Kolektif Gulung Tukar Gelar Pameran Seni Multi-disiplin “Jejak Laku, Tidak Baku” guna Merespon Biennale Jatim IX 2021

Diwartakan oleh Haiki Murakabi pada 5 Desember 2021 (7,680 Readers)

Gulung Tukar sebagai satu kolektif di Tulungagung -Jawa Timur di tahun 2021 kali ini turut meramaikan blantika seni rupa, yaitu dengan kehadirannya dalam merespon agenda Biennale Jatim IX 2021.

Pada pameran ‘Jejak Laku, Tidak Baku’ oleh Kolektif Gulung Tukar terdapat beberapa karya sebagai hasil dari residensi yang sempat dijalani oleh Anggraeni Widhiasih (Jakarta – Pemalang) dan Biki Wabihamdika (Solok), Wisnu Ajitama (Yogyakarta) dan Zumna A. K. (Malang). Selain itu, terdapat pula beberapa arsip dan artefak dari proyek pengarsipan dan kolaborasi performans yang pernah dikerjakan Gulung Tukar pada 2020 silam, termasuk di dalamnya adalah beberapa rangkaian acara seperti pemutaran video, diskusi, dan pertunjukan.

Seluruh karya yang terekam dalam pameran oleh Kolektif Gulung Tukar ini memiliki kemiripan, yaitu tentang metode mencatat sebuah laku yang telah menjadi kebudayaan setempat dengan cara-cara yang lentur. Bahwa jejak-jejak yang ditinggalkan bisa dikelola dan dimutakhirkan menjadi ingatan-ingatan yang akan secara mandiri terdistribusi.

Pameran Jejak Laku Tidak Baku merupakan salah satu rangkaian Biennale Jatim IX yang tersebar di beberapa kota di Jawa Timur, termasuk di dalamnya adalah Tulungagung. Tentu saja, keberadaan Pameran Jejak Laku Tidak Baku ini tidak bisa dilihat sebagai entitas tunggal melainkan tergabung dan terhubung dengan penyelenggaraan acara lainnya yang terjadi secara terpisah lokasi dan waktu.

Selengkapnya ada empat rangkaian acara Kolektif Gulung Tukar untuk Biennale Jatim IX kali ini ini, diantaranya adalah “Proyek Kelana: Sudut Pertama Pancar Pencoba”, “Jejak Laku, Tidak Baku”, “Putar Layar, Bunyi Pancar #1” dan “Single Negatif”.

Pameran Arsip dan Karya “Jejak Laku, Tidak Baku” diselenggerakan mulai dari tanggal 3 Desember 2021 dengan lokasi berada di Meneer Cafe & Resto, Kaliwungu, Ngunut, Tulungagung. Lokasi yang merupakan satu area dengan ex Pabrik Gula Kunir.

Agenda selain pameran arsip dan karya, ada juga screening dan pemutaran video. Juga ada diskusi dan artist talk oleh beberapa seniman partisipan. [hmk]