Pawarta Adicara!

JARINGACARA sebagai media publikasi memiliki keinginan turut memberi warna dalam mengabarkan segala agenda acara seni budaya, pariwisata, warta, cuaca, juga menebarkan canda-tawa.
Perihal kontak kerjasama publikasi pun media partner, sila simak “Syarat dan Ketentuan“.

4.9/5 - (8 votes)
HIGHLIGHT
   
Sapa Aruh ‘Cobaning Gusti Allah Awujud Virus Corona’ oleh Ngarsa Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X

Sapa Aruh ‘Cobaning Gusti Allah Awujud Virus Corona’ oleh Ngarsa Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X


Diwartakan oleh Utroq Trieha pada 25 Maret 2020   (4,348 Readers)

Wabah Virus Corona atau dikenal pula dengan istilah COVID19 menjadikan gempar dunia kesehatan yang itu melanda hampir semua negara. Tak pelak, banyak negara mendadak seolah mendapatkan serangan luar-biasa, tak terkecuali Indonesia. Terkait dengan hal itu, sebagaian warga di sebuah negara bukan saja resah akibat datangnya wabah tersebut, lain dari itu, mereka juga resah dengan kebijakan yang diambil oleh para pemangku kepentingan, yang dalam hal ini adalah para pejabatnya. Pada akhirnya, Sultan Hamengku Buwono X yang merupakan Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat sekaligus Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, selepas beberapa kali mengeluarkan pernyataan serta mengumumkan surat edaran, maka kali ini juga menyampaikan pesan dan imbauan melalui Sapa Aruh ‘Cobaning Gusti Allah Awujud Virus Corona’.

Sapa Aruh ‘Cobaning Gusti Allah Awujud Virus Corona’ oleh Ngarsa Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X ini dilakukan di Bangsal Kepatihan, tepatnya pada hari Senin 23 Maret 2020 yang lalu, di mana himbauan tersebut khususnya ditujukan bagi warga Jogjakarta.

Didamping Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka KGPAA Paku Alam X dan Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji, Sri Sultan HB X meminta maaf karena secara pribadi tak menyampaikan hal tersebut di Kraton.

Sapa Aruh ‘Cobaning Gusti Allah Awujud Virus Corona’ oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X

Sapa Aruh Ngarso Dalem yangdilakukan sekira pukul 10.00 WIB di Bangsal Kepatihan, Danurejan, Yogyakarta tersebut berlangsung secara tertutup, mengingat situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan. Karenanyam warga bisa menyaksikan secara langsung melalui kanal YouTube dan Instagram di Akun Humas Pemda DIY. Selain itu, ada juga beberapa media, baik radio maupun televisi dengan jumlah terbatas.

Dalam menyapa warga melalui Sapa Aruh ‘Cobaning Gusti Allah Awujud Virus Corona’ oleh Sinuwun Sri Sultan Hamengku Buwono X tersebut disampaikan dalam dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa.

Ditekankan oleh Ngarsa Dalem bahwa masyarakat Ngayogyakarta Hadiningrat diharapkan pada masa tanggap darurat bencana virus corona ini, dapat menghadapinya dengan sikap sabar-tawakal, tulus-ikhlas, pasrah lahir-batin, sekaligus disertai ikhtiar berkelanjutan. Seperti yang telah diumumkan pada peraturan yang telah ditetapkan pemerintah, masyarakat juga dihimbau untuk memiliki kesadaran dalam melakukan karantina-diri selama 14 hari, apalagi ketika mereka merasa kurang sehat. Hal tersebut sebagaimana acap kita ketahui dalam peribahasa Jawa yang berbunyi; Gusti paring dalan kanggo uwong sing gelem ndalan atau bisa dterjemahkan sebagai ‘Tuhan Yang Maha Kuasa akan memberi jalan kepada manusia yang mau mengikuti jalan kebenaran’.

Dalam Sapa Aruh ‘Cobaning Gusti Allah Awujud Virus Corona’, Sultan juga mengingatkan bahwa sejatinya masyarakat harus menjaga diri dengan lingkungan keluarga, serta lingkungan masyarakat, yaitu dengan cara menjaga jarak. Ini menjadi penting pasalnya tak sedikit warga yang beranggapan bahwa dirinya sehat, padahal tidak bisa memastikan bahwa kondisinya benar-benar sehat, atau dengan kata lain adalah sebagai penyebar penyakit.

Di sisi lain, kecuali melakukan upaya preventif, selayaknya kita sebagai manusia juga selalu mengingat sikap eling atau selalu mengingat Tuhan Yang Maha Kuasa. Pengejawantahan sikap eling atas Sang Maha Pencipta dapat dilakukan dengan laku spiritual: lampah ratri, zikir malam, mohon pengampunan dan pengayoman-Nya. Pasalnya, tak bisa dielakkan bahwa musibah pandemik ini adalah satu satu takdir yang telah digariskan-Nya.

Sehubungan dengan garis Tuhan tersebut, maka tak usah selalu marah ketika musibah itu menimpa diri, dan jangan meratap serta tenggelam dalam sedih bila kehilangan sesuatu, Hal itu sebagaimana ejangan jawa yang telah lama dituturkan oleh para leluhur; datan serik lamun ketaman, datan susah lamun kelangan.

Kita memang sangat disarakan untuk berusaha secara maksimal, namun tak usah pongah, karena berpasrah kepada Sang Maha Pencipta menjadi hal lain yang tak bisa diabaikan. Tak lain, agar senantiasa diberikan kekuatan serta keselamatan, juga terbebas dari semua penyakit dan segala petaka. Pun dijauhkan dari segala marabahaya yang besarnya melebihi kemampuan kita sebagai manusia, makhluk-Nya.

Sultan mendoakan kepada seluruh masyarakat di Yogyakarta agar diberkahi kesehatan dan diridhai serta dicukupkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dalam setiap langkahnya. “Pamujiku: Sehat, sehat, sehat!. Mugi Gusti Allah ngijabahi. Rahayu kang pinanggih.” [uth]

Source: jogjaprov.go.id

4.9/5 - (8 votes)

4.9/5 - (8 votes)

Simak Pula Pawarta Tentang , Atau Adicara Menarik Lain Oleh Utroq Trieha


Tentang Utroq Trieha

BACA JUGA:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *