Pawarta Adicara!

JARINGACARA sebagai media publikasi memiliki keinginan turut memberi warna dalam mengabarkan segala agenda acara seni budaya, pariwisata, warta, cuaca, juga menebarkan canda-tawa.
Perihal kontak kerjasama publikasi pun media partner, sila simak “Syarat dan Ketentuan“.

HIGHLIGHT
   
Penutupan FFD 2021_Kurnia Yudha (Direktur)

Lima Hari Merayakan Dokumenter FFD 2021 di Masa Pandemi Mengharuskan Berhadapan dengan Banyak Perubahan yang Menuntutut untuk Terus Berstrategi


Diwartakan oleh Utroq Trieha pada 28 November 2021   (1,496 Readers)

26 November 2021 menjadi hari resmi ditutupnya helatan FFD (Festival Film Dokumenter) 2021 yang disiarkan secara luring melalui laman website dan dilakukan dari Kedai Kebun Forum Yogyakarta. Namun demikian, sajian film-film dalam FFD tahun 2021 masih dapat diakses sampai dengan tanggal 5 Desember 2021 melalui platform daring, baik di laman situs ffd.or.id dan/atau aplikasi Bioskop Online.

FFD 2021 menjadi pertanda telah 20 tahun festival film dokumenter ini diselenggarakan, karena itu bisa dikatakan bahwa kerangka program-program yang hadir dan turut mewarnai penyelenggaraan festival di tahun 2021 kali ini menjadi pertanda pula laku berkarya yang acap bermula dari gagasan terkait keberdayaan dan kegigihan.

Penutupan FFD 2021_Anita Zein (Koordinator Program)

Pandemi Tak Lantas Membuat Karya Mati

Sejak 22 November 2021 lalu, sebanyak 65 film dari 24 negara telah dihadirkan dalam lima program pemutaran, ialah  Kompetisi, Lanskap, Perspektif, Spektrum, dan Retrospektif: Chris Marker, serta dalam tiga agenda diskusi dan sebuah lokakarya.

Kerangka program dalam FFD 2021 di atas disusun guna mempertahankan festival sebagai ruang yang berfungsi menjadi ruang distribusi dan apresiasi dokumenter, sekaligus sebagai ruang untuk bertukar gagasan, baik dalam praktik maupun pemahaman atas dokumenter.

Seturut dengan hal itu, Anita Reza Zein selaku Koordinator Program FFD menuturkan bahwa pada tahun 2021 kali ini pihaknya telah menerima 225 film dari berbagai negara, dan 157 film masuk dalam submisi program Kompetisi. Jumlah ini terbilang turun dari tahun-tahun sebelumnya, yang tak lain adalah akibat dari pandemi corona.

“Tidak dapat dipungkiri bahwa pandemi COVID-19 juga memberikan dampak pada produksi film, baik di Indonesia maupun negara lain. Meski demikian, kualitasnya tetap mengesankan,” jelas Anita Reza Zein.

Masih berkaitan dengan penyelenggaraan Festival Film Dokumenter tahun 2021 yang ada dalam masa pandemi ini, Kurnia Yudha sebagai Direktur FFD 2021 juga memaparkan bahwa meskipun perubahan-perubahan terus terjadi dan memengaruhi pertemuan fisik, cara presentasi, serta siasat pengelolaan festival, akan tetapi semua tetap bisa dilewati. Karena toh pada dasarnya semua hal tersebut tidak lain hanya persoalan strategi belaka.

“Prinsip dasar yang kami junjung sebagai sebuah festival yang membuka ruang pertemuan bagi pegiat, penikmat, pengamat, dan pendukung dokumenter adalah yang utama dan tidak pernah berubah. Dan semangat ini kami harap tidak akan pernah luntur,“ ungkap Kurnia Yudha.

Penutupan FFD 2021_Awarding Best Student Documentary

Penutupan & Pengumuman Pemenang Kompetisi FFD 2021

Pada sore hari penutupan FFD 2021 diumumkan pula masing-masing kandidat yang menjadi pemenang dari 4 kategori program kompetisi dan berhak menerima penghargaan sebagai film dokumenter terbaik. FFD dan para juri memberikan perhatian khusus pada kemunculan film dokumenter dengan perspektif, gaya bercerita, maupun pendekatan yang beragam.

Di bawah ini adalah nama-nama para pemenang per kategori dari program Kompetisi Festival Film Dokumenter 2021:

  1. Best Student Documentary
    Pelebon Ring Pandemi, sutradara: Ida Bagus Adi Raditya Pratiyaksa
  2. Best Short Documentary
    Sebuah Surat untuk Istriku, sutradara: Muhamad Ardan Ar’razaq
  3. pecial Mention Short Documentary
    Masa Mengenang, sutradara: Sazkia Noor Anggraini
  4. Best Indonesia Feature-Length Documentary
    The Enigma of HeDonism, sutradara: Wimo Ambala Bayang
  5. Best International Feature-Length Documentary
    A Rifle and a Bag, sutradara: Arya Rothe, Cristina Hanes, and Isabella Rinaldi
  6. Special Mention International Feature-Length Documentary
    As I Want, sutradara: Samaher Alqadi

Sehubungan dengan acara penutupan Festival Film Dokumenter tersebut, dihadirkan pula film “People on Sunday” (2020) garapan Tulapop Saenjaroen. Ialah film yang memberikan pernyataan penting terkait bagaimana kita bisa melihat dan memahami kerja-kerja, baik yang bersifat material maupun imaterial, dan di dalam konteks film ini adalah kerja di ranah filmmaking. Dengan menghadirkan eksperimentasi pada gaya dan bentuknya, film ini memberikan pengalaman yang menarik untuk disimak bersama, apalagi ketika banyak tantangan selama masa pandemi ini harus tetap dihadapi. [uth]

4.8/5 - (5 votes)

Simak Pula Pawarta Tentang , Atau Adicara Menarik Lain Oleh Utroq Trieha


Tentang Utroq Trieha