Pawarta Adicara!

JARINGACARA sebagai media publikasi memiliki keinginan turut memberi warna dalam mengabarkan segala agenda acara seni budaya, pariwisata, warta, cuaca, juga menebarkan canda-tawa.
Perihal kontak kerjasama publikasi pun media partner, sila simak “Syarat dan Ketentuan“.

4.7/5 - (4 votes)
HIGHLIGHT
   
Single Seraya oleh Kolektif Musik Loka'

“Seraya” Menjadi Single Terbaru Kolektif Musik Loka’ yang Memuat Pesan Terlahir Kembali


Diwartakan oleh Haiki Murakabi pada 24 Februari 2020   (3,990 Readers)

Masuk di bulan kedua pada tahun 2020, kolektif musik ‘Loka’ kembali merilis karya terbarunya yang diberi judul “Seraya”. Ialah lagu yang merupakan single terbarunya setelah melepas Tuai di awal bulan Januari silam.

Pesan terlahir kembali berkelindang dalam single “Seraya” garapan Kolektif Musik Loka’ ini, pasalnya ia memang memuat kisah tentang konsep terlahir kembali. Ialah perihal memandang dunia yang penuh sinisme dan kemarahan ini melalui sudut pandang sebaliknya, yaitu dengan memilih jalan tenang dalam menyelesaikan segala permasalahan, seraya mengamini bahwa segala friksi sangat bisa diredam hanya dengan kemauan dan kemampuan berbicara. Walau tak bisa dimungkiri, pada akhirnya, bisa jadi segala risiko, termasuk hal yang dipandang naif oleh khalayak, harus juga dihadapi.

Seraya oleh kolektif musik Loka’ ini direkam di Prolog Studio dan Rucs Records, dengan proses mixing serta mastering oleh
Dimas Martokoesoemo yang mengambil tempat di ALS Studio. Sementara untuk artwork, digarap oleh Reza Yuspa.

Seiring dengan diluncurkannya single Seraya, Loka’ juga merilis digital single Tuai, sehingga ia sudah dapat didengarkan melalui layanan digital, seperti Spotify, YouTube, dan Apple Music.

Kolektif Musik Loka'

Dapat diketahui bahwa Loka’ merupakan kolektif musikal yang basisnya ada di selatan Sulawesi yang lahir pada pertengahan tahun 2016, dengan pendirinya adalah Juang Manyala & A Reza Grenaldi. Kolaborasi dari kolektif musik Loka’ ini sejatinya pada mulanya dimulai sebagai project soundtrack untuk film dokumenter Silent Blues of the Ocean.

Namun karena kebutuhan mereka dalam eksplorasi musik perkusi, selanjutnya mereka berdua merekrut musisi muda berbakat bernama Muh Firman sebagai drummer, hingga kemudian mendapatkan bantuan dari beberapa musisi lain, mereka menyelesaikan soundtrack untuk film tersebut yang sekaligus mini album pertama Loka’.

Seiring berjalannya waktu dan juga aktivitas mengeksplorasi musik, hingga saat ini formasi Loka’ bertambah dengan Daniel Mailangkay yang ada di posisi bassist, Kevin Gonsaga yang memainkan keys, Dralls yang mengelola synth & sequencer, dan Ian Hamzah sebagai pelantun.

Loka’ yang dipagut sebagai nama dari kolektif musik asal dari bagian selatan Sulawesi ini dideskripsikan oleh beberapa insan musik sebagai band experimental rock-jazznoise- esque. Namun para personel Loka’ sendiri sepakat menyebut musik mereka sebagai musik “pop” —– tentu dengan mengusung ciri mereka sendiri. [hmk]

4.7/5 - (4 votes)

4.7/5 - (4 votes)

Simak Pula Pawarta Tentang , Atau Adicara Menarik Lain Oleh Haiki Murakabi


Tentang Haiki Murakabi