‘Light of Asia’ Merupakan Program Kompetisi Film Pendek JAFF dari Berbagai Perspektif Asia

Diwartakan oleh Utroq Trieha pada 27 Oktober 2019 (3,855 Readers)

JAFF tahun 2019 menjadi gelaran festival film di Indonesia, khususnya di Jogjakarta yang telah diselenggarakan untuk ke-14 kalinya. Artinya, JAFF yang memiliki kepanjangan Jogja-Netpac Asian Film Festival ini telah berusia 14 tahun di tahun 2019.

Dan film-film pada program Light of Asia masih tetap menjadi suguhan menarik pada Jogja-Netpac Asian Film Festival yang di tahun 2019 ini agendanya digelar mulai tanggal 19 November, dan akan berakhir pada tanggal 23 November 2019. Menariknya Program Light of Asia ini tak lain karena ia merupakan program kompetisi film pendek JAFF dari berbagai perspektif Asia. Benua, wilayah, pun area, yang tak jauh dari kehidupan kita.

Kompetisi film pendek pada Program Light of Asia di gelaran JAFF ini tentu saja menjadi pendamping dari Kompetisi Film Asian Feature untuk NETPAC dan Geber Awards tahun 2019.

Lebih dari itu, film-film pada program Light of Asia bukan saja memberikan suguhan perspektif khas, akan tetapi juga mempersembahkan sajian universal perihal tanah dan kedirian/keakuan/eksistensial. Ini menjadi hal yang tak bisa dipisahkan, pasalnya mereka justru saling berkaitan dan saling mempengaruhi.

Kegelisahan yang timbul dan mengiringi terkaitperihal tanah dan kedirian/keakuan/eksistensial tersebut menjadi hal yang tampak nyata dan ingin digaris bawahi sebagai satu pengalaman harian yang sudah, sedang dan akan dihadapi manusia. Ini dapat dipahami, karena mereka tidak hadir sebagai kepura-puraan semata. Akan tetapi hadir sebagai sesuatu yang nyata dalam setiap kehidupan dengan cerita yang berbeda.

Persembahan pada Program Light of Asia ini menjadi sajian menarik di antara film pembuka dan penutup. Di mana sebagai film pembuka pada gelaran Jogja-NETPAC Asian Film Festival yang ke-14 ini bakal dihadirkan “Abracadabra” garapan Faozan Rizal yang dibintangi oleh Reza Rahardian. Sementara sebagai film penutup adalah ‘Motel Acacia‘ yang merupakan film asal Filipina, namun digarap oleh Sutradara asal Malaysia dan dibintangi beberapa sosok di Asia Tenggara, salah satunya adalah Nicholas Saputra dari Indonesia.

Di bawah ini adalah beberapa jajaran film yang akan berkompetisi dalam program Light of Asia -Blencong & Student Awards Jogja-NETPAC Asian Film Festival 14 tahun 2019 ini:

The Sea Recalls (2018) karya Aekhapong Saransate
The Open Door (2018) karya Jamyang Jamtsho Wangchuk
Diary of Cattle (2019) karya Lidia Afrilita & David Darmadi
Give Up the Ghost (2019) karya Zain Duraie
Vinegar Baths (2018) karya Amanda Nell Eu

Bagi Anda yang sangat ingin menikmati gelaran fiilm-film yang diputar di helatan JAFF Jogja tahun 2019, ada kabar baik, bahwa pihak penyelenggara menyediakan Tiket Terusan bernama ‘Sahabat Hanoman’. Dengan membeli tiket terusan seharga Rp300.000,- selain Anda telah mendukung gelaran festival film ini dengan donasi tersebut, Anda pun akan bisa menikmati semua film yang diputar pada helatan Jogja-NETPAC Asian Film Festival tahun 2019.

Untuk mendapatkan akses Tiket Terusan ‘Sahabat Hanoman’ di JAFF, sila bisa menuju ka tautan-laman berikut: https://jaff-filmfest.org/sahabat-hanoman. [uth]