Pawarta Adicara!

JARINGACARA sebagai media publikasi memiliki keinginan turut memberi warna dalam mengabarkan segala agenda acara seni budaya, pariwisata, warta, cuaca, juga menebarkan canda-tawa.
Perihal kontak kerjasama publikasi pun media partner, sila simak “Syarat dan Ketentuan“.

4.9/5 - (7 votes)
HIGHLIGHT
   
JOGLITFEST 2019 Gelar Workshop Bincang Sastra Milenial

JOGLITFEST 2019 Gelar Workshop Bincang Sastra Milenial untuk Regenerasi Sastra Jawa dan Sastra Indonesia


Diwartakan oleh Rika Purwaka pada 29 September 2019   (3,899 Readers)

Penyelenggaraan Festival Sastra Yogyakarta JOGLITFEST 2019 telah menginjak hari keduanya pada tanggal 28 September 2019 dengan melangsungkan berbagai rangkaian program di  berbagai tempat, baik itu di seputar kampus UIN Sunan Kalijaga, di slaah satu ballroom Hotel Melia Purosani, dan juga di beberapa sekolah menengah pertama ataupun MTS.

Helatan JOGLITFEST 2019 di seputar area UIN Suka adalah diselenggarakannya pameran Manuskrip, sedangkan di Hotel Melia Purosani ada Ceramah Literasi dan Seminar Sastra. Sementara itu ada pula Seminar Sastra Milenial yang dilakukan di MAN 2 Yogyakarta serta di MTSN 9 Bantul. Kecuali beberapa rangkaian tersebut, di lokasi utama yang berada di area Benteng Vredeburg terdapat banyak agenda sastra, antara lain seperti Pasar Sastra, Dikusi Buku, Workshop Sastra Jawa, Panggung Sastra, dan Sastrawan Membaca.

Pada gelaran di hari kedua Festival Sastra Yogyakarta yang mengusung tema Gregah Sastra ini, selain konsen pada sastra Indonesia, panitia juga memberikan perhatian kepada generasi penerus untuk sastra Jawa, yang itu ditandai dengan dihelatnya Seminar Sastra Milenial dan Workshop Sastra Jawa.

Sastra Jawa menjadi hal penting dalam JOGLITFEST 2019 ini karena keberadaannya di kota Jogjakarta yang sarat dengan kebudayaan Jawa. Sedangkan Sastra Milenial menjadi bagian penting dari generasi penerus sastrawan Indonesia. Hal tersebut seperti yang diungkapkan Suharmono Arimba yang merupakan ketua panitia JOGLITFEST tahun 2019 ini.

“Upaya-upaya untuk merebut hati generasi penerus untuk mencintai sastra harus terus dilakukan. Dengan cara ini, kita harapkan para remaja tertarik dan tidak melulu terjebak pada budaya pop. Festival ini memberi ruang kepada mereka,” tutur S. Arimba.

Ikhwal Workshop Sastra Jawa yang diselenggarakan di Hotel Melia Purosani. Selepas acara workshop tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan DIY, puluhan peserta remaja nampak antusias menyimak materi yang diberikan oleh para pembicara yang antara lain adalah Sinar Indra Krisnawan serta Slamet Nugroho.

Sinar Indra Krisnawan pada kesempatan itu memberikan pemaparannya bahwa geguritan merupakan puisi Jawa modern, karena ia tidak terikat oleh aturan baku.

“Geguritan iku kalebu puisi jawa modern, amarga ora kaiket aturan (guru lagu, guru wilangan, guru gatra) kayadene tembang,” demikian tutur Sinar Indra Krisnawan.

Dalam workshop tersebut, usai pemberian materi, para peserta juga diminta untuk langsung melakukan praktik dalam pembuatan puisi berbahasa Jawa. Pada akhirnya mereka mengaku tidak kesulitan ketika harus melakukan praktik langsung, pasalnya bekal cara-cara pembuatan geguritan telah diterima dengan baik.

JOGLITFEST 2019 Gelar Workshop Bincang Sastra MilenialRangkaian program di JOGLITFEST 2019 berujud Workshop Sastra Jawa yang diselenggarakan di Hotel Melia Purosani ini berlangsung selama tiga hari. Setelah hari pertama ada Sinar Indra Krisnawan serta Slamet Nugroho, untuk pemateri hari kedua dihadirkan pula Dhanu Priyo Prabowo dan Setya Amrih Prasaja. Sedangkan hari ke-3 sebagai hari terakhir akan ditutup oleh Suhadi.

Dengan lokasi yang berbeda, yaitu berada di ujung barat Jl. Ahmad Yani, diselenggarakan pula Workshop Sastra Milenial yang seluruh pesertanya merupakan para siswa MAN 2 Yogyakarta. Mereka juga tak kalah antusias dengan workshop tersebut. Hal ini dibuktikan dengan penuturan dari pihak sekolah, bahwa kenyataannya sangat jarang ada panitia ataupun ada sastrawan yang berkenan untuk datang ke sekolah.

Dalam Workshop Sastra Milenial tersebut, acara dibuka dengan pembacaan puisi yang dilakukan oleh siswa, dan selanjutnya pemaparan materi dari pembicara. Workshop yang dimoderatori oleh Anes Prabu tersebut menghadirkan Kiki Sulistio, Toni Lesmana, dan Frischa Aswarini. Ketiganya merupakan pemateri yang masing-masing juga mengisahkan proses kreatif, demi memberikan semangat kepada para siswa dalam berkarya. Dalam salah satu pemaparannya, pemateri tersebut memaparkan perihal latar belakang yang tak harus menjadi kendala. Lain dari itu, asal ada ketekunan untuk terus belajar, maka akan selalu ada jalan menuju keberhasilan.

Dalam kesempatan itu disampaikan pula pemanfaatan teknologi dalam berkarya. Atinya, generasi milenial yang seolah tak bisa lepas dari teknologi ini sudah seharusnya berdamai dengan produk zaman tersebut, dan kemudian jusru memanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas karyanya.

Sementara Workshop Sastra Milenial yang diperuntukkan untuk ara siswa tingkat lanjutan pertama, diselenggarakan di SMPN 9 Bantul, dengan menghadirkan para pembicaranya antara lain adalah Alfian Dippahatang, Ida Fitri, Iwan Segara, dan Mustafa Ismail. Berlaku sebagai moderatornya adalah Adrian Eksa.

Dalam kesempatam tersebut disampaikan bahwa keberadaan ruang internet ataupun media sosial menjadikan ia tidak membatasi wadah bagi para generasi milenial dalam berkarya-sastra. Pada workshop sastra milenial tersebut, seluruh pembicara sepakat bahwa kecanggihan teknologi harus didayagunakan sebagai jalan bagi generasi milenial untuk terus berkarya.

Puluhan peserta workshop yang seluruhnya perempuan dan diselenggarakan di seputar Wonocatur -Banguntapan -Bantul tersebut terlihat antusias menyimak pembicara yang bergantian memberikan ilmu kepada mereka. Pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan juga terkesan kritis. [rpw]

4.9/5 - (7 votes)

4.9/5 - (7 votes)

Simak Pula Pawarta Tentang , Atau Adicara Menarik Lain Oleh Rika Purwaka


Tentang Rika Purwaka