Pawarta Adicara!

JARINGACARA sebagai media publikasi memiliki keinginan turut memberi warna dalam mengabarkan segala agenda acara seni budaya, pariwisata, warta, cuaca, juga menebarkan canda-tawa.
Perihal kontak kerjasama publikasi pun media partner, sila simak “Syarat dan Ketentuan“.

HIGHLIGHT
   
Pameran Tunggal Survival Energy oleh Sri Pramono di MayinArt Gallery

Survival Energy Menjadi Tajuk Pameran Tunggal Sri Pramono yang Digelar di MayinArt Gallery Yogyakarta 1 Hingga 10 Juni 2022


Diwartakan oleh Utroq Trieha pada 2 Juni 2022   (2,298 Readers)

MayinArt Gallery sebagai galeri kurasi seni online dengan basis di Singapura kali ini mengadakan gelaran pameran tunggal karya seniman asal Jogjakarta bernama Sri Pramono yang mengusung tajuk “Survival Energy”. Presentasi karya-karya Sri Pramono dilangsungkan selama 10 hari, yaitu mulai tanggal 1 hingga tanggal 10 Juni 2022 dengan tempat di MayinArt Gallery Yogyakarta.

Beberapa sosok kompeten turut terlibat –dan dilibatkan– dalam pameran tunggal Survival Energy karya Sri Pramono kali ini. Di antaranya adalah Heri Kris sebagai kurator, Iranda Yudhatama, S.Sos, M.Si selaku art writer, dan ST Sunardi selaku seorang budayawan dan sastrawan.

Karya Sri Pramono dalam Survival Energy

Pada acara pembukaan pameran yang dilangsungkan pada hari Rabu sore tanggal 1 Juni 2022, setelah dibuka langsung oleh ST Sunardi selanjutnya dilakukan pula acara simbolik berupa penorehan cat ke dalam papan kanvas oleh tiga orang, yaitu ST Sunardi, Sri Pramono, serta Heri Kris.

Sehubungan dengan Survival Energy yang diusung sebagai tema, dalam sambutan pembukaaannya, ST Sunardi menuturkan bahwa dari karya-karya yang dipamerkan, terdapat semacam ritme yang dibangun melalui bentuk dan cahaya. Apabila jeli dalam mengamatinya, secara persepektif kita akan bisa menemukan ruang-ruang kita sendiri disana, yang kemudian seolah-olah kitapun serasa diundang guna memilih yang cocok bagi kita. Barangkali inilah yang menjadi pendorong bagi kurator untuk kemudian memilih tema Survival Energy, ialah judul yang menurut ST Sunardi memang snagat pantas, karena terasa lugas dan panas. Lugas karena energi, energy yang memberi kekuatan, namun dalam waktu yang bersamaan orang menciptakan energi baru.

Dari panas dan lugasnya tema tersebut, kitapun akan mendapatkan inspirasi berdasarkan pengalaman yang kita alami. Persis seperti yang dikesankan oleh sang seniman, bahwa tema “Survival Energy” sangat pas dimanifestasikan sebagai satu ekspresi semangat dan daya juang di masa-masa sulit selama 2 tahun terakhir, tepatnya ketika pandemi covid-19 melanda. Bahwa dampak pandemi dirasakan dalam segala aspek kehidupan secara global. Namun ada kalanya di tengah krisis, kita harus melihat kembali ke dalam diri kita, menemukan penghiburan dan kekuatan yang berasal dari dalam, digerakkan oleh energi untuk bertahan hidup dan berkembang melampaui batasan-batasan diri dan lingkungan. Spirit-spirit itulah yang kemudian dipagut oleh Sri Pramono dan kemudian diungkapkannya ke dalam karya-karya enigmatik dan simbolik.

Instalasi Survival Energy oleh Sri Pramono di MayinArt Gallery

Dapat diketahui bahwa Sri Pramono sendiri merupakan sosok seniman yang terlahir di Kulon Progo -Yogyakarta pada tanggal 2 Februari 1976. Ia merupakan pelukis abstrak serta humanis yang berpikiran bebas dan memiliki kepedulian pada isu-isu sosial. Karena itu melalui karya-karyanya Pramono menyoroti belenggu mental, masalah sosial-ekonomi, krisis ekologi dan paradoks politik di masyarakat kita. Karya Pramono dilapisi dengan baik dengan goresan yang tumpang tindih, warna-warna yang berani, gambar, elemen abstrak, dan tekstur yang tak terhitung jumlahnya. Namun, ada hal yang butuh diamati, bahwa meskipun sekilas abstrak, cara sang seniman dalam  menyatukan semua elemen ini membuat kita penasaran untuk menemukan maknanya.

Terdapat 21 karya yang selain tersajikan seni lukis di dalamnya ada pula 2 karya seni instalasi. Seluruhnya merupakan karya dengan modal-pemikiran yang terbuka dan imajinatif, karena itu para pengunjung bakal diajak untuk mengeksplorasi dunia di dalam karya abstrak yang dipamerkan, melihat obyek melampui dunia visual, berkelindan dengan emosi sang seniman yang tertuang di kanvas, namun sekaligus sapuan-sapuan abstrak penuh simbol itu bicara secara personal kepada setiap individu.

Karya Sri Pramono dalam Survival Energy

Sesuai yang dituturkan oleh Sri Pramono, karya-karyanya yang dipresentasikan kali ini sebagian besar didasari oleh pengalaman pribadi sekaligus perjalanan hidup yang telah ia lalui. Salah satunya adalah lukisan yang sangat berkesan dan bermakna baginya, yang kemudian diberi judul ‘Passing Trough the Tough Part”. Ialah karya yang ia rampungkan cukup lama, yaitu menunggu 4 tahun, dan kemudian dirampungkan dalam satu tahun belakangan. Bahwa karya itu diawali dari pengalaman pribadinya saat melakukan panjat tebing di area Parang Endog -Gunung Kidul, yang ia lakukan bersama kawan-kawan komunitas pecinta alam. Dalam aktivitas panjat tebing tersebut sang seniman menyaksikan sendiri di depan matanya satu peristiwa yang tak diharapkan, yaitu meninggalnya sahabat yang telah dianggap adik sendiri. Tahun 2006 ia menyaksikan dan mengalami hal tragis itu, kemudian baru di tahun 2010 karya berjudul ‘Passing Trough the Tough Part” yang ia lukis di atas canvas berukuran 150 x 250 cm ini bisa dirampungkannya.

Perihal presentasi karya dalam pameran tunggal Survival Energy ini disajikan secara terbuka untuk umum, yaitu sejak waktu dibuka pada tanggal 1 Juni 2022 hingga penutupan di tanggal 10 Juni 2022, tepatnya dari pukul pukul 10:00 WIB hingga pukul 18:00 WIB. Sementara untuk lokasi pameran berada di MayinArt Gallery, yang beralamat di Perumahan Sonosewu Baru 446, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.

Karya Sri Pramono dalam Survival Energy

Pada hari terakhir pameran, yaitu hari Jumat, 10 Juni 2022, tepatnya pukul 16:00 WIB, sebagai rangkaian penutupan dihelat pula dengan acara Artist Talk.

Untuk informasi dan keterangan lebih lanjut terkait pameran tunggal Survival Energy ini bisa langsung menuju situs www.mayinart.com dan/atau melalui narahubung Deti Lucara di nomor 0813 2870 7714. [uth]

4.8/5 - (6 votes)

Simak Pula Pawarta Tentang , Atau Adicara Menarik Lain Oleh Utroq Trieha


Tentang Utroq Trieha