek film terpilih. Pada kesempatan ini, lima film yang ditayangkan adalah Gang Permai Dua (2021), Pasukan Semut (2021), Radio Pakcik Mahmud (2021), Culas (2021), Ade: Ride To Nowhere (2021).

Untuk informasi lebih lengkap mengenai JAFF 16, sila dapat mengaksesnya di sosial media resmi JAFF di website www.jaff-filmfest.org dan atau IG @jaffjogja. []

4.7/5 - (3 votes)

Simak Pula Pawarta Tentang , Atau Adicara Menarik Lain Oleh Official Adm


Tentang Official Adm