Pawarta Adicara!

JARINGACARA sebagai media publikasi memiliki keinginan turut memberi warna dalam mengabarkan segala agenda acara seni budaya, pariwisata, warta, cuaca, juga menebarkan canda-tawa.
Perihal kontak kerjasama publikasi pun media partner, sila simak “Syarat dan Ketentuan“.

4.7/5 - (4 votes)
HIGHLIGHT
   
APMI Asosiasi Promotor Musik Indonesia

Didirikannya APMI a.k.a Asosiasi Promotor Musik Indonesia Sebagai Babak Baru Industri Showbiz Indonesia


Diwartakan oleh Haiki Murakabi pada 28 Oktober 2020   (2,372 Readers)

28 Oktober merupakan waktu yang lazim dan menjadi sangat umum guna melaksanakan peringatan Hari Soempah Pemoeda. Namun di tahun 2020 kali ini, 28 Oktober bukan saja dijadikan sebagai perayaan hari sumpah pemuda, pasalnya kali ini ia juga merupakan masa yang sangat istimewa bagi para penyelenggara event musik di Indonesia, yaitu sebagai hari didirikannya APMI alias Asosiasi Promotor Musik Indonesia.

APMI sebagai akronim dari Asosiasi Promotor Musik Indonesia merupakan suatu perkumpulan yang bertujuan memajukan eksosistem pertunjukan dan festival musik di Indonesia, dan sekaligus di dalam anggotanya memiliki keinginan untuk bersama-sama meningkatkan kualitas dan kuantitas karya-karya pelaku industri musik Indonesia.

APMI ini terlahir dari deklarasi tujuh nama promotor musik besar di Indonesia, yaitu sebagai berikut:

  • Dewi Gontha dari Java Jazz Festival, Java Festival Production
  • Dino Hamid dari Berlian Entertainment
  • Emil Mahyudin dari Nada Promotama
  • David Karto dari Synchronize Festival
  • Darshan Pridhnani dari Hype Festival
  • Donny Junardy dari Hammersonic Festival
  • Anas Syahrul Alimi dari Prambanan Jazz, Rajawali Indonesia

Dalam pendiriannya, APMI juga langsung dilengkapi dengan legal-formal alias berbadan hukum, yang di dalamnya juga memiliki empat pilar utama, yaitu Idea, Network, Education dan Innovation.

“Idea” dalam APMI ini adalah perihal  yang berkaitan dengan kreatifitas untuk pertunjukan, sementara “Network” akan menitikberatkan pada pembentukan dan perawatan jaringan kerja seperti sponsor, agen artis, musisi, vendor acara, pekerja lepasan industri yang memiliki ketrampilan khusus dan juga bekerja sama dengan pemerintah terkait aturan dan kebiijakan yang terkait dengan industri ini. Sedangkan “Education” akan berfokus pada diskusi dan pembelajaran bagi para promotor untuk bisa membuat sebuah pertujukan dan atau festival musik yang sesuai dengan standard internasional, selanjutnya “Innovation” menjadi hal esensial karena pentingnya inovasi terbaru dalam festival atau pertunjukan musik yang bisa dipergunakan oleh semua pelaku industry untuk menciptakan tatanan kerja yang lebih bermanfaat dan efisien.

Prambanan Jazz Virtual Festival 2020 Menjadi Upaya Konsistensi Rajawali Indonesia dalam Mempersembahkan Karya dari Area Candi PrambananHal di atas persis sebagaimana yang dituturkan oleh Emil Mahyudin sebagai salah satu pendiri APMI yang juga bertindak selaku Sekretaris Umum APMI. Bahwa ia selaku pendiri bersepakat menciptakan visi dan misi yang sama untuk mengembangkan industri ini melalui program yang dapat menciptakan ide baru, edukasi, networking dan pengembangan lainnya guna mempersiapkan pelaku industri agar secara bersama sama dapat berkembang dan bersaing secara internasional.

Di lain sisi, Dino Hamid, yang juga adalah salah satu pendiri APMI dan sekaligus secara bersama telah diangkat menjadi Ketua APMI, memastikan tujuan asoasiasi ini didirikan dan dijalankan sesuai visi dan misi awal dimana APMI akan mengajak para promotor festival musik di Indonesia untuk bergabung dan bersama sama menggerakkan industry yang menjadi bagian hasil karya anak anak Indonesia yang bisa memberikan kontribusi terhadap negara.

“Kehadiran APMI sebagai sebuah asosiasi formal promotor musik satu-satunya di Indonesia saat ini menjadi sangat penting, dengan adanya potensi yang cukup besarnya industri pertujunkkan dan festival musik di negeri ini. Kami ingin mencoba membangun ekosistem yang baik dan sustainable bagi pelakunya,” ujar Dino Hamid.

APMI diharapkan bisa menjalankan fungsi sebagai asosiasi promotor musik secara profesional. Besarnya bisnis industri live music namun belum ada satu wadah yang menyatukan akan menjadi hal penting yang akan jadi perhatian APMI.

Anas Alimi selaku salah satu promotor musik asal Jogja dan sekaligus salah satu pendiri APMI juga memaparkan bahwa dari didirikannya asosiasi ini ada harapan bagi para promotor di Indonesia untuk kemudian bisa bergabung bersama-sama,  kemudian dari sana kita bisa seirama dalam memacu langkah menuju industri showbiz Indonesia yang lebih besar.

“Kami berharap promotor-promotor musik di seluruh Indonesia bisa menjadi anggota APMI. Karena ini juga dilandasi untuk kepentingan bersama yang lebih besar di industri showbiz Indonesia,” kata Anas Alimi.

Apa yang diungkapkan oleh promotor Prambanan Jazz dan penjaga gawang Jogjarockarta, Balkonjazz, Batik Music Festival, dan beberapa gelaran lain tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya APMI juga hendak mengajak para promotor musik di Indonesia untuk bergabung menjadi anggota agar bersama-sama menciptakan sebuah industri ideal dan bisa berguna bagi semua pesertanya.

Apa yang dilakukan oleh APMI tersebut menjadi satu lompatan penting dalam industri live music di Indonesia. Pasalya, di banyak negara sudah ada asosiasi promotor maupun penyelenggara pertunjukan musik, semisal Association of Independent Festival (AIF), Music Venue Trust (MVT), Association of Festival Organisers (AFO), All Japan Concert & Live Entertainment, bahkan Turki punya Tesder alias Turkish Promotor Association. Keberadaan asosiasi ini penting bagi negara-negara yang menjadikan sektor pertunjukan musik sebagai salah satu sumber pendapatan, seperti Britania Raya maupun Amerika Serikat.

Seperti banyak orang ketahui, Britania Raya meraup 1,1 miliar Poundsterling dari sektor live music (2018), naik 10 persen dari tahun sebelumnya. Sektor ini juga mempekerjakan lebih dari 30 ribu orang, naik 7 persen dari 2017. Di Amerika Serikat, menurut data yang dirilis Nielsen Music (2018), sekitar 52 persen dari total populasi AS pergi menonton live music setiap tahunnya. Pendapatan promotor raksasa seperti Live Nation juga terus naik. Pada 2019 mereka meraup 9,4 miliar dolar, naik dari 8,7 miliar dolar dari 2018.

Setidaknya sejak sewindu terakhir, industri live music di Indonesia makin meriah. Festival-festival besar seperti Java Jazz, Prambanan Jazz, Djakarta Warehouse Project, We The Fest, Hammersonic, Love Festival, hingga Synchronize Festival didatangi puluhan ribu penonton tiap tahun. Selain itu, puluhan ribu tiket konser-konser skala internasional, yang mendatangkan kumpulan rocker seperti Scorpion atau Europe, musisi blues pop tenar John Mayer, hingga boyband Korea seperti Super Junior, selalu habis terjual dalam waktu cepat. Hal hal tersebut menunjukkan besarnya potensi industri ini dan berapa banyak impact yang bisa diberikan kembali kepada pekerja industrinya, pariwisata dan kontribusi terhadap pemasukan negara.

Sektor pertunjukan musik ini masih menyimpan beberapa masalah yang diharapkan bisa diselesaikan oleh APMI dengan cara bekerja dengan pihak laiinnya. Pertama, terkait statistik. Hal ini mungkin terkesan tidak penting, namun hal tersebut akan sangat berguna untuk pendataan, pengembangan dan juga modal informasi yang bisa dipergunakkan negara maupun perusahaan asing yang ingin bekerjasama dengan pengusaha Indonesia terkait industri ini yang akan memberikan pengaruh terhadap diantaranya adalah musisi, vendor, pekerja tenaga ahli penyelenggaraan acara musik, pekerja kreatif dan lainnya.

Di Britania Raya, lembaga think tank musik seperti UK Music, rutin merilis laporan yang berkaitan dengan musik. Laporan seperti ini jadi penting karena, mengutip Nicky Morgan, mantan Sekretaris Bidang Digital, Kebudayaan, Media, dan Olahraga (2019-2020): bisa membantu pemerintah membuat kebijakan untuk sektor live music.

Pemerintah Kota London juga bekerjasama dengan UK Music untuk mendata klub-klub dan bar yang memainkan live music. Data ini kemudian berguna ketika pandemi datang dan pemerintah butuh data klub dan bar mana saja yang seharusnya mendapat bantuan untuk tetap bisa bertahan. [hmk]

4.7/5 - (4 votes)

4.7/5 - (4 votes)

Simak Pula Pawarta Tentang , Atau Adicara Menarik Lain Oleh Haiki Murakabi


Tentang Haiki Murakabi

BACA JUGA:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *