Pawarta Adicara!

JARINGACARA sebagai media publikasi memiliki keinginan turut memberi warna dalam mengabarkan segala agenda acara seni budaya, pariwisata, warta, cuaca, juga menebarkan canda-tawa.
Perihal kontak kerjasama publikasi pun media partner, sila simak “Syarat dan Ketentuan“.

HIGHLIGHT
   
CHERRYPOP FESTIVAL

Seiring Pandemi Mereda, iKonser Bakal Gelar CHERRYPOP Sebagai Ajang Festival Musik Alternatif & Dokumenter Musik di Yogyakarta


Diwartakan oleh Haiki Murakabi pada 13 Juni 2022   (1,752 Readers)

iKonser sebagai salah satu anak dari Telkom dalam waktu dekat bakal mengagendakan satu festival musik alternatif dan dokumenter musik yang diberi nama CHERRYPOP. Langkah ini sebagai satu bentuk geliat kreatif demi merespon kondisi terkini yang bisa dikatakan semakin membaik selepas lebih dari dua tahun lamanya kita terpuruk akibat pandemi corona.

Festival musik alternatof dan dokumenter musik CHERRYPOP ini menjadi sebuah ajang yang menggelar sajian komponen ekosistem; pertunjukan musik, pemutaran film dokumenter, creative workshop, pop up market, records store hingga art exhibition

Agendanya, CHERRYPOP diselenggarakan pada tanggal 25 Juni 2022 dengan mengambil tempat di area Panggung Alpha Bravo, Jalan Parangtritis Yogyakarta.

Catur Hari Wibowo selaku project manager CHERRYPOP menuturkan bahwa sudah lebih dari dua tahun lamana, kita semua seolah terjebak di dalam kepanikan ataupun seperti terkurung di sebuah ruang tertutup dengan keadaan serba terbatas. Karena itu, melalui CHERRYPOP kita bisa mengubah kepanikan-kepanikan itu menjadi sebuah energi positif, dan merayakannya dalam ruang festival yang meriah dan penuh suka cita.

Pada pertunjukan musik, CHERRYPOP mencoba menjadikan Yogyakarta sebagai melting point bagi band-band Indonesia, yang dihadirkan dari wilayah timur hingga barat untuk melebur bersama di Cherry Stage, dan tak ketinggaan ada beberapa dari Jogjakarta sebagai tuan rumah. Di antara mereka adalah sebagai berikut;

  • Silampukau; Surabaya – Jawa Timur
  • The Dare; Mataram – Lombok
  • Teenage Death Star; Bandung – Jawa Barat.
  • Melancholic Bitch; Yogyakarta
  • Skandal; Yogyakarta
  • Sangkakala; Yogyakarta

Menanggapi perihal festival HERRYPOP ini, para personil Sangkakala sebagai salah satu line up menyatakan harapannya bahwa dengan beragam warna dan karakter band dari berbagai kota, semoga CHERRYPOP punya “signature” tersendiri atas sebuah event budaya yang baru dan berkualitas di Jogja.

CHERRYPOP FESTIVALLine up yang dihadirkan di Cherry Stage, selain yang sudah disebutkan di atas masih ada pula tambahannya, yaitu sebanyak empat band yang merupakan para pemenang submission ‘Musik Tanpa Batas’. Ialah ajang pencarian bakat untuk area Daerah Istimewa Yogyakarta & Jawa Tengah yang diselenggarakan oleh iKonser pada bulan Januari 2022 silam. Empat band tersebut adalah sebagai berikut;

  1. Tiger Paw (Yogyakarta)
  2. Menjelang Pagi (Banjarnegara)
  3. Smaratantra (Solo)
  4. Kamar Jiwa (Semarang)

Keempat-empatnya berhasil tampil setelah dipilih dewan apresiasi yakni; Jason Ranti, Gamellance (Jogja Hip Hop Foundation), dan Ari Hamzah (Fun As Thirty).

Natalia yang merupakan Program Director Musik Tanpa Batas menuturkan bahwa melalui aktivasi ‘Musik Tanpa Batas’ ini, iKonser bertekad untuk memberikan kesempatan bagi musisi di regional Jateng-DIY untuk melebarkan sayap pendengarnya dalam panggung festival yang diselenggarakan oleh iKonser melalui rangkaian Musik Tanpa Batas.

Sementara itu pada screening film dokumenter, CHERRYPOP menghadirkan area Popopop yang akan menayangkan premiere lima film dokumenter tentang skena musik di Jogja. Kelima film tersebut merupakan hasil dari aktivasi program Rekam Skena yang difasiltatori oleh Anggun Priambodo, dan Alvin Yunata. Kelima film dokumenter itu adalah;

  1. Di Balik Lantai Dansa oleh Tuttifruti Collective
  2. Jogja Magnetnya Rockabilly oleh Mahadhana Dira Priyahita
  3. EnjOi! Cerita Tentang Skinhead Jogja oleh Galih Eko Kurniawan
  4. Tuhan, Masukkan Aku Ke Dalam Skena oleh 7Days Off
  5. Knock Knock! Yer Blues Here oleh Spasi Latar

Kiki Pea selaku Program Director Rekam Skena mengatakan bahwa kehadiran Rekam Skena  tak lain adalah karena pihaknya melihat masih minimnya arsip audio visual tentang pergerakan musik di kota Jogja, ceruk itulah yang kemudian digarap uantuk kemudian diberi wadah, apalagi Jogja menyediakan sangat banyak fenomena penggiat skena musik. Bahkan selain anak band, mereka adalah juga para jurnalis, content creator, serta buzzer musik.

“Nah, kita merespon itu dan coba wadahi, biar ekosistem tetap saling terhubung,” ungkap Kiki Pea.

Tak cukup hanya musik dan film dokumenter, CHERRYPOP juga akan menyajikan solo art exhibition oleh Arsita Pinandita. Desainer grafis asal Yogyakarta ini juga terlibat langsung sebagai kolaborator visual artwork untuk CHERRYPOP 2022. Kemudian pop up market dan live sablonase yang diakomodir oleh kolektif seni dari Yogyakarta; Survive! Garage. Tentunya tidak lengkap tanpa adanya Record Store yang diisi oleh Jogja Record Store Club, komunitas toko/pelapak rilisan fisik musik yang siap menjajakan berbagai bentuk rilisan fisik dan merchandise band.

Selain itu, akan ada iKonser Corner yang menampilkan serba-serbi kegiatan dapur produksi dibalik layar tayangan iKonser dan kegiatan seru lainnya bersama para line up CHERRYPOP.

“Dengan hadirnya CHERRYPOP, semoga bisa menjadi alternatif festival musik di Indonesia, khususnya di Jogja, dan bisa menunjukan perkembangan ekosistem industri kreatif di Jogja hari ini ke masyarakat yang lebih luas,” ujar Catur Hari Wibowo.

Mengenai tiket reguler CHERRYPOP ini dibandrol dengan harga Rp150.000,- yang bisa didapatkan baik secara online maupun offline. Secara online bisa melalui loket.com, sedangkan secara offline langsung menuju ke Journey Coffee and Records Yogyakarta serta outlet TNGR DEADLY Yogyakarta. [hmk]

 

REKAM SKENA SCREENING di CHERRYPOP

4.8/5 - (5 votes)

Simak Pula Pawarta Tentang , Atau Adicara Menarik Lain Oleh Haiki Murakabi


Tentang Haiki Murakabi