Pawarta Adicara!

JARINGACARA sebagai media publikasi memiliki keinginan turut memberi warna dalam mengabarkan segala agenda acara seni budaya, pariwisata, warta, cuaca, juga menebarkan canda-tawa.
Perihal kontak kerjasama publikasi pun media partner, sila simak “Syarat dan Ketentuan“.

HIGHLIGHT
   
Penelusuran Jejak Gamelan Tim Riset FKY 2021 | Menempa wilah - foto_ Larasing Ati

Dari Penelusuran Jejak Gamelan oleh Tim Riset FKY 2021 Ditemukan Bahwa Pewarisan Menjadi Salah Satu Sebab Ketiadaan Penerus Besalen Gamelan Perunggu di Yogyakarta


Diwartakan oleh Official Adm pada 1 Oktober 2021   (2,546 Readers)

Tim Riset dalam kepanitiaan FKY sejatinya telah ada sejak beberapa tahun belakangan, bahkan ketika FKY masih sebagai akronim dari Festival Kesenian Yogyakarta dan belum bermetamorfosa menjadi Festival Kebudayaan Yogyakarta, tim ini juga telah eksis di sana. Namun menjadi sedikit berbeda ketika FKY ini memperluas diri menjadi festival kebudayaan (yang di dalamnya tentu saja ada kesenian), pasalnya kali ini ia menjadi piranti dalam melakukan pembacaan kritis terhadap kebudayaan di Yogyakarta secara lebih mendalam.

Jejak gamelan menjadi salah satu hal yang dibaca secara kritis oleh Tim Riset FKY 2021, yang kemudian dalam prosesnya juga melakukan pencatatan perihal produksi gamelan sebagai bagian dari kebudayaan yang bertahan hingga hari ini.

Salah satu yang dilakukan Resa Setodewo –sebagai salah satu anggota tim Riset Festival Kebudayaan Yogyakarta tahun 2021 kali ini dalam mencatat produksi gamelan menyatakan bahwa gamelan memiliki pengetahuan yang seyogyanya harus terus dirawat dan diteruskan.

Berpegang pada pedoman soal ‘rumah produksi gamelan’ atau dikenal pula dengan istilah besalen dan prapen alias perapian untuk membuat gamelan sebagai jantung dari proses pembuatan gamelan, Resa Setodewo berusaha mencari dan memetakan besalen yang hingga kini masih aktif di Yogyakarta.

Penelusuran Jejak Gamelan Tim Riset FKY 2021 Temukan Sebab Ketiadaan Penerus Besalen Gamelan Perunggu Jogja | Pic oleh_ Resa Setodewo

Proses Riset Produksi Gamelan

Proses riset oleh Resa Setodewo dimulai dengan mengunjungi empat besalen di seputar Yogyakarta, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Hadi Seno Gamelan yang  dikelola oleh Pak Sugeng Tri
  • Daliyono Legiono Gamelan yang dikelola oleh Pak Legi
  • Bondo Gongso Gamelan yang dikelola oleh Pak Tri Suko
  • Gamelan Center (CV Karya Mandiri Wibowo) yang dikelola oleh Mas Bowo

Sebanyak empat lokasi yang dipilih ini sejatinya belum mencakup keseluruhan pembuat gamelan di Yogyakarta. Pasalnya, saat ini terdapat kurang lebih sekitar 30-an pengrajin yang menggarap gamelan kuningan dan besi. Beberapa dari mereka berkumpul untuk mendirikan asosiasi sesama profesi, yaitu dengan nama Paguyuban Pengrajin Gamelan Yogyakarta (PPGY), di mana paguyuban bernama PPGY tersebut dibentuk dalam rangka menyatukan visi dan misinya.

Dalam riset tentang jejak gamelan oleh Resa Setodewo didapatkan bahwa minimal ada sebanyak 35 pengrajin gamelan yang telah bergabung dalam PPGY tersebut, dan sekitar sepuluh di antara mereka juga mampu menggarap gamelan perunggu.

Selain itu, tercatat tidak semua pengrajin gamelan di Yogyakarta memiliki besalen untuk membuat gamelan perunggu, sementara dua nama yang diketahui sebagai pembuat gamelan perunggu di Yogyakarta adalah Ki Trimanto Triwiguna (swargi) dan Pak Darjo (swargi). Sebagaimana tertulis ‘swargi’, maka dua sosok nama tersebut sudah berpulang alias almarhum.

Ki Trimanto Triwiguna merupakan pendiri besalen perunggu Pradangga Yasa yang menjadi generasi terakhir setelah beliau wafat. Saat ini pembuatan gamelan perunggu yang digarap di besalen hampir tidak ada. Ketiadaan produksi gamelan perunggu di Yogyakarta membuat beberapa gamelan perlu didatangkan dari luar Yogyakarta.

Menyikapi ketiadaan produksi gamelan perunggu tersebut, maka asosiasi yang terbentuk dengan nama PPGY memiliki rencana besar untuk membangun besalen pembuatan gamelan perunggu di Yogyakarta. Rencana ini seiring dengan keprihatinan mereka terhadap keberadaan besalen gamelan perunggu yang belum aktif lagi. Kehadiran besalen gamelan perunggu diharapkan mampu menciptakan ekosistem yang mendukung gamelan sebagai salah satu budaya yang diusung oleh Yogyakarta. Selain itu, keberadaan besalen ini nantinya dapat membuat pengrajin gamelan Yogyakarta mampu bersaing dengan daerah lain di Jawa Tengah.

Penelusuran Jejak Gamelan Tim Riset FKY 2021 Temukan Sebab Ketiadaan Penerus Besalen Gamelan Perunggu - foto_ Larasing Ati

Tentang Pewarisan

Masih dalam risetnya, Resa Setodewo juga menjumpai salah satu permasalahan terbesar yang dihadapi oleh para pengrajin gamelan di Yogyakarta, yaitu pewarisan. Hal ini tentu menjadi salah satu penyebab ketiadaan penerus besalen gamelan perunggu di Yogyakarta setelah Pak Trimanto wafat. Berkaitan dengan hal tersebut, saat ini belum ada pembuat gamelan perunggu di Yogyakarta karena tidak adanya pewarisan yang dilakukan oleh generasi terakhir. Meskipun, upaya pewarisan ini tetap terjadi pada para pengrajin gamelan kuningan dan besi.

Proses pewarisan menjadi perhatian dari para pengrajin gamelan di Yogyakarta, karenanya beberapa pengrajin melakukan proses pewarisan ilmu pembuatan gamelan menggunakan sistem seperti “nyantrik” sehingga pembuatan gamelan masih terus hidup. Upaya untuk menghidupkan kembali pembuatan gamelan perunggu memiliki tantangan yang tidak mudah. Perlu perhatian dari pemangku kebijakan di wilayah kebudayaan untuk turut berpartisipasi, apalagi ketika kita melihat bahwa gamelan merupakan bagian penting dari kebudayaan Yogyakarta, tentu langkah menjaga dan melestarikan proses pembuatan gamelan adalah bagian dari perkembangan sekaligus keberdayaan kebudayaan untuk generasi mendatang.

Festival Kebudayaan Yogyakarta tahun 2021 yang diselenggarakan dengan mengusung judul Mereka Rekam, mengangkat tema Semangat Keberdayaan, dan membawa visi Pencatatan Budaya tentu sangat mengakomodasi terhadap pencatatan jejak gamelan sebagaimana yang dilakukan Tim Riset FKY 2021 ini. Harapannya masyarakat juga dapat andil serta turut-serta dalam melakukan pencatatan mengenai ragam kebudayaan lain di Yogyakarta, di mana hasil pencatatan ini kelak dapat ditelusuri.

Perihal pencatatan kebudayaan pada Festival Kebudayaan Yogyakarta tahun 2021 kali ini, lebih lanjut dapat disimak secara online, yaitu melalui situs web www.fky.id []

4.9/5 - (7 votes)

Simak Pula Pawarta Tentang , Atau Adicara Menarik Lain Oleh Official Adm


Tentang Official Adm