JIBB a.k.a Jogja International Batik Biennale 2021 yang Mengusung Tema ‘Borderless Batik’ Dihelat Online & Offline pada 25 Juni – 2 Oktober 2021
JOGJA INTERNATIONAL BATIK BIENNALE yang juga dikenal dengan akronim JIBB adalah langkah nyata dari Daerah Istimewa Yogyakarta guna mengangkat citra Jogja sebagai World Batik City, yaitu sebuah predikat yang dianugerahkan oleh Dewan Kerajinan Dunia a.k.a World Craft Council (WCC) sejak tanggal 18 Oktober 2014 silam.
JIBB alias Jogja International Batik Biennale ini telah diselenggarakan secara rutin setiap 2 tahun sejakali, tepatnya pada awal bulan Oktober bertepatan dengan Peringatan Hari Batik Nasional. Hal itu sebagaimana yang dua kali pernah dilakukan, yaitu tahun 2016 dan 2018.
Pada hari Jumat 25 Juni 2021 lalu, helatan JIBB ini juga telah resmi dibuka oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dengan mengusung tema “Borderless Batik”, di mana agenda dua tahunan Jogja International Batik Biennale tersebut agendanya digelar dari tanggal 25 Juni 2021 hingga 2 Oktober 2021, sementara untuk bulan Juni sebagai rangkaian awal agendanya adalah digelarnya pameran secara daring alias online.
Selain mengangkat tema “Borderless Batik”, pihak penyelenggara juga menyertakan sub tema “From Heritage to Millennial’s Life Style’ sebagai hal yang sejalan dengan visi untuk semakin memperkenalkan predikat Jogja World Batik City agar dikenal luas oleh para pencinta batik, bukan hanya di Indonesia namun juga di seluruh dunia.
Sri Sultan mengungkapkan bahwa tema Borderless Batik dan sub-tema From Heritage to Millenial`s Life Style pada helatan JIBB kali ini diusung dengan harapan bisa memberikan kontribusi pada pemulihan ekonomi berbasis kegiatan membatik, termasuk pada ragam ikutannya, terutama ditujukan agar menjadi fashion life style kaum milenial.
Masih pada kesempatan sama, yaitu bertempat di Gedhong Pracimosono, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Sri Sultan yang hadir didampingi GKR Hemas selaku Ketua Dekranasda DIY juga menambahkan bahwa kecintaan terhadap batik perlu dihidupkan semenjak dini.
“Bukan untuk mendaki puncak gunung Merapi, tetapi puncak pencapaian sosialisasi batik ke seluruh lapisan masyarakat. Misalnya untuk menumbuhkan kecintaan batik sejak dini, dengan program “Batik Goes to School” melalui media digital yang diminati kaum milenial,” ujar Ngarsa Dalem, sapaan lain raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat tersebut.
Pada pameran JIBB yang merupakan persembahan kolaboratif antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY dengan Dinas Kerajinan Nasional DIY ini ditampilkan produk-produk batik unggulan hasil karya para pengerajin batik di Yogyakarta. Tentu saja ini menjadi nilai tambah bagi segala pihak, termasuk para pengrajin yang ada di tataran bawah, apalagi setelah tahun 2020 yang lalu helatan JIBB terpaksa ditiadakan akibat pandemi.
Hal di atas selaras dengan yang dituturkan oleh Gatot Saptadi selaku Ketua JIBB 2021, sebagaimana dikutop dari laman jogjaprov.go.id, Gatot mengutarakan bahwa JIBB 2021 kali ini akhirnya kembali diselenggarakan setelah tahun sebelumnya vakum karena pandemi. Namun karena wabah Covid-19 ini juga masih luar biasa, maka helatan ini kemudian disiasati dengan pengemasan secara gabungan online sekaligus offline. Hal ini ditempuh tentu saja demi mematuhi protokol kesehatan secara ketat, di antaranya adalah dengan tidak harus mengumpulkan orang pada satu tempat.
Perihal tema, masih sesuai pemaparan Gatot Saptadi -yang juga merupakan mantan Sekretaris Daerah DIY ini- Borderless Batik sejatinya dipantik guna menunjukkan bahwa batik tidak hanya dipandang sebagai benda, namun juga filosofi di dalamnya.
“Filosofi ini diharapkan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada di masyarakat, ekonomi, budaya, dan sebagainya. Tema ini juga merupakan kelanjutan dari tema-tema lalu, seperti yang pertama itu Inovasi, lalu yang kedua Futuristik. Artinya kita sudah harus menembus lintas batas, wilayah dan ruang. Kita ingin menunjukkan bahwa batik itu luwes bisa berada di mana saja,” ungkap gatot.
Seiring hal tersebut, maka guna menyemarakkan semangat tema, JIBB kali ini juga akan melakukan kerja sama dengan menggandeng tokoh-tokoh nasional ataupun dunia untuk bisa hadir bersama batik, baik dalam kegiatan webinar, promosi, pameran online, dan hal lain semacamnya, termasuk menghadirkan laman-store yang bisa digunakan publik untuk berbelanja secara online.
Mengenai prioritas motif batik yang diangkat pada rangkaian gelaran JIBB 2021 ini adalah batik Gaya Jogja, misalnya motif Ceplok Niti Mangkara yang memiliki filosofi sebagai tolak bala, dan juga masih banyak lagi motof yang berfilosofi menarik dan harus diangkat.
Secara garis besar, berikut adalah rincian agenda dari serangkaian kegiatan pada helatan JIBB 2021:
- Pameran Batik Online : Juni 2021
- Podcast : Juli-Oktober 2021
- Video Vlog : Juli-Oktober 2021
- Virtual Tour : Juli-September 2021
- Batik Market : Mulai Juli 2021
- JIBB Goes to School : Agustus 2021
- Batik Gari Jupuk : Agustus 2021
- Seminar Batik Daring : Agustus 2021
- TV Show : September 2021
- JIBB Video Mapping : September 2021
- Seminar Batik JIBB : September 2021
- JIBB Augmented Reality : September-Oktober 2021
- Pameran Batik Eksklusif : September 2021
- JIBB Membatik Dunia : SeptemberOktober 2021
- Pameran Puncak JIBB 2021 : Oktober 2021
Ikhwal rangkaian acara dari helatan JIBB alias Jogja International Batik Biennale tahun 2021 yang diselenggarakan dari 25 Juni hingga bulan Oktober 2021 ini bisa disimak melalui laman-situs www.batikjibb.com []
Simak Pula Pawarta Tentang Helatan, Pameran, dan Presentasi, Atau Adicara Menarik Lain Oleh Official Adm
Mohon kirimi agenda kegiatan september-oktober. Nuwun