Pawarta Adicara!

JARINGACARA sebagai media publikasi memiliki keinginan turut memberi warna dalam mengabarkan segala agenda acara seni budaya, pariwisata, warta, cuaca, juga menebarkan canda-tawa.
Perihal kontak kerjasama publikasi pun media partner, sila simak “Syarat dan Ketentuan“.

4.8/5 - (6 votes)
HIGHLIGHT
   
Endah Laras dalam Pertunjukan Orkes Musik Keroncong “Ora Obah, Ora Mamah oleh Sinten Remen di FKY 2020

Lantunan “Syair Kerinduan” oleh Orkes Sinten Remen feat Endah Laras dalam Program FKY 2020 Antarkan Kerinduan pada Sosok Djaduk Ferianto


Diwartakan oleh Official Adm pada 25 September 2020   (4,340 Readers)

Salah satu persembahan yang menjadi highlight di program Festival Kebudayaan Yogyakarta tahun 2020 adalah Pertunjukan Orkes Musik Keroncong “Ora Obah, Ora Mamah” suguhan Sinten Remen featuring Endah Laras. Ia telah berlangsung pada 24 September 2020 pukul 17.00 WIB., dan juga sukses ditayangkan dari area Blackbox Gedung Layang-layang, Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK). Karena itu banyak khalayak yang juga telah menikmati secara virtual suguhan ini, baik itu langsung melalui kanal YouTube ataupun melalui laman situs fkymulanira.com

Orkes Sinten Remen sebagai kelompok yang menjadikan salah satu highlight di program Festival Kebudayaan Yogyakarta tahun 2020 tak lain adalah grup musik keroncong bentukan Almarhum Djaduk Ferianto, dengan anggotanya berjumlah 12 orang dan telah menelurkan sejumlah album, salah satunya adalah ‘OmDo”.

Sinten Remen memantabkan diri dalam pilihan mengusung musik keroncong dengan cara yang unik untuk dinikmati, di mana genre musik jazz, pop, blues, rock, dan lain-lainna dilebur menjadi harmoni musik keroncong yang pas olehnya.

Dalam pertunjukan pada salah satu program Festival Kebudayaan Yogyakarta tahun 2020 kali ini, Sinten Remen juga berduet dengan penyanyi keroncong ternama asal Surakarta bernama Endah Laras. Pertunjukan dibuka dengan lagu berjudul We Gaan Naar Zandvoort Aan De Zee –atau dikenal pula dengan lagu Tanjung Perak– dan kemudian disusul dengan obrolan menggelitik dari dua MC kondang; Alit Jabang Bayi serta Gundhissos yang turut meramaikan suasana panggung.

Sementara itu terhitung ada tiga lagu yang didendangkan oleh Endah Laras yang berkolaborasi dengan Orkes Sinten Remen ini, yaitu lagu popular seperti “Aja Gela” dan “Ayo Ngguyu”, serta satu lagu yang cukup mendalam yang diciptakan Agus Noor berjudul “Syair Kerinduan”. Saking mendalamnya dalam menjiwai Syair Kehidupan ini, bahkan setelah usai berdendang, Endah Laras tak kuasa menahan tetesan air mata. Kerinduannya sangat mendalam pada Ndroro Djaduk (panggilan sayang ‘Sinten Remen’ pada mendiang Djadug Ferianto) muncul kembali.

Sinten Remen ft Endah Laras FKY2020

Endah Laras juga mengungkapkan bahwa ini merupakan kali pertama ia tampil di panggung FKY, sayangnya ini hanya bisa dilakukan sebatas secara virtual. Namun begitu, dalam menghibur para penikmat musik dan penonton di dunia maya, Endah mengaku tetap senang dan semangat dalam menampilkan hal terbaiknya.

“Ini berbeda sekali ya, biasanya ada banyak penonton di depan panggung, sekarang tidak. Positifnya, di tengah pandemi seperti sekarang ini, saya dan teman-teman masih bisa berkarya dan menghibur masyarakat di rumah yang terbatas untuk bisa kemana-mana,” ungkap perempuan asal Solo yang juga merupakan saudara kandung Sruti espati ini.

Endah juga mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak penyelenggara karena memberikan kesempatan pentas di festival yang sudah dikenal masyarakat luas ini. Terlebih ia bisa satu panggung lagi dengan Orkes Sinten Remen.

Sementara itu Silir Pujiwati yang juga dikenal dengan nama Silir Wangi dan merupakan sosok vokalis grup Sinten Remen ini juga menuturkan hal yang tak jauh berbeda. Bahwa ini adalah kali pertamanyaia tampil di FKY dan sangat haru bisa bertemu kembali dengan kawan sejawat Endah Laras di penampilan kali ini.

“Kalau perform bareng sama Mbak Endah sudah sering, tapi untuk di panggung FKY ini baru pertama kalinya. Seru sekali bisa kembali berduet dan bercanda bareng sama Mbak Endah lagi, terlebih selama pandemi ini kami tidak bisa bertemu secara langsung,” jelas Silir.

Dalam penampilannya kali ini, mereka mengaku merasakan sesuatu yang berbeda. Hal itu dikarenakan tidak adanya sosok Djaduk Ferianto di sisi mereka lagi sebagai pemimpin juga teman duet di atas panggung.

“Masih merasa kehilangan ya, terlebih saat Mbak Endah menyanyikan lagu Syair Kerinduan. Biasanya duet sama Mas Djaduk, sekarang jadi sedikit hampa,” cerita Silir.

Baik Endah, Silir, maupun seluruh anggota Sinten Remen merasakan kerinduan pada sosok Djaduk. Mereka masih meneladani hal-hal baik yang diwariskan almarhum seperti kedisplinan dan kreativitasnya dalam berkarya.

Violin Orkes Sinten Remen, Fafan Isfandiar mengungkapkan, meskipun sosok Djaduk sudah tidak bersama lagi, mereka tetap semangat untuk terus membuat karya-karya baru sebagai kecintaan mereka terhadap almarhum dan Sinten Remen.

“Seperti halnya judul tema Akar Hening di Tengah Bising, kami yang berada di tengah keramaian situasi saat ini pun tidak melupakan akar yang sudah menopang kita dalam hal ini adalah Mas Djaduk. Semangatnya tetap ada di dalam diri kami untuk melanjutkan karya-karya indah lainnya dalam musik keroncong,” jelas Fafan.

Silir Wangi -Silir Pujiwati dalam Pertunjukan Orkes Musik Keroncong “Ora Obah, Ora Mamah oleh Sinten Remen di FKY 2020

Selama pandemi dan sepi job manggung, Sinten Remen memilih menciptakan sejumlah lagu untuk album baru mereka. Setiap hari Rabu malam dalam program Malam Kamisan, Sinten Remen, Endah Laras, dan seniman musik lainnya juga masih menghibur penggemarnya lewat live instagram. Mereka tetap ingin menghidupkan seni musik itu sendiri meskipun di tengah situasi pandemi.

Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Adat, Tradisi, Lembaga Budaya dan Seni Dinas Kebudayaan DIY Eny Lestari Rahayu yang turut hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan, penyelenggaraan FKY 2020 ini menjadi ajang untuk menunjukkan eksistensi seniman di masa pandemi.

“Berkesenian itu bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun, tidak memandang jarak, waktu, dan cuaca. Terlebih saat masa krisis, aktivitas seni bisa dilakukan untuk menunjukkan eksistensi dan perjuangan seniman di masa pandemi,” papar Eni.

Eny juga mengapresiasi kreativitas para seniman yang tidak berhenti walaupun di masa pandemi, termasuk penampilan Orkes Musik Keroncong Sinten Remen dan Endah Laras kali ini.

“Kami berharap, agar gelaran FKY tak berhenti di tahun ini. Kami ingin FKY bisa lebih dikenal oleh siapapun dan dimanapun lintas jarak dan waktu. Semoga tahun 2021 FKY tetap dilaksanakan dan tidak terkendala pandemi covid-19,” jelasnya. []

4.8/5 - (6 votes)

4.8/5 - (6 votes)

Simak Pula Pawarta Tentang , Atau Adicara Menarik Lain Oleh Official Adm


Tentang Official Adm