Pawarta Adicara!

JARINGACARA sebagai media publikasi memiliki keinginan turut memberi warna dalam mengabarkan segala agenda acara seni budaya, pariwisata, warta, cuaca, juga menebarkan canda-tawa.
Perihal kontak kerjasama publikasi pun media partner, sila simak “Syarat dan Ketentuan“.

HIGHLIGHT
   
Pasar Kangen 2023

Pasar Kangen 2023 Bertema Gandeng Gendong Respon Isu Membludaknya Sampah & Penutupan Tempat Pembuangan Akhir Piyungan Yogyakarta


Diwartakan oleh Haiki Murakabi pada 27 Juli 2023   (2,100 Readers)

Seperti  beberapa saat sebelum pandemi melanda, pertengahan tahun menjadi waktu sibuk bagi Yogyakarta lantaran terdapat banyak perhelatan sebagai pengisi khasanah kota budaya. Tak terkecuali dengan kehadiran pasar kangen di area Taman budaya Yogyakarta.

Agenda Pasar Kangen 2023 dipastikan hadir kembali menyapa para pecinta kuliner khas Jogjakarta dengan durasi lebih dari satu pekan, yaitu tanggal 27 Juli hingga 5 Agustus 2023. Di perhelataannya tahun 2023 kali ini, Pasar Kangen mengusung tema Gandeng Gendong serta mencanangkan peduli sampah sebagai respon atas situasi penutupan sementara Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan yang terjadi beberapa hari ini.

Meski selalu mengusung tema dan kali ini ditambah dengan kepedulian sampah, akan tetapi para peserta yang notabene adalah juga para penjual kuliner khas ini tetap diberi keleluasaan, tentunya kembali dengan tanpa harus melupakan identitas Pasar Kangen itu sendiri yang cinta akan kebersihan dan kerapihan.

Sehubungan dengan dihelatnya Pasar Kangen yang berlokasi di area Gedung Concert Hall Military Taman Budaya Yogyakarta dengan alamat Jalan Sriwedani Ngupasan Gondomanan Jogjakarta ini, maka pada hari Rabu tanggal 26 Juli 2023 telah diadakan acara potong tumpeng dan temu media yang salah satunya dihadirkan nara sumber Ong Hari Wahyu selaku Ketua panitia.

Pasar Kangen 2023 Gandeng gendong

Perihal tema Gandeng Gendong yang diusung dalam Pasar Kangen ini bisa dimaknai sebagai bagian dari kerjasama oleh semua pihak, mulai dari pihak penyelenggara, pihak pemerintah, pihak tenant, dan tentu saja masyarakat sekitar. Hal tersebut sebagaimana dipaparkan oleh Ong Hari Wahyu bahwa Gandeng Gendong ini bisa diartikan sebagai laku menggandeng sekaligus gendong kancane (temannya). Hal ini dilakukan karena disadari atau tidak, toh pada kenyataannya Pasar Kangen ini tidak bisa berdiri sendiri, melainkan kita harus berdiri bersama, termasuk dalam pendanaannya yang kali ini tetap didukung pula oleh Danais.

Keberadaan Yogyakarta yang memiliki Dana Istimewa (Danais) dan itu tidak dimiliki oleh daerah lain merupakan hal yang sudah sangat pantas untuk bisa dibanggakan. Karena dengan itu pulalah ada pengembangan dalam mewujudkan Pasar Kangen sebagai wadah untuk kita semua bisa menjual sekaligus membeli dan lalu menikmati jajanan tradisional yang jarang kita temui sehari-hari, padahal makanan tersebut juga merupakan bagian dari warisan budaya yang harus kita lestarikan.

Pada perhelatan Pasar Kangen 2023 kali ini tercatat ada sebanyak 1800 pendaftar, yang kemudian bisa masuk kurasi sebanyak 170 peserta, terdiri dari 85 kuliner dan 85 klithikan (penjual barang –barang lawas), di mana sebagian tenant kuliner yang terpilih merupakan tenant lama dengan alasan menjadi ikon dari Pasar Kangen sendiri.

“Tentan-tenan tersebut adalah ikon dari Pasar Kangen, dan sisanya hasil kurasi dari panitia, yang intinya berbasis bahan makanan lokal dan jadul (lama),” tutur Ong.

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yang mencapai ratusan, bisa dikatakan jumlah tenan kuliner Pasar Kangen 2023 kali ini lebih sedikit, salah satu alasannya karena area (tempat) berjualan tak seluas tahun lalu.

Namun begitu, pengunjung tak perlu khawatir karena di sekitar area Pasar Kangen juga terdapat tenan-tenan kuliner lain mulai dari selasar hingga Taman Pintar. Sehubungan dengan hal tersebut, maka guna mengantisipasi lonjakan dan penumpukan pengunjung di satu titik, pintu akses Pasar Kangen juga ditambah, yaitu selain mulai pintu utara, juga ada pintu keluar di Taman Pintar.

Sementara itu masih dalam acara Press Conference Pasar Kangen 2023 kali ini, Padmono Anggoro Prasetyo S.Sn selaku Kepala Seksi Penyajian dan Pengembangan Seni Budaya Dinas Kebudayaan DIY menyatakan bahwa kehadiran Pasar Kangen di tengah isu sampah yang sedang merebak tak disia-siakannya, karenanya kemudian penyelenggara pun menjadikannya sebagai perhatian utama. Panitia bekerjasama dengan tenan berusaha menyiasati berbagai hal guna mengurangi sampah, salah satu caranya adalah pihak tenan diwajibkan menggunakan beberapa bahan yang ramah lingkungan.

“Dilarang menggunakan digital printing, untuk kemasan makanan dilarang menggunakan styrofoam, dianjurkan menggunakan daun pisang atau bahan sejenis. Panitia juga bekerjasama dengan warga sekitar untuk menangani persoalan sampah tersebut,” jelas Padmono Anggoro Prasetyo.

Memeriahkan agenda Pasar Kangen 2023 kali ini, kecuali dihadirkannya wisata kuliner sebagai main menu, selama 10 hari para pengunjung juga bisa menyaksikan berbagai pertunjukan tradisional dari berbagai daerah di Yogyakarta, sekaligus performance art dari seniman-seniman di Yogyakarta. []

4.9/5 - (8 votes)

Simak Pula Pawarta Tentang , Atau Adicara Menarik Lain Oleh Haiki Murakabi


Tentang Haiki Murakabi