Pawarta Adicara!

JARINGACARA sebagai media publikasi memiliki keinginan turut memberi warna dalam mengabarkan segala agenda acara seni budaya, pariwisata, warta, cuaca, juga menebarkan canda-tawa.
Perihal kontak kerjasama publikasi pun media partner, sila simak “Syarat dan Ketentuan“.

4.9/5 - (7 votes)
HIGHLIGHT
   
Workshop Plasticology Digelar Made Bayak Bersama Siswa SLB-A

Workshop Plasticology Digelar Made Bayak Bersama Siswa SLB-A YAKETUIS dalam Program Publik Biennale Jogja 2019


Diwartakan oleh Haiki Murakabi pada 23 Oktober 2019   (3,925 Readers)

Berbagai program publik berupa aktivitas-aktivitas kreatif dan intelektual yang diperuntukkan bagi masyarakat dari berbagai kalangan dihelat dalam satu rangkaian sebagai bagian dari acara besar Biennale Jogja XV Equator #5 tahun 2019. Ialah Workshop Plasticology salah satunya.

Workshop Plasticology tersebut diselenggarakan tak lain dengan tujuan agar masyarakat dapat turut berpartisipasi dan mendapatkan manfaat lebih dalam penyelenggaraan Biennale Jogja XV Equator #5 tahun 2019 ini.

Hari Rabu 23 Oktober 2019, rombongan dari SLB-A YAKETUIS Yogyakarta melakukan workshop membuat karya dari sampah plastik (Plasticology) dengan didampingi oleh seniman asal pulau Dewata; Made Bayak, yang juga mempersembahkan karya terkait dengan Plasticology di Biennale Jogja kali ini.

Workshop Plasticology

 

Workshop Plasticology ini diawali dengan berkeliling di instalasi milik Made Bayak yang ditempatkan di area depan Jogja National Museum, yaitu berupa piramida sampah, dan disertai pula beberapa foto kegiatan workshop Plasticology.

Menurut Made Bayak, Workshop Plasticology yang ditujukan untuk ABK alias anak-anak berkebutuhan khusus ini sebagai sarana mengkampanyekan bahaya sampah plastik dan ketidakpedulian masyarakat soal sampah plastik itu sendiri. DI samping itu, workshop ini merupakan bentuk perhatian lebih terhadap lingkungan, terutama bagaimana mengatasi keadaan plastik yaitu dengan mengubah sampah plastik menjadi sebuah karya.

Workshop Plasticology ini terlihat ramai karena antusiasme peserta dari 14 siswa SLB-A YAKETUIS juga sangat terlihat. Para peserta workshop memperoleh bagian untuk menempel ptongan-potongan sampah plastik, di mana pola yang ditempelkan tersebut didasarkan pada imajinasi anak-anak itu sendiri. Sebagai contoh adalah salah satu peserta bernama Aris Maulana Irawan yang menempelkan beberapa gambar, di mana gambar tersbeut belum pernah dilihatnya, hingga kemudian beralih menjadi bentuk menyerupai gunung.

Sebagaimana dituturkan oleh Made Bayak, Workshop Plasticology yang mengajak anak-anak berkebutuhan khusus ini baru pertama kali dilakukannya di helatan Biennale Jogja 2019 ini.

“Workshop dengan mereka (teman-teman berkebutuhan khusus) perlu treatment yang berbeda, soalnya ini juga baru pertama kali (bagi saya)”, tutur Bayak.

Workshop Plasticology digelar Made Bayak bersama siswa SLB

Perlakuan khusus pada Workshop Plasticology ini dilakukan agar para peserta dapat mengikuti. Pasalnya kebanyakan anak-anak SLB ini “low vision” dan tuna netra. Mereka yang masih usia anak-anak ini menggunakan panca indra yang lain seperti peraba dan penciuman untuk bisa merasakan tekstur dan bau dari sampah plastik yang digunakan.

Dari Workshop Plasticology pada helatan Biennale Jogja seperti ini, I Made Bayak mengakui kalau dirinyalah yang justru banyak belajar dari mereka soal bagaimana menemukan cara agar workshop bisa dilakukan oleh anak-anak SLB-A pada khususnya. Alhasil, anak-anak diminta untuk merasakan tekstur sampah, memilih warna yang diinginkan dan menempel pola yang mereka imajinasikan. Nantinya sebagian karya yang dibuat akan dipajang di instalasi milik Made Bayak, dan sebagian lagi dibawa pulang sebagai kenang-kenangan SLB-A YAKETUIS.

Program publik Biennale Jogja XV sejatinya tak berhenti pada kegiatan workshop pun lokakarya saja, melainkan masih banyak lagi yang lainnya. Di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Tur Pameran Berpemandu
  • Wicara Seniman
  • Wicara Kuratorial
  • Simposium Publik
  • Pemutaran Film yang bekerja sama dengan Forum Film Dokumenter alias FFD
  • Lokakarya dan Diskusi bersama Seniman

Workshop Plasticology | I Made Bayak

Ragam program publik tersebut diselenggarakan sebagai perwujudan dari salah satu fungsi Biennale, yaitu menyebarkan pengetahuan- pengetahuan alternatif dan gagasan-gagasan inovatif dalam ranah seni budaya kepada publik yang luas. Selain itu juga berfungsi guna menciptakan generasi muda yang penuh imajinasi, berlaku kreatif dan berpikir kritis, sehingga langkah-langkah semacam itu mampu dijadikan sebagai bagian dari upaya mengantisipasi kompleksitas masa depan. [hmk]

4.9/5 - (7 votes)

4.9/5 - (7 votes)

Simak Pula Pawarta Tentang , Atau Adicara Menarik Lain Oleh Haiki Murakabi


Tentang Haiki Murakabi