Pawarta Adicara!

JARINGACARA sebagai media publikasi memiliki keinginan turut memberi warna dalam mengabarkan segala agenda acara seni budaya, pariwisata, warta, cuaca, juga menebarkan canda-tawa.
Perihal kontak kerjasama publikasi pun media partner, sila simak “Syarat dan Ketentuan“.

HIGHLIGHT
   
Deep Purple n Godbless

Perihal Histori Musikalisasi Dualisme Deep Purple dan Godbless


Diwartakan oleh Official Adm pada 14 Januari 2023   (1,252 Readers)

Kisah pertemuan Deep Purple dan God Bless merupakan takdir yang ditunggu sejak awal. Dimulai sebagai kumpulan idola dan penggemar, mereka telah berkembang menjadi dua band rock yang telah bertahan dalam ujian waktu, melewati perubahan zaman, dan bertahan dengan perubahan selera musik yang cepat dan dinamis.

Pada tahun 1973 Deep Purple berpisah dari formasi Mark II yang legendaris. Dibentuk di London pada tahun 1968, grup rock ini sedang berbulan madu untuk membentuk Mark III dengan dua anggota baru: Glenn Hughes (bass) dan David Coverdale, seorang penyanyi muda yang tidak memiliki nama saat itu dan dipilih langsung oleh Ritchie Blackmore karena sifat suaranya yang “…maskulin dengan nada blues yang pasti”.

Pada tahun yang sama, band baru juga didirikan ribuan kilometer dari London, yaitu di Indonesia, namanya adalah God Bless. Ialah band yang awal karirnya mirip dengan kebanyakan band rock Indonesia, yaitu menjadi cover band dan membawakan lagu-lagu dari band favorit mereka, termasuk Deep Purple.

God Bless tumbuh di kancah musik Indonesia yang sedang berada di puncak gairah. Larangan musik ngak ngik ngok yang berlaku pada masa orde lama tidak berlaku lagi saat orde baru berdiri. Alhasil, pengaruh budaya pop, termasuk musik rock, mengalir deras ke Indonesia. Setelah itu banyak lahir band-band rock di Indonesia yang pada saat itu sering disalahartikan sebagai band underground.

presscon deep purple n godbless

Tahun 1974, Deep Purple merilis album debut bertajuk ‘Burn’ yang menandai dimulainya era Mark III. Selanjutnya beberapa bulan kemudian, Deep Purple merilis album kesembilan mereka, Stormbringer. Pada 1975, mereka merilis album kesepuluh, Come Taste the Band, satu-satunya album yang menampilkan gitaris Tommy Bolin, yang dikontrak untuk menggantikan Ritchie Blackmore.

Pada tahun yang sama, God Bless berhasil membuktikan diri sebagai band yang punya karya sendiri dengan merilis album perdana mereka, God Bless. Album dengan sampul wajah Achmad Albar dan rambut kribonya yang ikonik itu, melejitkan lagu-lagu seperti “Huma di Atas Bukit”, “Rock di Udara”, dan “Setan Tertawa”.

Album God Bless menjadi tetenger penting yang menandai awal karier God Bless yang merentang panjang hingga sekarang. God Bless, sama seperti Deep Purple, tetap setia di jalur musik rock, tapi sekaligus tetap fleksibel dengan perkembangan musik dunia.

Pada akhirnya dua band besar ini bertemu di sebuah simpang jalan: pagelaran akbar Desember 1975 silam, hingga lebih dari 47 tahun kemudian mereka juga akan dipertemukan kembali dalam gelaran ‘Deep Purple World Tour 2023 di Surakarta – Jawa Tengah, 10 Maret 2023. []

4.8/5 - (5 votes)

Simak Pula Pawarta Tentang , Atau Adicara Menarik Lain Oleh Official Adm


Tentang Official Adm

BACA JUGA:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *