Pameran Kain ‘Ana Artine’ di Greenhost Boutique Hotel Angkat Nilai Filosofis Sumbu Imajiner Jogjakarta
‘Artine’ adalah satu kata berimbuhan yang dalam bahasa Indonesia bisa disepadankan dengan ‘maknanya’, yaitu kata ‘makna’ yang berimbuhan ‘nya’. Namun ‘Artine’ kali ini bukan perihal kata berimbuhan tersebut, melainkan satu merek kain yang berasal dari Yogyakarta.
Terkait dengan label kain asal Jogja tersebut maka ada satu pameran bertajuk “ANA ARTINE” yang digelar pada awal tahun 2020, yaitu bertempat di area Greenhost Boutique Hotel, Prawirotaman, Yogyakarta. Yaitu satu pameran yang juga sekaligus sebagai moment guna meluncurkan edisi kain terbaru dari produk ‘Artine’.
Dalam pameran bertajuk “ANA ARTINE” tersebut diusung pula tema “Menemukan Yogyakarta, Menemukan Makna”. Ialah pameran kain yang mengangkat nilai filosofis Sumbu Imajiner Jogjakarta. Selain digagas oleh brand kain lokal bernama ‘Artine’ tersebut, pameran ini adalah juga hasil kolaborasi dengan Acuan Kreatif Lab dan Narajiwa.
Pameran “ANA ARTINE” dengan tema ‘Menemukan Yogyakarta, Menemukan Makna’ tepatnya digelar selama satu minggu, yaitu mulai tanggal 4 Januari 2019 dan akan berakhir hingga 11 Januari 2020.
Erli Vani Wati sebagai penggagas pameran sekaligus selaku owner dari label “Artine” memaparkan bahwa tema ‘Menemukan Yogyakarta, Menemukan Makna’ diusung bukan tanpa alasan. Lain dari itu, dari sana ada keinginan menjadikannya sebagai upaya guna memadukan antara nilai-nilai filosofis di Jogjakarta dengan desain kreatif yang memikat. Kembali lagi, Sumbu Imajiner itulah yang menjadi gambaran atas segala bentuk hubungan, baik antara manusia dengan lingkungan, pun manusia dengan Sang Pencipta. Dari sana, tak pelak ada usaha untuk juga memperkenalkan nilai-nilai luhur budaya kepada masyarakat.
Hal di atas tentu sangat sesuai dengan gelaran-pameran dengan judul ‘ANA ARTINE’ ini, bahasa jawa yang masih sangat mudah ketika disepadankan dengan bahasa Indonesia, yaitu “ada artinya alias memiliki makna”.
Sebagai perwujudan dari makna yang hendak disampaikan, maka didasarkan pada inspirasi Sumbu Imajiner, “Brand Artine” merilis sebanyak empat artikel kain, yang masing-masing bertema; Gunung Merapi, Tugu Pal Putih, Keraton, dan tak ketinggalan Laut Selatan. Sementara mengenai kain yang disajikan pada pameran itu penuh warna-warna segar, sebagai hasil desain dari seniman muda Aprilia.
Erli Vani Wati menuturkan bahwa Jogjakarta hingga saat ini masih menjadi tempat yang sangat relevan ia usung sebagai judul sekaligus sebagai tema pada pamerannya. Pasalnya, hingga saat ini pula, Jogja masih sarat dengan nilai-nilai adiluhung yang terpelihara hingga detik ini. Ditambah lagi keberadaan pameran ini yang berada di Greenhost Boutique Hotel, ia menjadi tempat yang cukup tepat sekaligus ideal.
Sementara Roro Tyas Dwi Karina yang merupakan Brand Developer dari Acuan Kreatif Lab menambahkan pemaparannya, bahwa melalui instalasi, desain dan visual mapping yang dipersembahkan seiring pameran ini, maka akan tercipta pula pengalaman visual yang indah dan personal.
Dalam pameran “Ana Artine” tersebut, terpajang adalah kain-kain yang dicetak dalam beberapa ukuran. Di antaraya adalah ukuran 55x55cm dan 110x110cm, yang dibandrol harga antara Rp250.000,- sampai dengan Rp350.000,- [hmk]
Pameran Kain ‘Ana Artine’ |
Penggagas | Erli Vani Wati | Artine (Branding) |
Didukung | ~Narajiwa Studio ~Acuan Kreatif Lab ~Greenhost Boutique Hotel |
Waktu | 4 – 11 Januari 2019 |
Tempat | Greenhost Boutique Hotel Jl. Prawirotaman 2 No. 629 Brontokusuman Mergangsan Kota Yogyakarta |
Tinggalkan Balasan