Pawarta Adicara!

JARINGACARA sebagai media publikasi memiliki keinginan turut memberi warna dalam mengabarkan segala agenda acara seni budaya, pariwisata, warta, cuaca, juga menebarkan canda-tawa.
Perihal kontak kerjasama publikasi pun media partner, sila simak “Syarat dan Ketentuan“.

HIGHLIGHT
   
Yogyakata Gamelan Festival 2024

Di Tahun Ke-29 Yogyakarta Gamelan Festival 2024 Angkat Tema Piweling


Diwartakan oleh Haiki Murakabi pada 29 Juli 2024   (9,370 Readers)

2024 menjadi tahun yang ke-29 Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) kembali dihadirkan di mana YGF ini merupakan festival yang mempertemukan antaa para pemain dan pencinta gamelan.

Sebagai kali ke-29 Yogyakata Gamelan Festival 2024 dihelat dengan mengusung tema Piweling, Ialah satu tema yang muncul dengan didasari perihal perjalanan waktu, bahwa sama-sama diketahui beberapa tahun silam dunia telah dilanda pandemi hingga di masa-masa itu dunia seakan reset ataupun kembali ke angka 0, alias kembali seperti semula, setelah berhasil bangkit dari masa pandemi tersebut tak pelak kita semua yang ada di dunia ini sempat ada di masa kegelapan. Dengan latar belakang runutan waktu seperti itulah maka di YGF 29 ini Piweling diusung menjadi tema.

Seturut diselenggarakannya Yogyakata Gamelan Festival 2024 ini, maka bertmpat di Hotel Loman Jalan Affandi Yogyakarta pada hari Senin 29 Juli 2024 telah dilaksanakan acara temu media yang juga dirangkai dengan acara pemotongan tumpeng serta doa bersama demi kelancaran perhelatan.

Selain Cak Udin dari Pesantren Kali Opak yang langsung memipin doa & pemotongan tumpeng, beberrapa sosok juga dihadirkan sebagai naar sumber, di antaranya adalah Ari Wulu selaku Program Director YGF, Cak Lis dari Sari Swara Taman Siswa, dan Dinar sebagai salah satu sosok pnampil.

Ishari Sahida atau dikenal pula dengan nama Ari Wulu yang merupakan Program Director dari Yogyakata Gamelan Festival 2024 kali ini menyatakan bahwa YGF bukanlah sekadar perayaan musik, melainkan juga perjalanan kembali ke akar. Karenanya melalui tema “Piweling” pihaknya hendak terhubung kembali dengan asal usul alam, untuk kemudian bersama-sama menumbuhkan rasa syukur, kebersamaan, dan pertumbuhan, maka festival gamelan ini dimaksudkan untuk tetap memiliki fungsi dan tujuan sebagai jembatan antara masa lalu dan masa depan, melestarikan warisan kita sambil merangkul kemungkinan-kemungkinan baru.

Danar dari Swara Prana yang merupakan satu kelompok gamelan dari Jawa Tengah berfokus pada musik suling mengungkapkan bahwa untuk YGF 29 kali ini pihaknya telah mempersiapkan banyak suling bambu buatan sendiri. Baik suling Sunda, Bali dan dari daerah lainnya. Sementara itu Cak Lis dari Sari Swara Taman Siswa menyampaikan pula bahwa tema Piweling ini sejalan dengan salah satu metode pembelajaran Ki Hadjar Dewantara melalui Serat Sari Swara.

Di lain sisi melalui pesan singkat, KPH Purbodiningrat selaku penasihat Jogja Festivals dan YGF menyambut baik akan diselenggarakannya YGF 2024 ini. Beliau berharap akan muncul ide-ide baru ataupun konsep baru yang fresh, sehingga menjadikan YGF 2024 ini semakin menarik untuk disaksikan dan dinikmati, karena YGF merupakan salah satu festival yang dinanti-nantikan oleh para insan seni dan budaya secara nasional maupun internasional karena telah berlangsung sejak 29 tahun yang lalu.

Ari Wulu - Danar Potong Tumpeng Yogyakata Gamelan Festival 2024

Program Yogyakata Gamelan Festival 2024

Beberapa program dihadirkan sebagai rangkaian dari helatan YGF ke-29 tahun 2024ini, di antaranya adalah Lokakaya, mbug Budaya, Konser Gamlan, dan di penutupan ada Gaung Gamelan.

  • Lokakarya “Metode Sariswara Ki Hadjar Dewantara” : Senin – Rabu, 5-7 Agustus 2024

Merupakan workshop bagi semua orang, khususnya yang sama sekali belum pernah bermain gamelan. Menggunakan metode Sari Swara dalam proses pembelajarannya. Sari Swara sengaja dipilih karena merupakan metode yang telah lama dikembangkan dan efektif dalam proses pembelajaran seni, khususnya gamelan. Lokakarya akan dipandu dan didampingi oleh teman-teman Taman Kesenian. Materinya adalah 2 gending klasik yang kemudian akan dipentaskan di YGF hari kedua.

  • Rembug Budaya “Arsip Musik sebagai Warisan” : Selasa, 6 Agustus 2024

Mengelola arsip musik dapat juga dianggap sebagai usaha dalam merawat sebuah warisan. Merawat bukan hanya bersifat fisik namun berupa upaya mengembangkan semangat-semangat masa lalu sebagai bekal masa depan.

Tempat: OKID Cafe, Jl. Panembahan No.1-3, Panembahan, Kraton, Yogyakarta
Waktu: 15:00 WIB s/d selesai

Pembicara:
– Jody Diamond (American Gamelan Institute/SUNY New Paltz)
– Danang Rusdy (Lokananta)
– Moderator: Himan (Jogja Sonic Index)
Peserta : 20 orang (open call)

  • Konser Gamelan “Piweling” : Kamis – Sabtu, 8 – 10 Agustus 2024

Konser pertunjukan gamelan yang akan menampilkan kelompok gamelan dari kategori anak-anak / pelajar, kategori kreasi baru / kontemporer, kategori internasional, dan kategori klasik / tradisi. Tiap kategori ini akan dihadirkan selama 3 hari berturut-turut, sekitar pukul 19.00 WIB – selesai di Plaza Pasar Ngasem, Yogyakarta.

Tahun ini selain dari Indonesia, juga akan tampil seniman gamelan dari Prancis dan Kanada, antara lain:

  1. Canasia – Canada & Indonesia
  2. Gamelan Kotekan – France
  3. Sanggar Kawindra (anak) – Kediri
  4. Harry Roesli Music School – Bandung
  5. Rebanana – Banyuwangi

Konser gamelan ini juga merupakan ajang bertemunya para penikmat dan pelaku musik gamelan dari seluruh dunia. YGF telah menjalin hubungan dengan lebih dari 32 negara yang mempunyai gamelan. Ini adalah sebuah cara dalam merawat dan mengembangkan gamelan untuk memberikan kontribusi bagi perkembangan budaya dunia.

Yogyakata Gamelan Festival 2024

  • Gaung Gamelan (Closing Ceremony of 29th Yogyakarta Gamelan Festival) : Minggu, 11 Agustus 2024

Akan digelar di Stadion Kridosono, pertunjukan gamelan yang dimainkan oleh ratusan pemain gamelan secara bersamaan yang tergabung dalam kelompok karawitan dari 14 Desa Budaya binaan Dinas Kebudayaan “Kundha Kabudayan” DIY dan kelompok gamelan komunitas antara lain Kyai Kanjeng dan AKNSB (Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya).

Pertunjukan ini akan memainkan 4 gending klasik gaya Yogyakarta yang akan dibagikan sebulan sebelumnya, serta disebarkan melalui berbagai media dengan tujuan agar dapat dipelajari (dibaca) oleh masyarakat luas sebagai pengetahuan atau dapat dipakai untuk berpartisipasi di dalam program ini.

Selain pertunjukan utama Gaung Gamelan, akan ada performance dari Gayam16 (Yogyakarta), DGYK (Yogyakarta), Anteng Kitiran (Yogyakarta), Sanggar Sritanjung (Banyuwangi). Gaung Gamelan akan menutup rangkaian Yogyakarta Gamelan Festival ke-29. Seluruh rangkaian program YGF adalah gratis dan terbuka untuk masyarakat umum. [hmk]

4.8/5 - (5 votes)

Simak Pula Pawarta Tentang , Atau Adicara Menarik Lain Oleh Haiki Murakabi


Tentang Haiki Murakabi