Pawarta Adicara!

JARINGACARA sebagai media publikasi memiliki keinginan turut memberi warna dalam mengabarkan segala agenda acara seni budaya, pariwisata, warta, cuaca, juga menebarkan canda-tawa.
Perihal kontak kerjasama publikasi pun media partner, sila simak “Syarat dan Ketentuan“.

4.8/5 - (5 votes)
HIGHLIGHT
   
Jogja Art Weeks: Special Project 2020

Jogja Art Weeks 2020 Sebagai Special Project  yang Beriringan Menuju Masa Depan


Diwartakan oleh Haiki Murakabi pada 8 November 2020   (3,034 Readers)

Terhitung telah empat tahun, yaitu sedari 2016 silam, Jogja Art Weeks atau acap disingkat dengan JAW menjadi sebuah kanal publikasi bersama yang selalu berjalan beriringan dengan pelaksanaan ARTJOG, di mana pada setiap tahunnya, Jogja Art Weeks mempublikasikan acara pameran seni rupa, pertunjukan tari, pertunjukan teater, musik, festival, diskusi seni, tur seni, workshop/lokakarya, serta berbagai macam acara seni lainnya.

Namun menjadi sedikit berbeda untuk Jogja Art Weeks yang dilaksanakan pada tahun 2020 ini, yang tak lain adalah sebagai akibat dari munculnya pageblug corona -covid19.

Sejatinya semenjak awal Februari 2020, himbauan dan ajakan telah dilakukan oleh pihak Heri Pemad Manajemen (HPM) kepada semua penyelenggara peristiwa seni untuk kemudian bergabung dalam publikasi bersama Jogja Art Weeks (JAW) yang turut disuarakan bersama dengan rencana penyelenggaraan festival seni rupa kontemporer ARTJOG edisi time (to)
wonder yang sedianya berlangsung Juli-Agustus 2020. Tetapi, dengan merebaknya Covid-19 sebagai pandemic global yang membawa dampak pada krisis multidimensi di berbagai penjuru dunia, tak terkecuali Indonesia, semua rencana itu menjadi kabur adanya. Ekosistem kesenian, termasuk seni rupa, termasuk sektor yang terpukul secara hebat oleh pandemi ini.

Ruang Riuh -Jogja Art Weeks 2020

Ratusan rencana pameran, art fair, festival, program residensi seniman dan berbagai kegiatan publik yang menyertainya pada tahun ini serentak mengalami pembatalan ataupun penundaan. Selanjutnya berbagai langkah juga kudu ditempuh, dan mengubah strategi pelaksaanaan dengan cepat demi beradaptasi dengan kondisi dan situasi adalah sebuah keharusan.

Krisis yang melanda berbagai sektor kehidupan ini memang belum berakhir. Tapi ketika dunia perlahan-lahan juga mulai kembali membuka diri (meski harus berdampingan dengan virus ganas yang masih terus menelan korban), para pekerja
seni di Indonesia juga dituntut untuk mulai bersiap dengan cara-cara untuk beradaptasi dengan kehidupan baru.

Terkait dengan geliat dunia yang harus berdampingan dengan virus itu pula, maka pada akhirnya HPM memutuskan untuk menggelar sebuah edisi khusus ARTJOG selama kurang lebih dua bulan, yaitu yang dilangsungkan sejak bulan Agustus 2020 silam.

Sementara itu, Jogja Art Weeks sebagai sebuah peristiwa yang selalu hadir bersama ARTJOG tidak luput dari tuntutan untuk mengubah haluan strategi pelaksanaan. Pada akhirnya, di tahun 2020 ini, Jogja Art Weeks bersama dengan Dinas Kebudayaan DIY menginisiasi Jogja Art Weeks: Special Project. Sebuah upaya memfasilitasi seniman-seniman muda, khususnya yang masih menjalani pendidikan strata 1 (S1) untuk tetap melakukan kegiatan seni pada masa pandemic.

Tim Kurator Jogja Art Weeks melakukan seleksi terhadap proposal yang masuk dan menempatkannya pada ruang-ruang publik seperti hotel, café dan restoran yang selama beberapa tahun terakhir menjadi rekanan dari Jogja Art Weeks. Di antara ruang itu adalah di PORTA by The Ambarrukmo, dan juga Artotel yang berada di bagian Jogja utara serta Greenhost Boutique Hotel yang menempati bagian selatan Jogja.

Menerjang Batas -Jogja Art Weeks: Special Project 2020Untuk pameran di PORTA by The Ambarrukmo, ada “Post Party Syndroma” yang digandeng sebagai kolaborator, yaitu menghadirkan karya hasil foto menggunakan kamera analog. Di sana disajikan sebuah proyek re-posisi, adaptasi dari sebuah ingatan pada saat orang di bawah pengaruh alkohol, atau substansi lain.

Dapat diketahui bahwa Post Party Syndroma ini merupakan proyek pengarsipan kehidupan malam yang berfokus pada bentuk arsip gambar menjadi sebuah pengingat. Di dalamnya pun terdapat isu-isu yang sering terjadi di kehidupan malam. Karya-karya yang ditampilkan Post Party Syndroma bersinergi dengan What The Deck! yang notabene merupakan wadah bagi audiens pecinta musik dan performer musik.

Sementara itu di Greenhost Boutique Hotel menghadirkan 3 pameran seni yang berlangsung secara bersamaan, di antaranya adaah sebagai berikut:

  • Tajuk “Menerjang Batas” dihadirkan oleh Siswa dan Siswi MTsLB/A Yaketunis (Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam) Yogyakarta)
  • Tajuk “Ruang Riuh” sebagai karya dari Ritadwikaa
  • Tajuk ARTSANTY yang merupakan hasil karya dari Dwiky Setya Nurhuda

Seiring dengan pameran yang diselenggarakan di helatan ‘Jogja Art Weeks: Special Project’ kali ini, selanjutnya kelak karya-karya dari para seniman muda ini nantinya akan diinterpretasi dalam bentuk audio visual yang akan ditayangkan pada kanal website jogjaartweeks.com

Di tengah situasi yang tidak menentu inilah “Jogja Art Weeks: Special Project” hadir dengan harapan bisa menjadi semacam proyek yang akan menguji kembali kegigihan, daya tahan, daya juang, kontribusi dan solidaritas di antara para praktisi kesenian.

Di lain sisi, pihak penyelenggara juga memiliki harapan pada seniman dan ruang-ruang publik tersebut, untuk dapat bertemu dan bergerak bersama, berkolaborasi menghadapi situasi pandemi. Hal ini perlu dilakukan pasalnya dibutuhkan kepercayaan bahwa kolaborasi menjadi salah satu jalan mencapai masa depan. [hmk]

4.8/5 - (5 votes)

4.8/5 - (5 votes)

Simak Pula Pawarta Tentang , Atau Adicara Menarik Lain Oleh Haiki Murakabi


Tentang Haiki Murakabi