Tjampoer Menjadi Judul Presentasi Tari Kolaboratif antara Danstheater AYA dari Belanda dengan Maharani Dance dari Surakarta Indonesia
Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) bekerja sama dengan Erasmus Huis dalam sebuah misi budaya lintas negara menggelar program yang diberi tajuk Dance Collaboration Residency dan dilaksanakan di Yogyakarta, yaitu mempertemukan kelompok Danstheater AYA dari Belanda dengan kelompok Maharani Dance asal Surakarta Indonesia. Para seniman yang terlibat diantaranya Louise Lucie Maria Bloemen (koreografer), Ali Zanad (penari), Rosanne Dominique Bakker (penari), Hans Adriaan Vermunt (musisi), Maharani Ayuk Listyaningrum (koreografer), Shakira Diva Dovendra (penari), Fachry Destyanto Matlawa (penari) dan Galih Nagaseno (musisi).
Tjampoer pada akhirnya terpantik sebagai judul karya hasil kolaboratif yang dilakukan seniman Belanda bersama dengan seniman Indonesia. Karya tari berjudul Tjampoer ini proses penggarapannya dilakukan selama satu bulan, yaitu seiring dilaksanakannya proses residensi seni di Padepokan seni Bagong Kussudiardja.
Tjampoer menjadi serangkaian proyek yang mengetengahkan koneksi dalam tari dan musik antara Indonesia dan Belanda atas dasar kesetaraan.
Dalam prosesnya, selain kolaborasi diiringi pula dengan eksplorasi artistik di antara para seniman yang terlibat maupun penjelajahan mereka di sekitar tempat residensinya di Yogyakarta. Selanjutnya pada puncak program residensi ini, para seniman mempersembahkan sebuah presentasi tari kolaboratif arahan koreografer Wies Bloemen (Belanda) dan Maharani Ayuk Listyaningrum (Indonesia).
Maharani Ayuk Listyaningrum memaparkan bahwa ia berusaha memahami kepribadiannya di proyek ini dan mengetahui identitas masing-masing. Sementara itu Wies Bloemen juga menuturkan bahwa di karya ini setiap orang berbagi cerita hidupnya; hubungannya menjadi dalam ketika dapat mengekspresikan perasaan di dalamnya ke orang lain, yang kemudian ia menarik benang merah dalam menunjukkannya ke dalam tarian.
Tari bertajuk Tjampoer yang merupakan hasil residensi di Yogyakarta dan mempresentasikan hasil kolaboratif antara seniman Indonesia dengan seniman Belanda ini agendanya dipresentasikan di dua tempat berbeda, yaitu Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) Yogyakarta pada 23 Juni 2022 dan di Erasmus Huis Jakarta pada 28 Juni 2022.
Kemitraan PSBK dan Erasmus Huis
Kemitraan antara PSBK dan Erasmus Huis sejatinya telah terjalin sejak lama, yaitu melalui Culture Development Program (2008-2011) dengan memungkinkan pengembangan profesional seniman serta modul edukasi seni, serta beberapa program presentasi seni yang inklusif di panggung PSBK.
Sementara mengenai Program Dance Collaboration Residency kali ini mewadahi konektivitas budaya melalui pertukaran artistik yang menjunjung tinggi pembelajaran bersama, tidak hanya bagi seniman tetapi juga bagi masyarakat.
Yolande Melsert yang merupakan Head Culture & Communication, Director of Erasmus Huis menyatakan bahwa pertukaran budaya ini merupakan cara yang lebih baik untuk mengkoneksikan orang-orang. Karena ketika satu budaya bertemu dengan lainnya, hal-hal menarik tentu akan selalu terjadi, apalagi ketika di antara kita memiliki latar belakang yang berbeda. Di samping itu, Belanda dan Indonesia memiliki masa lalu yang besar sekali, baik yang bagus maupun tidak bagus, karena itu, berangkat dari yang sudah diketahui dan dijalani, kita semua dapat belajar dari masa lalu. Hingga kemudian, ketika kita dapat saling mengenal satu sama lain, kita dapat membangun masa depan yang baru.
“Saya harap Erasmus Huis dan PSBK dapat bekerja sama lebih lanjut pada program residensi seniman di masa yang akan datang. Ini adalah cara yang sangat bagus untuk mengkoneksikan orang,” imbuh Yolande Melsert.
Di lain sisi Jeannie Park selaku Direktur Eksekutif Yayasan PSBK memaparkan bahwa pihaknya merasa sangat senang lantaran PSBK dapat memfasilitasi pertemuan kreatif penting antara seniman internasional dan lokal Indonesia yang menjunjung tinggi pembelajaran. Inti dari segala bentuk pertukaran artistik adalah konektivitas budaya yang memelihara tujuan hidup maupun profesional.
“PSBK menghargai kolaborasi yang benar-benar sesuai dengan misi bersama dan yang terbuka untuk saling menggali, memahami dan menginspirasi,” pungkas Jeannie Park. []
Simak Pula Pawarta Tentang Helatan, Pameran, dan Presentasi, Atau Adicara Menarik Lain Oleh Official Adm
Tinggalkan Balasan