Pawarta Adicara!

JARINGACARA sebagai media publikasi memiliki keinginan turut memberi warna dalam mengabarkan segala agenda acara seni budaya, pariwisata, warta, cuaca, juga menebarkan canda-tawa.
Perihal kontak kerjasama publikasi pun media partner, sila simak “Syarat dan Ketentuan“.

HIGHLIGHT
   
Vocalist Manager n Drummer FSTVLST

Band Jogja ‘FSTVLST’ Gelar Konser Dara Setara Sebagai Pentas Kecil Akrab Khusus Penonton Festivalist Perempuan


Diwartakan oleh Haiki Murakabi pada 11 Januari 2023   (1,294 Readers)

Sebagai sebuah upaya  dalam menyuarakan ‘kesetaraan’ yang diusung sejak awal berdiri tahun 2011 silam, grup band asal Jogja bernama FSTVLT menyebut para pendengar-pemirsa-pemerhatinya dengan nama Festivalist. Sebuah istilah yang sejatinya dalam pengucapannya adalah sama dan serupa. Selain mengenai nama, FSVLST juga menyimbulkan diri secara visual berupa tanda ‘=’  alias sama dengan.

Berbicara mengenai kesetaraan di FSTVLST maka yang terkini muncul pula nama Festivalist Perempuan yang merupakan para pendengar-pemirsa-pemerhatinya. Kemunculan Festivalist Perempuan ini tentu saja tak sedominan Festivalist laki-laki, hanya saja bukan satu alasan untuk FSTVLST mengabaikannya. Karena itu, muncullah terma ‘Dara Setara’ sebagai langkah FSTVLST dalam menghormati kehadiran mereka.

Perihal Dara Setara, pada tanggal 11 Januari 2023 bertempat di Liberates Creative Colony Jalan Kaliurang Yogyakarta telah diadakan acara jumpa media, yaitu membahas sekaligus menginfomasikan perihal pentas kecil akrab khusus bagi penonton Festivalist perempuan.

FSTVLST secara serampangan memang telah menasbih dirinya bergenre musik Hampir Rock Nyaris Seni, dan sejak awal berada di ekosistem industri pertunjukan musik rock yang harus diakui cenderung maskulin, baik pelaku, penikmat maupun narasi yang menghimpunnya. Maskulinitas (yang kadang berlebihan) ini kemudian menjadi tantangan pada kredo ‘kesetaraan’ tersebut.

Pertanyaan yang muncul kemudian adalah; bagaimana FSTVLST dan Festivalist bisa bekerja bersama untuk tidak hanya memaknai ‘setara’ hanya sebagai slogan dan wacana, namun sampai ke laku dan hati?

Meskipun tantangannya sangat besar, namun kesetaraan gender tetap harus diperjuangkan, sekecil dan seremeh apapun, dengan niat baik dan laku baik. Salah satu hal yang menguatkan, para leluhur kita sudah pernah memikirkan, memperjuangkan dan mempraktekkan hal ini sampai ke tahap baik dan indah. Justru masyarakat modern dengan dogma-dogma barunya yang rasa-rasanya malah membuatnya menjadi silang sengkarut dan asing lagi. Hormat dan salut tentu saja teruntuk kawan-kawan yang concern dan konsisten menyuarakan dan melakukan kerja-kerja atas isu ini.

Preskon Dara Setara Festivalist Perempuan

Kita pahami bersama bahwa saat ini, perempuan yang hadir di pertunjukan musik di ruang publik sedang dihadapkan dengan banyak tantangan. Sebut saja beberapa cerita pelecehan seksual dan kejadian perempuan menjadi sasaran aksi kriminalitas di beberapa konser musik. Atau misalnya pada situasi tertentu, oleh pandangan mata oknum tertentu pula, dalam ekosistem yang kadung terpengaruh oleh maskulinitas yang berlebihan, perempuan masih sering mendapatkan picingan mata jika menghadiri pertunjukan musik rock.

Satu tim FSTVLST yang juga mayoritas laki-laki semua punya ibu. Beberapa di antara personil FSTVLST sudah beristri dan punya anak perempuan. Beberapa yang lain punya partner perempuan. Salah satu manajer kami perempuan. Bahkan belakangan kami bertambah satu anggota keluarga, drummer perempuan.

Melalui Dara Setara, sebenarnya FSTVLST tidak ingin muluk-muluk berkampanye tentang perjuangan kesetaraan gender. FSTVLST hanya ingin belajar menghormati perempuan, sekaligus menantang diri sendiri atas ‘kesetaraan’ yang sudah dimantapkan menjadi mantra band ini.

Pentas kecil khusus untuk penonton perempuan dengan tajuk Dara Setara Festivalist ini digagas atas dasar kegelisahan pada wkatu-waktu sebelumnya. Mendesakkah? Meskipun ini akan terdengar heroik, tapi iya mendesak, sejak sepertinya belum banyak yang mengusahakan perimbangan pada maskulinitas berlebih yang terjadi di ekosistem ini.

Melalui pentas kecil ini, yang utama, FSTVLST dan Festivalist semoga bisa belajar tentang bagaimana menghormati perempuan, aware dengan isu-isu yang terkait dengan hal ini. FSTVLST ingin bekerja bersama untuk membuat pentas FSTVLST adalah pentas yang aman, nyaman dan membahagiakan untuk para pendengar, pemirsa, pemerhati, laki-laki maupun
perempuan.

FSTVLST kali ini memantapkan diri untuk menggelar pentas kecil akrab khusus untuk penonton Festivalist perempuan dengan agendnaya pada hari Jumat 13 Januari 2023, berlokasi di Liberates Creative Colony, Jl. Pamungkas No A. 18, Jalan Kaliurang KM 14, Yogyakarta.

Farid Stevy di Dara Setara Festivalist Perempuan

Beberapa performer yang dihadirkan dalam pentas FSVLTS Dara Setara ini adalah sebagai berikut;

  1. MUTI. Mahasiswi seni rupa, akan melakukan live painting performance, merespon salah
    satu lagu FSTVLST berjudul ‘Akulah Ibumu’
  2. SANGGAR TARI KINANTI SEKARI, bersama group/kelas Ibu-Ibu menari. 6 Ibu-Ibu (Santi
    Zaidan, Diendha Febrian, Lijah Anggraheni, Inggit Kilihening, Dia Ambar dan Kinanti Sekar)
    akan mementaskan satu komposisi tari
  3. DVY. Grup musik duo perempuan asal Makassar di Yogyakarta, beranggotakan Jasmine
    dan Leca (Leca juga adalah drummer/percussionist FLKTVLST
  4. SOEGI BORNEAN. Grup musik folk-pop asal Semarang, beranggotakan Fanny, Ilyas dan
    Bagas
  5. FSTVLST
  6. FLKTVLST (Folkstivalist), unit acoustic performance FSTVLST

Pentas kecil akrab khusus untuk penonton Festivalist perempuan dalam ‘Dara Setara’ ini dilakukan dengan menyediakan tiket, namun masih sangat terjangkau harganya. Hal itu dilakukan tak lain lebih menjadi salah satu cara guna membatasi para penonton. [hmk]

4.8/5 - (6 votes)

Simak Pula Pawarta Tentang , Atau Adicara Menarik Lain Oleh Haiki Murakabi


Tentang Haiki Murakabi