Pawarta Adicara!

JARINGACARA sebagai media publikasi memiliki keinginan turut memberi warna dalam mengabarkan segala agenda acara seni budaya, pariwisata, warta, cuaca, juga menebarkan canda-tawa.
Perihal kontak kerjasama publikasi pun media partner, sila simak “Syarat dan Ketentuan“.

4.9/5 - (8 votes)
HIGHLIGHT
   
Closing Ceremony Pameran Patung JSSP

Harapan dari Closing Ceremony JSSP ke-3, Pameran Patung Tahun 2021 Mampu Menumbuhkan Desa Budaya Baru


Diwartakan oleh Rika Purwaka pada 11 Desember 2019   (3,178 Readers)

Pada penghujung penyelenggaraan pameran patung JSSP tahun 2019, dilakukan acara penutupan berujud ‘Closing Ceremony’ yang digelar dengan mengambil tempat di Pendhapa Art Space, tepatnya pada tanggal 10 Desember 2019, sekira pukul 15:00 WIB.

Acara closing ceremony JSSP ke-3 secara simbolis ditutup dengan penyerahan buket bunga dari Dunadi yang merupakan perwakilan dari Asosiasi Pematung Indonesia (API), kepada Dra. Yuliana Eni Lestari Rahayu selaku perwakilan dari  Kundha Kabudayan alias Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Guna memeriahkan acara closing ceremony JSSP ke-3 tahun 2019 tersebut, dihadirkan pula penampilan dari Ngguya-ngguyu, sanggar seni RNB, dan juga Lentera Keroncong.

Jogja Street Sculpture Project adalah proyek seni patung  yang dihadirkan di ruang publik sebagai bentuk kontribusi seniman seni patung atas perkembangan dinamika ruang hidup masyarakat. Dengan mengusung tema “Pasir Bawono Wukir”, maka Jogja Street Sculpture Project ke-3 tahun 2019 dalam gelarannya merespons garis imajiner dan sumbu filosofis Yogyakarta.

Closing Ceremony JSSP ke-3 secara simbolis ditutup dengan penyerahan buket bunga dari Dunadi kepada Dra Yuliana Eni Lestari

Proyek pameran patung JSSP tahun 2019 ini menjadi platform intervensi artistik yang bukan saja sebatas menambah keindahan ruang. Lebih dari itu adalah juga diikhtiarkan sebagai medium pemantik kesadaran masyarakat akan dinamika sosial yang terjadi. Gagasan-gagasan kontemporer dalam JSSP secara sadar telah memproduksi generator kreativitas bagi tumbuhnya berbagai persepsi publik yang cerdas terhadap ruang hidupnya. Lahirnya kesegaran interpretasi kreatif ini menjadi passion bagi JSSP untuk merevitalisasi peran strategis ruang publik sebagai laboratorium seni dan kreatifitas.

Rosanto Bima Pratama, S.Sn., sebagai ketua panitia gelaran JSSP #3 2019 dalam laporan pelaksanaan memaparkan harapannya juga agar di pameran patung JSSP, ke depannya bisa lebih baik lagi dari penyelenggaraan JSSP ke-3. Apalagi jika mengingat pameran patung ini juga menjadi inspirasi bagi masyarakat di Area Gumuk Pasir dan Merapi untuk menarik wisatawan datang berkunjung dan inovasi lokasi wisata. Ditambah juga pencapaian para seniman dengan karya-karyanya yang sangat bermanfaat dari sisi kebudayaan dalam lingkup yang luas yaitu D.I. Yogyakarta.

“Harapannya terjadi regenerasi seniman muda dan bisa merambah kancah internasional. Semoga JSSP selanjutnya bias bekerjasama dengan API dalam merumuskan program kebudayaan dan melahirkan karya yang bagus,” ujar Rosanto Bima Pratama.

Pada gelaran JSSP #3 tahun 2019, telah dilaksanakan berbagai program. Di antaranya adalah pameran maket, serta pemeran utama karya patung yang bertempat di tiga lokasi, ialah Gumuk Pasir, area titik 0 Kilometer kota Jogja, dan tak jauh dari puncak Gunung Merapi. Ia melibatkan sejumlah 33 seniman patung, yang bukan saja hadir dari lokal pun Indonesia, namun juga ada pematung yang dihadirkan daro negeri Jiran; Malaysia. Ada pula rangkaian program berujud Workshop membuat patung di Gumuk Pasir dan Merapi, dan juga tour kamisan yang dilaksanakan tiga kali.

Penyerahan hadiah foto contest oleh Purwiati kepala seksi seni Disbud DIY -Closing Ceremony Pameran Patung JSSP

Ikhwal rangkaian program lainnya, dipersembahkan juga performing art di ruang publik guna merespons patung karya seniman, artis talk bersama pematung, seminar JSSP #3, dan lomba photocontest yang berhasil dimenangkan oleh Bayu Yulian sebagai foto terbaik sekaligus Novi Sumiyani sebagai pemenang like terbanyak di instagram.

Pada acara closing ceremony JSSP ke-3 tahun 2019 ini Dra. Yuliana Eni Lestari Rahayu dari Kundha Kabudayan juga menuturkan bahwa JSSP #3 telah terlaksana dengan baik, lancar, dan melalui proses panjang selama delapan bulan. Kegiatan ini terlaksana tentu berkat kerja keras dari semua pihak. Baik itu para panitia, pihak API, dan juga para seniman.

Rangkaian kegiatan pada pameran patung di Jogja Street Sculpture Project #3 tahun 2019 ini juga menjadi daya tarik dari segi pariwisata untuk masyarakat, khususnya di titik lokasi karya-karya patung tersebut ditempakan. Patung-patung karya seniman sangat ikonik dan menjadi pembelajaran bagi masyarakat yang melihatnya. Pun dengan workshop membuat patung, ia menjadi rangkaian kegiatan yang sangat luar biasa, karena selain memiliki dampak positif, iapun mampu memperoleh sambutan baik dari warga sekitar Gumuk Pasir dan area puncak Merapi.

“Harapannya JSSP selanjutnya pada tahun 2021 bisa berada di desa budaya. Terdapat 56 desa budaya di D.I. Yogyakarta dan 20 desa mandiri budaya. Dengan adanya JSSP semoga bisa menciptakan tumbuhnya desa budayabaru,” Dra. Yuliana Eni Lestari Rahayu memungkasi sambutannya dalam closing ceremony JSSP ke-3 tahun 2019. [rpw]

4.9/5 - (8 votes)

4.9/5 - (8 votes)

Simak Pula Pawarta Tentang , Atau Adicara Menarik Lain Oleh Rika Purwaka


Tentang Rika Purwaka