Pawarta Adicara!

JARINGACARA sebagai media publikasi memiliki keinginan turut memberi warna dalam mengabarkan segala agenda acara seni budaya, pariwisata, warta, cuaca, juga menebarkan canda-tawa.
Perihal kontak kerjasama publikasi pun media partner, sila simak “Syarat dan Ketentuan“.

HIGHLIGHT
   
Prambanan Jazz 2023

Prambanan Jazz 2023 Bertema The Magical Experience Dimaksudkan Sebagai Pengalaman Budaya Musik Imajinati


Diwartakan oleh Haiki Murakabi pada 23 Desember 2022   (1,404 Readers)

Prambanan Jazz Festival sebagai helatan rutin tahunan selalu membawa tema yang berbeda, dan di tahun 2023 kali ini Prambanan Jazz Festival mengusung tema ataupun konsep ‘The Magical Experience’.

Konsep ‘The Magical Experience‘ dalam Prambanan Jazz 2023 kali ini dimaksudkan sebagai pengalaman budaya musik imajinatif, yang akan dirasakan secara langsung dan menginspirasi semua orang yang ada di dalamnya. Baik itu penonton, musisi yang terlibat, maupun pihak penyelenggara. Melalui diksi magical, ajaib, Prambanan Jazz Festival seperti akan menjamin bahwa helatan ini akan memberikan pengalaman menonton festival yang magis dan menakjubkan.

Mengejawantahkan tema di atas, bukan saja ragam seniman tarik suara yang dihadirkan baik nasional ataupun manca negara, akan tetapi juga bakal disajikan ragam kuliner, bermacam karakter tokoh, serta kolaborasi visual yang menarik.

Berkaitan dengan agenda digelarnya Prambanan Jazz 2023, pada acara jumpa media yang dilaksanakan pada tanggal 21 Desember 2022,  selain telah dipaparkan oleh Anas Syahrul Alimi selaku pendiri Prambanan Jazz Festival ini, ada pula beberapa narasumber lain, di antaranya adalah Tovic Raharja sebagai Direktur Utama Rajawali Indonesia (promotor).

Dituturkan oleh Tovic Raharja bahwa sebagaimana tahun sebelumnya, pihaknya juga akan tetap mengangkat potensi kuliner lokal dengan mengajak komunitas Pasar Kangen di Prambanan Jazz Festival 2023. Ide ini tetap dipertahankan sebagai upaya dari penyelenggara untuk merespon konsep UMKM tradisional di Yogyakarta, dan diharapkan sebagai “obat rindu” PJF Lovers terhadap ragam kuliner yang “Jogja Banget”. Selain itu, ini juga merupakan bentuk kolaborasi yang akan selalu dilakukan, supaya bisa memberi dampak positif pada perekonomian warga di Yogyakarta yang terlibat dalam partisipasinya di Pasar Kangen Prambanan Jazz Festival 2023.

Presscon Prambanan Jazz 2023

Selain kolaborasi berupa Pasar Kangen, di penyelenggaraan ke 9 ini, Prambanan Jazz Festival kembali melakukan kolaborasi dengan para seniman visual untuk menuangkan nilai-nilai yang diusung pada penyelenggaraannya tahun ini ke dalam sebuah artwork. Seniman visual yang diajak kolaborasi tahun ini adalah Isa Indra Permana, ilustrator asal Yogyakarta yang berfokus di bidang fesyen dan musik.

“Gaya ilustrasinya condong eksploratif, warna-warna kontras, dengan penggabungan antara karakter kartun, surealis, dan pop,” pungkas Tovic.

Isa Indra Permana selaku Ilustrator Prambanan Jazz Festival 2023 mengungkapkan, konsep visual dari Prambanan Jazz Festival 2023 ini adalah perpaduan kultur dan futuristik yang menggambarkan suasana magical nan teduh dengan latar belakang padang rumput menghiasi suasana Roro, Hanoman dan lainnya, yang memainkan musik dengan riang gembira. Perpaduan kultur dan gaya masa depan juga terpancar jelas dalam outfit yang dikenakan oleh karakter di Prambanan Jazz kali ini.

Aksen visor pada mahkota Roro dan jam digital yg dipakai oleh Hanoman. Becak futuristik yang di atas bukit menyalurkan alunan lagu ke segala penjuru. Nada-nada itu menghidupkan pohon-pohon di sekelilingnya menjadi ceria. Memanggil para pengunjung berkumpul bersama teman dan keluarga bernyanyi bersama dalam kemeriahan Prambanan Jazz.

“Akan ada 11 karakter yang akan ditampilkan sebagai bentuk konsep visual yang memiliki karakter tersendiri, diantaranya seperti Ji (Anak) & Muninn (Bapak) yang menggambarkan Family man dan Insightful Dad. Rho yang menggambarkan sosok Social Media Addict dan Dumper. Lou sang Content Creator dan Documentator. Lugano yang menggambarkan karakter Food Enthusiast,” ujar Isa.

“Suri (cheerful) sosok ceria dalam segala suasana. Patt & Lui adalah 2 karakter yang suka bermain dan pecinta binatang (Playful & Animal Lover). Agni yang menggambarkan “Lampu Teplok” yang memiliki karakter Fightful dan Insightful. Joyo sosok periang yang digambarkan sebagai Macan yang ceria dan menjaga (Charming & Caretaker). Achilles yang digambarkan sebagai “Bocah Kumbang” dan Fungi yang divisualkan dalam bentuk “Jamur Kembar” yang melambangkan sosok yang Trivia Person & Factgiver,” lanjutnya.

Project Manager Prambanan Jazz Festival #9 | 2023, Oetjhi Candra menambahkan, “akan ada 3 panggung yang nantinya akan merespon area Lapangan Brahma dan Lapangan Wisnu, Candi Prambanan. Panggung Roro Jonggrang adalah panggung utama yang akan menampilkan seluruh headliner Internasional dan Nasional dengan background Candi Prambanan. Panggung Hanoman akan menampilkan musisi millenial Nasional dan musisi pendatang baru sebagai bentuk dukungan kepada musisi lokal di Indonesia. Serta Panggung Jazz for Kids, yang menampilkan musisi jazz cilik yang mengikuti audisi yang dikuratori oleh Tim Prambanan Jazz.

Direktur Utama PT. TWC, Edy Setijono menyambut baik kerjasama berkesinambungan yang dilakukan dengan Prambanan Jazz Festival ini. “PT. TWC tentu sangat mendukung penyelenggaraan PJF 2023 di kompleks Candi Prambanan. Ada beberapa venue yang dapat dipergunakan untuk tempat penyelenggaraan konser musik PJF, dengan keindahan view berlatar belakang Candi Prambanan. Hal ini menjadi daya tarik dan magnet tersendiri, untuk menarik kunjungan wisatawan ke destinasi Candi Prambanan melalui event musik. Kami turut berbangga dengan hadirnya event konser musik bertaraf internasional Prambanan Jazz Festival (PJF). Selama 8 tahun berturut-turut, PJF sukses menyedot animo masyarakat pecinta musik Indonesia. PJF menjadi salah satu media dan strategi promosi pariwisata di Indonesia maupun mancanegara, dengan magnet destinasi heritage, menjadi satu kolaborasi Music Tourism yang apik.”

PT TWC sebagai Indonesia Heritage Management menerapkan pilar bisnis pengelolaan, salah satunya Attraction. Melalui pilar bisnis Attraction, PT TWC mengembangkan aktivitas seni dan budaya yang berhubungan dengan pariwisata, meliputi pertunjukan seni, petualangan budaya, dan musik. Artinya, penyelenggaraan PJF di destinasi Candi Prambanan menjadi salah satu implementasi PT TWC dalam mengembangkan pilar bisnis Attraction, guna memberikan experience value bagi masyarakat. “Masyarakat akan mendapatkan nilai edukasi dan pengalaman luar biasa, sembari menikmati lantunan nada para musisi tanah air maupun musisi internasional. Satu harmonisasi keindahan dari berbagai elemen yang dipersatukan lewat musik,” tutup Edy Setijono. [hmk]

4.9/5 - (7 votes)

Simak Pula Pawarta Tentang , Atau Adicara Menarik Lain Oleh Haiki Murakabi


Tentang Haiki Murakabi