Pawarta Adicara!

JARINGACARA sebagai media publikasi memiliki keinginan turut memberi warna dalam mengabarkan segala agenda acara seni budaya, pariwisata, warta, cuaca, juga menebarkan canda-tawa.
Perihal kontak kerjasama publikasi pun media partner, sila simak “Syarat dan Ketentuan“.

HIGHLIGHT
   
Yogyakarta Gamelan Festival

Inilah Agenda Acara Yogyakarta Gamelan Festival ke-24 Tahun 2019


Diwartakan oleh Haiki Murakabi pada 15 Agustus 2019   (6,161 Readers)

Yogyakarta Gamelan Festival merupakan helatan rutin setiap tahun yang diselenggarakan oleh Komunitas Gayam 16, di mana pada tahun 2019 ini gelaran tersebut kembali dilaksanakan bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta.

Setelah beberapa saat sebelumnya, yaitu pada pertengahan bulan Juli 2019 dilaksanakan “semacam pre-event” bertajuk Youth Gamelan “Rhythm Of Gamelan” yang mengambil tempat di sebuah pusat perbelanjaan di Jogja, maka Yogyakarta Gamelan Festival yang pada tahun 2019 menjadi tahun ke-24 (YGF 24) hendak disajikan selama 6 hari penuh, yaitu pada tanggal 19 – 24 Agustus 2019, dengan memilih 4 tempat sebagai venue. Sementara untuk tiga hari akhir yang merupakan malam puncak pelaksanaannya berada di area terbuka Plaza Pasar Ngasem, Jogjakarta.

YGF merupakan festival yang sejatinya juga sudah bertaraf internasional karena dalam perjalanannya mampu menjadi wadah bagi bertemunya para pemain dan pecinta gamelan dari seluruh dunia. Karenanya pada tahun 2019 ia hendak kembali meramaikan dunia seni musik tradisional dengan mengusung tema “New Gamelan”.

Bertempat di area Komunitas Gayam 16, Panembahan, Kraton, Yogyakarta, Ishari Sahida a.k.a Ari Wulu yang berlaku sebagai Program Director YGF membeberkan makna dari tema “New Gamelan” ini. Tema ini sejatinya bermula dari kalimat yang pernah dituturkan oleh almarhum Sapto Raharjo –yang merupakan maestro gamelan dan penggagas YGF untuk pertama kalinya, sekaligus ayah kandung Ari Wulu. Bahwa gamelan itu adalah spirit, sedangkan instrumen hanyalah sebatas medianya saja.

Yogyakarta Gamelan FestivalPada awal gagasannya, alm Sapto Raharjo merasa prihatin sebab gamelan yang acap diidentikkan dengan “orang tua” sekaligus dikaitkan dengan hal-hal beraroma mistis. Akibatnya anak muda menjadi enggan mempelajari dan memainkan instrumen eninggalan leluhur tersebut. Beliau merasa resah ketika mengamati anggapan masyarakat kala itu yang menilai bahwa gamelan tak memiliki potensi untuk digemari anak-anak muda sebagaimana yang terjadi pada musik-musik modern. Lebih membuat prihatin lagi tatkala merasakan kurangnya wadah atau bahkan kosongnya sarana yang bisa mewadahi pegiat sekaligus penikmat gamelan, padahal di sisi lain justru gamelan mulai mendapatkan tempat di hati pecinta musik negara lain.

Dari gagasan dan pemikiran Almarhum Sapto Raharjo itulah kali ini muncul kembali tema ‘New Gamelan’ yang selanjutnya juga mengejawantahkan bahwa “gamelan baru” itu lebih didefinisikan sebagai cerita tentang spirit itu sendiri, ialah gamelan yang dapat dengan mudah dijumpai dalam kalimat sehari-hari, yaitu di ranah manusia Jawa yang ada di Jogja, pada tiap komunitas.

Dari pemaparan di atas, pertanyaan yang muncul selanjutnya adalah; “Bagaimana cara menyikapi hari ini dengan apa yang sebenarnya sudah kita miliki sejak dahulu kala?”

Dan jawabannya, seiring dengan YGF24 tahun 2019, spirit gamelan tentu saja harus bisa disajikan dengan cara atau gaya baru dan beradaptasi dengan perkembangan zaman saat ini.

Yogyakarta Gamelan FestivalArtinya, dengan gelaran YGF ke-24 ini ada gagasan perihal seni gamelan yang juga harus hidup dinamis, yang artinya juga harus selalu menyelaraskan diri terhadap perkembangan zaman, dengan tanpa harus kehilangan latar belakang budaya sendiri. Selain itu, sikap saling menghargai terhadap keanekaragaman seni dan kebudayaan di dunia menjadi visi dari dihelatnya Yogyakarta Gamelan Festival tahun 2019 ini.

Harapan lain dari helatan YGF adalah juga selalu memiliki semangat serta kemampuan untuk secara kontinu bisa menyuarakan keberadaan gamelan serta mengajak setiap orang berkontribusi. Karenanya, dalam menyuarakan semangat dan menyalurkan kemampuan tersebut, pengelolaan YGF didasari pada dukungan kebersamaan yang diwadahi dalam komunitas pecinta seni gamelan. Sedangkan dalam konteks saling menguntungkan dan selalu menyuarakan keberadaan seni gamelan baik dalam skala lokal, nasional, maupun internasional, ada pula pengelolaan jaringan bisnis yang terkait dengan seni gamelan.

Perihal dukungan, ia hadir dari berbagai pihak, baik perorangan, instansi formal, pun non formal. Termasuk dari komunitas pemain gamelan yang lazim disebut sebagai gamelan players, atau juga dukungan dari para penikmat musik gamelan yang acap dijuluki gamelan lovers.

Jadwal Acara Yogyakarta Gamelan Festival ke-24 Tahun 2019

Helatan YGF tahun 2019 agendanya diselenggarakan pada tanggal 19 hingga 24 Agustus 2019 di beberapa venue. Di antaranya adalah di kawasan 0 Kilometer Jogja, Museum Wayang Ukur Jl. Tamansiswa, area Komunitas Gayam 16 Keraton, dan puncaknya dilakukan selama 3 hari berturut-turut di area terbuka Plaza Ngasem.

Sementara talent yang akan mempersembahkan penampilannya datang baik dari dalam negeri pun dari manca negara. Di antaranya adalah;

  1. Putro Hargo Kawedhar (Bantul)
  2. Omah Cangkem (Bantul)
  3. Klub Sariswara (Yogyakarta)
  4. CSGK (Gunung Kidul)
  5. Gasita UGM (Yogyakarta)
  6. Si Paningkah (Solo)
  7. Musik Tradisional SMPN 6 (Jepara)
  8. Celia Huet & Friends (France & Yogyakarta)
  9. Levin Zimmermann & Friends (Germany & Yogyakarta)
  10. Show Seki (Japan)

Selanjutnya di bawah ini adalah jadwal acara yang hendak dilaksanakan di beberapa tempat dengan beberapa agendanya masing-masing.

  • Gaung Gamelan | Senin 19 Agustus 2019 – 0 Kilometer Yogyakarta

Sebagai pembuka Festival Gamelan Yogyakarta adalah “Gaung Gamelan” yang agendanya akan diselenggarakan pada hari Senin, 19 Agustus 2019 di kawasan Titik 0 Kilometer Yogyakarta.

Tempat berada di seberang Monumen Serangan Umum 1 Maret, Program Gaung Gamelan yang mengusung tajuk “Gending” ini akan disajikan para pemain gamelan yang memainkan Cakepan Santi Mulyo.

Sebagaimana yang dilakukan pada tahun 2018 silam, sajian gending pada pembukaan ini selain berada di kawasan Titik 0 Kilometer Yogyakarta yang merupakan titik pusat, akan dimainkan pula di 4 arah mata angin dan 17 desa budaya di seluruh Yogyakarta, dengan waktunya berbarengan, yaitu dimulai pukul 15.00 WIB.

  • Rembug Budaya | 20 Agustus 2019 – Museum Wayang Ukur, Jl. Tamansiswa

Rembug Budaya merupakan program diskusi terbuka yang akan dilaksanakan di Museum Wayang Ukur, Jalan Tamansiswa, Yogyakarta pada tanggal 20 Agustus 2019, mulai pukul 15.00 WIB hingga selesai.

  • Lokakarya | 21 Agustus 2019 – Komunitas Gayam16, Mantrigawen Yogyakarta

Program lokakarya agendanya akan dilakukan bekerjasama dengan komunitas musik Limbah Bunyi dan diadakan pada hari Rabu 21 Agustus 2019 bertempat di Komunitas Gayam 16, Mantrigawen Lor, Yogyakarta.

Pada program acara yang dimulai pukul 15.00 WIB ini, para peserta akan diajari mendaur ulang limbang menjadi alat musik gamelan jenis baru.

  • Pagelaran | 22-24 Agustus 2019 – Plaza Ngasem, Yogyakarta

Program Pagelaran Gamelan dilaksanakan di Plaza Ngasem dan berlangsung selama 3 hari, yaitu dari tanggal 22 hingga 24 Agustus 2019 tepatnya akan dimulai pada pukul 19.00 WIB.

Sebagaimana telah diapaparkan di paragraf atas, dalam pagelaran ini akan ada sejumlah 12 performer yang bakal menampilkan kepiawaiannya dalam menyajikan persembahan gamelan kepada khalayak. Mereka datang dari beragam latar belakang, baik dari dalam kota, luar kota, bahkan hingga dari manca negara. Di antaranya adalah dari Bantul, Surakarta, Jepara, Jepang, Perancis, serta negeri panser -Jerman.

Program acara “Pagelaran Gamelan” dan juga program lain di Festival Gamelan Yogyakarta yang ke-24 ini disajikan secara GRATIS. [hm]

4.8/5 - (13 votes)

Simak Pula Pawarta Tentang , Atau Adicara Menarik Lain Oleh Haiki Murakabi


Tentang Haiki Murakabi