Harapan “Panyuwunan” Terlantun pada Penutupan ARTJOG MMXXI Tahun 2021 Sebagai Syair untuk Menyongsong Perjumpaan Bahagia, Kelak di ARTJOG MMXXII, Tanggal 7 Juli Tahun 2022
Berlangsung selama hampir dua bulan, pada akhirnya 31 Agustus 2021 menjadi ujung waktu yang terengkuh oleh gelaran ARTJOG MMXXI tahun 2021, yang kemudian juga menjadi penutup ruang helatan festival kontemporer di area Jogja National Museum dengan alamat di Jalan Ki Amri Yahya Wirobrajan Yogyakarta.
Meski penutupan ARTJOG MMXXI tahun 2021 kali ini dilaksanakan dengan seremonial penuh keterbatasan akibat pandemi corona yang masih belum enggan sirna, akan tetapi khidmat tetap bisa diperoleh dari acara yang ada. Apalagi di hari Selasa malam itu hadir pula Erick Thohir yang merupakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Dalam kesempatan pidato penutupannya, Bung Erick juga menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas terselenggeranya ARTJOG MMXXI, yang dinilainya sangat konsisten dalam memberi dukungan dalam memajukan karya dari para seniman.
“Sejak 2008, ARTJOG sangat konsisten mendukung dan turun langsung dalam membantu memajukan karya para seniman dalam negeri. Meskipun tahun lalu sempat terkendala oleh awal pandemi, tetapi ARTJOG secara sigap dapat beradaptasi dengan situasi,” tutur Erick Thohir dalam sambutannya.
Mas Menteri menyampaikan, bahwa kedepannya BUMN juga harus memiliki peran sebagai katalisator bagi para pekerja seni dalam menyiapkan ekosistem pendukungan usaha yang berkelanjutan.
Selain itu, dalam sambutan sekalgus pertemuan singkat di penutupan ARTJOG MMXXI tahun 2021 tersebut, Heri Pemad sebagai Direktur ARTJOG juga menyampaikan terima kasih kepada Erick Thohir yang telah hadir secara khusus untuk mengapresiasi karya-karya di ARTJOG, sekaligus berkenan menutup penyelenggaraan ARTJOG tahun ini.
“Saya ingin menyampaikan harapan kami sesama seniman dan penyelenggara festival, agar pemerintah dapat terus meningkatkan dukungannya sehingga kedepannya kami dapat mempresentasikan karya-karya dengan kualitas yang lebih baik lagi,” ujar Heri Pemad.
Sebagaimana diketahui bersama, ARTJOG MMXXI tahun 2021 telah dibuka secara virtual pada tanggal 8 Juli 2021 silam, yang secara simbolik juga telah dilakukan ‘penyemprotan ‘hand sanitizer‘ oleh Sandiaga Salahuddin Uno yang merupakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, di mana waktu pembukaan tersebut tepat berada di tengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM Darurat). Ialah aturan yang mengharuskan ARTJOG MMXXI tahun 2021 berjalan secara daring dan hingga akhir pelaksanaannya tetap tidak dapat dikunjungi oleh masyarakat umum.
Pada helatan ARTJOG MMXXI ini, tim kurator telah merumuskan tema tentang “kesadaran” sebagai seri terakhir dari trilogi ARTJOG Arts in Common, di mana pada waktu sebelumnya ARTJOG juga telah menghadirkan tentang “ruang” [common | space ARTJOG MMXIX], dan “waktu” [Time [to] Wonder ARTJOG MMXXI] sebagai tema ARTJOG.
Dengan demikian dapat ditarik benang merah, bahwa dengan mengangkat kesadaran, festival tahun depan –yang dijadwalkan berlangsung pada 7 Juli 2022– dapat dimaknai sebagai sebuah ajakan kepada semua pihak untuk melakukan refleksi, melihat ke dalam, merengkuh kesadaran masing-masing tentang apa yang harus dilakukan untuk merespon situasi yang terjadi di sekitar kita.
Sebagai pamungkas dari rangkaian acara penutupan ARTJOG MMXXI tahun 2021 itu dihadirkan pula performa-kolaborasi antara Ari Wulu dengan Daniel Caesar yang melantunkan tembang “Panyuwunan”, di mana liriknya merupakan syair-puisi karya Dr. Kuntara Wiryamartana, SJ.
Panyuwunan memang merupakan lirik lagu yang sedang mewabah di kalangan insan digital, lantaran karya ini juga sedang digarap oleh “Jalan Mulia Art Project” dalam ‘Sraddha‘ (alias Nyadran) dengan para insan kreatifnya masing-masing adalah Samuel Indratma, Dr. G. Budi Subanar, Dimawan Krisnowo Adji, dan Mikael P. Adi Nugroho. Akan tetapi lain dari itu, dipilihnya syair-lagu ini untuk kemudian digaungkan sebagai pamungkas dalam seremonial penutupan ARTJOG MMXXI tahun 2021 kali ini adalah juga sebagai wujud doa dan harapan dari insan kreatif agar ke depannya industri kreatif tetap dapat terus berkembang dan kembali normal seperti sediakala sebagaimana sebelum pandemi melanda.
Dengan segala keterbatasan yang ada, dan tanpa harus menantang kondisi yang tercipta akibat mewabahnya pageblug corona, pada akhirnya apresiasi dari para pecinta seni tetap terus bergulir, utamanya dalam memberi semangat guna terus pantang menyerah mempersiapkan pelaksanaan helatan berikutnya. So, mari kita songsong dengan penuh harapan serta tetap melantunkan ‘Doa Panyuwunan” sehingga kita semua bisa menjadi lebih bergembira dengan suasana yang cukup mendukung dalam perjumpaan kelak di ARTJOG MMXXII, tanggal 7 Juli tahun 2022, tentu masih di Jogja National Museum Yogyakarta. []
Simak Pula Pawarta Tentang Festival dan Konser, Atau Adicara Menarik Lain Oleh Official Adm
Tinggalkan Balasan