Lebih dari 100.000 Pengunjung Hadir Hingga Malam Penutupan ARTJOG 2019

Diwartakan oleh Rika Purwaka pada 26 Agustus 2019 (4,636 Readers)

ARTJOG 2019 yang merupakan satu festival seni kontemporer sebagai anak kandung FKY –Festival Kesenian Yogyakarta yang pada tahun 2019 telah berubah menjadi Festival Kebudayaan Yogyakarta– telah usai diselenggarakan.

Festival Seni Kontemporer bernama ARTJOG ini awalnya memiliki nama Jogja Art Fair yang kemudian mulai menanjak selepas memisahkan diri dari FKY dan berdiri dalam bentuk “Fair” selama 11 tahun. 25 Agustus 2019 merupakan hari terakhir sekaligus penutupan dari helatan tahunan festival ini, di mana 32 hari sebelumnya ia telah dibuka langsung oleh Menteri Keuangan; Sri Mulyani Indrawati.

Program-program dalam ARTJOG MMXIX yang digelar di Jogja National Museum dan mengusung tema “Arts In Common: common|space” secara umum bisa dijalankan dengan lancar dan sesuai harapan. Bahkan termasuk LeksiKon yang notabene merupakan program paling anyar.

Dari 4 program yaitu yang meliputi Pameran Utama, Daily Performance, Merchandise Project, serta LeksiKon, festival seni kontemporer ini berhasil mempersembahkan total sejumlah 22 karya yang merupakan hasil tangan-tangan terampil dari sebanyak 39 seniman seni rupa.

ARTJOG MMXIX 2019 Resmi Ditutup

Acara malam penutupan yang dilakukan sekira pukul 20:00 WIB dimulai dengan pengumuman pemenang lelang karya Gotong Royong yang dilakukan dari Warung Murakabi, yang prosesnya telah dimulai sejak tanggal 31 Juli 2019 dan diakhiri pada tanggal 18 Agustus 2019. Proses secara online melalui website tersebut dilakukan guna mendukung keberlanjutan dari pergerakan dalam project Murakabi.

Pada akhirnya ada 3 karya yang dilelang, yaitu;

‘Gotong Royong Murakabi’ berupa Spedagi Rodacilik/Minivelo yang didesain oleh Singgih S. Kartono dan dikustom oleh indieguerillas, Sindhu Prasastyo (Sapu upcycle) dan Lulu Lutfi Labibi
‘Es Campur’, kursi sedan didesain oleh Singgih S. Kartono dan seat cover customized by Indieguerillas
‘The Klompencapir’, KuBo Magno wooden radio desain Singgih S. Kartono dengan cover kain oleh Indieguerillas

Selajutnya penutupan ARTJOG 2019 dilakukan dengan ucapan syukur dan terima kasih yang disampaikan langsung oleh Heri Pemad selaku Direktur ARTJOG. Ucapan tersebut ditujukan bagi semua pihak yang telah mendukung, baik para partisipant seniman pun para pekerja kreatif, pihak BEKRAF, pihak Dinas Kebudayaan DIY, pihak Kementrian Pariwisata RI, dan juga kepada seluruh sponsor sekaligus partner serta para pegiat seni dan atau pegiat festival di Yogyakarta.

Selain ucapan terima kasih, Heri Pemad juga memberikan apresiasi kepada lebih dari 100.000 pengunjung yang telah hadir dan menikmati sajian di area Jogja Nasional Museum sepanjang masa pelaksanaan ARTJOG tahun 2019.

Selepas Direktur ARJOG tersebut memberikan pidato apresiasi dan terima kasihnya, selanjutnya di atas panggung tersajikan kemeriahan malam penutupan yang diawali dengan penampilan spesial dari Yura Yunita. Para penonton yang hadir seolah tak hendak beranjak dari tempat berpijaknya, hingga tak terasa penampilan Yura pun harus berakhir.

Namun Yura Yunita bukanlah yaang menjadi akhir dari kebahagiaan malam itu. Lantaran masih ada Marzuki Mohammad bersama Jogja Hip-Hop Foundation Jazz Project, yang menyambung kegembiraan itu dengan lagu-lagunya yang digarap dengan sentuhan jazzy.

Sebagaimana pada tahun-tahun sebelumnya, yang disuguhkan di akhir acara penutupan ARTJOG adalah kehadiran Megahits Selection dengan mengusung lagu-lagu populer dari zaman ke zaman. Demikian ARTJOG Tahun 2019 ini digelar hingga malam penutupan, sampai bertemu di helatan ARTJOG tahun depan yang rencananya akan dihelat dari tanggal 23 Juli hingga 30 Agustus tahun 2020. [rpw]