Pawarta Adicara!

JARINGACARA sebagai media publikasi memiliki keinginan turut memberi warna dalam mengabarkan segala agenda acara seni budaya, pariwisata, warta, cuaca, juga menebarkan canda-tawa.
Perihal kontak kerjasama publikasi pun media partner, sila simak “Syarat dan Ketentuan“.

4.9/5 - (7 votes)
HIGHLIGHT
   
Wayang Kapi-Kapi

Inilah 14 Karakter Wayang Kapi-Kapi di Wayang Jogja Night Carnival


Diwartakan oleh Haiki Murakabi pada 9 Oktober 2019   (7,213 Readers)

Wayang Jogja Night Carnival atau WJNC yang dihelat setiap tahun di Kota Jogja menjadi sajian rutin yang dipersembahkan guna memeriahkan perayaan hari ulang tahun Yogyakarta, di mana pada WJNC tahun 2019, tema yang diusung adalah Ringgit Wanara Kagungan Dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, atau dikenal pula sebagai Wayang Kapi-Kapi.

Sementara Wayang Kapi-Kapi adalah wayang kreasi asli dan khas Jogja yang dimiliki oleh Kraton Yogyakarta, dan terhitung unik dan masih jarang go public. Ia merupakan bentuk perpaduan bagian tubuh hewan yang merepresentasikan kehidupan di dunia.

Karenanya, dengan disajikannya Wayang Kapi-Kapi di helatan WJNC, hal tersebut menjadi sarana dalam memperkenalkannya secara langsung di hadapan masyarakat luas. Apalagi dalam sajiannya, Wayang Kapi-Kapi ini dipersmebahkan dengan tampilan yang tak selalu sama di tiap masing-masing kontingen peserta pawai yang berasal dari  14 kecamatan se-wilayah Kotamadya Yogyakarta.

Wayang Kapi-Kapi di WJNC

Dan di bawah ini adalah sedikit pemaparan perohal jenis Wayang Kapi-Kapi yang terdiri dari 14 karakter kuat dan disajikan oleh masing-masing kecamatan se-kotamadya Yogyakarta tersebut.

1. Wayang Kapi Kingkin

Wayang Kapi Kingkin mempunyai bentuk yang dipadukan antara kepiting dan kera. Ialah ciptaan Sang Hyang Baruna alias Dewa Ikan yang mempunyai andil besar saat menyelamatkan proses pembangunan jembatan menuju Negara Ngalengka.

2. Wayang Jaya Harima atau Wayang Kapi Harima

Wayang Kapi-Kapi jenis ini memiliki badan dan ekor kera, sedangkan pada bagian kepalanya berujud kepala harimau, adalah satu di antara bala tentara Pancawati yang dipimpin oleh Prabu Ramawijaya. Ia dipercaya sangat cekatan dan sekaligus memiliki kekuatan yang disegani bala tentara Ngalengka.

3. Wayang Kapi Wraha

Wayang Kapi Wraha memiliki wujud badan kera, namun berkepala babi hutan. Merupakan bagian tak terpisahkan dari bala tentara Pancawati.

4. Wayang Kapi Warjita

Wayang Kapi Warjita disebut juga dengan nama Kapi Wercita, dan dijuluki pula sebagai Cacingkanil. Ialah wayang Kapi-Kapi yang memiliki wujud badan kera dengan kepala dan ekor melilit sebagaimana wujud cacing. Merupakan satu di antara bala tentara Pancawati yang dipimpin oleh Prabu Ramawijaya.

Wayang Kapi-Kapi in Wayang Jogja Night Carnival

5. Wayang Kapi Jaya Anala

Wayang Kapi Jaya Anala dikenal pula dengan sebutan Wayang Kapi Anggeni, ia merupakan Wayang Kapi dengan wujud badan, wajah, sekaligus ekor layaknya kera, tetapi bentuk rambutnya serupa dengan api yang menyala. Wayang Kapi Anggeni yang merupakan seekor kera ciptaan Bathara Brama ini menjadi salah satu di antara bala tentara Pancawati.

6. Wayang Kapi Satabali

Wayang Kapi Satabali wujudnya adalah memiliki badan sepeti kera, akan tetapi ekor dan kepalanya seperti wujud ekor dan kepala pada ayam. Adalah salah satu bala tentara Pancawati yang memiliki tugas menjaga pesanggrahan Selagiri. Yaitu tempat kediaman dari Prabu Ramawijaya pada saat peperangan melawan bala tentara Prabu Dasamuka.

7. Wayang Kapi Liman Dhesthi

Wayang Kapi Liman Dhesthi ini wujudnya adlaah perpaduan antara badan gajah dan badan kera. Ia merupakan salah satu bala tentara Pancawati yang memiliki peran penting saat pengeroyokan Raden Kumbakarna.

8. Wayang Kapi Premujabahu

Selain disebut Wayang Kapi Premujabahu, ia juga memiliki julukan Wayang Kapi Permujabahu. Ialah Wayang Kapi dengan peran mencari satu bunga pusaka bernama “”Kembang Dewa Retna” yang berada di Kahyangan Jajarlumintu.

Wayang Kapi-Kapi Wayang Jogja Night Carnival

9. Wayang Kapi Sembawa

Wayang Kapi Sembawa adalah Wayang Kapi yang memiliki badan dan ekor wujud kera, namun dengan kepala berujud singa. Ia memiliki tugas sebagai prajurit yang memberi semangat berperang kepada para prajurit kera.

10. Wayang Kapi Cocak Rawun

Wayang Kapi Cocak Rawun ini merupakan bala tentara Pancawati yang wujud badannya merupakan perpaduan antara burung dan kera. Keahliannya adalah terbang dengan sangat tinggi, sehingga bisa mengetahui keberadaan dan gerakan musuh.

11. Wayang Kapi Endrajanu

Endrajanu masih merupakan Wayang Kapi sebagai bala tentara Pancawati yang wujudnya memiliki badan dan ekor layaknya kera, namun kepala menyerupai kepala kerbau. Ia berkekuatan luar biasa dan sekaligus dikenal sangat rajin serta patuh pada atasan.

12. Wayang Kapi Widagsi

Wayang Kapi Widagsi mempunyai badan yang menyerupai badan kera dan dengan kepala menyerupai kepala badak. Meski menyerupai kera, namun bentuk badannya sangat besar serta bertenaga, sehingga Wayang Kapi Widagsi ini merupakan salah satu di antara prajurit andalan Negara Pancawati.

Wayang Kapi-Kapi WJNC

13. Wayang Kapi Jaya Arina

Wujud Wayang Kapi Jaya Arina adlaah dengan badan dan ekor meyerupai kera, akan tetapi kepalanya mirip kepala kijang. Karenanya, ia memiliki kemampuan lari yang secepat, sehingga selalu terhindar dari sergapan musuh.

14. Wayang Kapi Trewilun

Selain dinamakan sebagai Wayang Kapi Trewilun, ada pula yang menjulukinya sebagai Wayang Kapi Terwilun. Merupakan Wayang Kapi dengan wujud badan dan ekor seperti kera, namun memiliki kepala semacam kepala kelinci. Ia dikenal sangat lincah dakam bergerak, dan juga mampu berjalan di dalam tanah serta memiliki keahlian membuat gorong-gorong.

Demikian ikhwal Wayang Kapi-Kapi yang pada tahun 2019 menjadi kali keempatnya dipersembahkan kepada masyarakat luas seiring dengan perayaan Hari Jadi Kota Jogja yang ke-263 dalam program Wayang Jogja Night Carnival.

Dari Wayang Kapi-Kapi yang disuguhkan langsung di depan publik dalam gelaran Wayang Jogja Night Carnival ini, harapannya masyarakat luas menjadi paham akan makna sejati yang dapat ditarik pelajarannya. Dengan begitu, pada akhirnya banyak dari kita bisa saling menjaga dan saling mengayomi, meski kepribadian yang dimiliki berbeda. [hmk]

Pic-Sources: Doc Pemkot Jogja

4.9/5 - (7 votes)

4.9/5 - (7 votes)