Pawarta Adicara!

JARINGACARA sebagai media publikasi memiliki keinginan turut memberi warna dalam mengabarkan segala agenda acara seni budaya, pariwisata, warta, cuaca, juga menebarkan canda-tawa.
Perihal kontak kerjasama publikasi pun media partner, sila simak “Syarat dan Ketentuan“.

HIGHLIGHT
   
Konser Tour Indonesia Altin Gün Jogjakarta

Erasmus Huis Mempersembahkan Konser Tour Indonesia “Altin Gün” yang Merupakan Grup Musik Bergenre Turki Psychedelic Folk dari Belanda


Diwartakan oleh Haiki Murakabi pada 14 Desember 2019   (4,447 Readers)

Altin Gün merupakan grup-band bergenre ‘Turki Psychedelic Folk’ dari Belanda, dan didirikan oleh Jasper Verhulst dan Ben Rider. Ialah grup band yang cukup punya nama di kancah musik dunia, apalagi di seputar bulan November 2019 silam, ia berhasil masuk dalam jajaran peraih nominasi Grammy Recording Academy.

Seiring dengan agenda Konser Tour Indonesia Altin Gün yang dijadwalkan pada pertengahan bulan Desemberi 2019, diinformasikan bahwa awal mula dalam mendirikan Grup Altin Gün, Jasper Verhulst dan Ben Rider memiliki ide dalam memulai sebuah band rakyat dengan arah yang menjurus ke nuansa psychedelic Turki. Oleh sebab itu, “Turki psychedelic folk” menjadi genre yang mereka pilih.

“Turki Psychedelic Folk” adalah satu genre musik yang telah ada sejak tahun 1960-an dan 1970-an, yang merupakan campuran ataupun perpaduan yang menarik antara folk, psychedelic, funk, dan juga rock. Mereka yangmenjadi refferensi di genre musik ini antara lain adalah band-band seperti The Doors dan Led Zeppelin, dan musik tradisional di negara Turki.

Perihal Konser Tour Indonesia Altin Gün ini dilakukan selepas ia mengadakan tur keliling Eropa, yang bahkan dalam penampilannya, tiket pertunjukan grup band tersebut telah banyak terjual. Baik itu di Amsterdam, di Paris, di Istanbul, dan juga di Berlin.

Dalam bermusik, Jasper Verhulst dan Ben Ride juga mendukung untuk pertunjukan grup-grup besar seperti King Gizzard & The Lizard Wizard dan Tame Impala. Karenanya, dii Amerika Utara, Altin Gün juga bermain di festival besar dan pertunjukan klub.

Tentang Konser Tour Indonesia Altin Gün yang dipersembahkan oleh Erasmus Huis ini digelar di beberapa tempat, yaitu;

  • Erasmus Huis, Jakarta | 13 Desember 2019
  • Phoenix Hotel Ballroom Yogyakarta | 16 Desember 2019
  • Bentara Budaya Surakarta (Balai Soedjatmoko) | 18 Desember 2019

Seperti yang tertulis pada rilis resminya, penampilan grup band ini bisa disaksikan yang sifatnya gratis dan terbuka bagi umum, juga tidak diperlukan reservasi.

Altin Gün Concert in in Houston

Anteng Kitiran Sebagai Pembuka Konser Tour Indonesia Altin Gün di Jogja

Apabila di penampilan pembukanyam grup ini dikolaborasikan dengan musisi lokal dari El-Farhan Gambus Mus, maka untuk Konser Tour Indonesia Altin Gün di Jogja akan dibuka dengan penampilan dari grup world music asal Yogyakarta, yaitu Anteng Kitiran.

Anteng Kitiran adalah grup band yang beranggotakan Eko Yuliantoro pada biola, Harly Yoga Pradana sebagai pembetot bass, Krisna Pradipta Tompo yang merupakan pemegang keyboard/piano, dan tak ketinggalan adalah Gagah Pacutantra sebagai penggebuk drum.

Karya-karya yang dihasilkan oleh Anteng Kitiran banyak berakar pada nada Slendro dan Pelog seperti dalam seni karawitan. Kekayaan nada yang unik inilah yang kemudian dieksplorasi menjadi beragam wujud aransemen dan diperkenalkan ke penikmat musik dunia, mereka mengkolaborasikan dengan nada-nada jazz, pop hingga rock sehingga membentuk harmoni baru yang unik. Saat ini grup Anteng Kitiran sedang meyelesaikan proses album perdana mereka.

Smara Tantra Mengawali Konser Altın Gün di Surakarta

Usai digelar di kota Yogyakarta, untuk Konser Tour Indonesia Altin Gün oleh Erasmus Huis ini selanjutnya juga dihadirkan di i Kota Solo yang merupakan penampilan penutupnya di Indonesia. Dalam konser di Surakarta, gelaran ini agendanya dibuka oleh grup world music dari kota Solo yaitu Smara Tantra.

Smara Tantra adalah sebuah kelompok musik yang secara konsisten melakukan penggalian terhadap idiom-idiom musik tradisi Nusantara, untuk kemudian diolah menjadi sajian komposisi musik bernafaskan world music, sebagai sebuah ‘alternatif’ di tengah keramaian musik-musik industri yang menjenuhkan. Usaha penggalian tersebut sejalan dengan arti dari “Smara Tantra” yakni ‘mengingat bagian yang mendasar’.

Smara Tantra digawangi oleh Bayu sebagai gitarist, Mukhlis  yang merupakan keyboardist, Pamudji sebagai bassist, Pandu selaku drummer, Wisnu ada di violin, dan Bli Komang sebagai peniup suling Bali.

Lahir tanggal 22 September 2015, Smara Tantra telah mengeluarkan beberapa karya-karya original, di mana saat ini ia juga sudah mengeluarkan satu album dengan judul “Eling”.

Altın Gün in New York City

“Gece” Sebagai Album Altin Gün yang Masuk di Grammy Award

Group Band Altin Gün ini antara lain beranggotakan Ben Rider pada gitar, Nic Mauskovic pada drum, Merve Dasdemir yang merupakan penyanyi Turki, dan Erdinc Yildiz Ecevit di saksofon. Selain itu ada juga Jasper Verhulst, Daniel Smienk, dan tak ketinggalan Gino Groeneveld.

Mengenai produktivitas dari Altin Gün -yang merupakan singkatan dari Golden Morning ini hingga kini telah merilis dua album dan beberapa single. Selain single pertamanya yang berjudul ‘Süpürgesi Yoncadan’, ada pula album Debut On yang dirilis pada tahun 2017, yang kemudian diikuti dengan single Goca Dunya.

Untuk album baru berjudul Gece, ia dirilis pada bulan April 2019 yang rilisannya ada di dua tempat. Di Eropa, ia dirilis melalui Glitterbeat Records, sementar untuk di wikayah Amerika Serikat dan juga Kanada, rilisannya melalui ATO Records. Album Gece inilah yang berhasil membuat Altin Gün semakin membumbung namanya, yaitu ketika ia masuk dalam nominasi Grammy Award untuk kategori “Best World Music“. [hmk]

Note: Sebagian gambar ilustrasi diambil dari Fanspage FB altingunband

Klik Rating-Bintang!

Simak Pula Pawarta Tentang , Atau Adicara Menarik Lain Oleh Haiki Murakabi


Tentang Haiki Murakabi