Pawarta Adicara!

JARINGACARA sebagai media publikasi memiliki keinginan turut memberi warna dalam mengabarkan segala agenda acara seni budaya, pariwisata, warta, cuaca, juga menebarkan canda-tawa.
Perihal kontak kerjasama publikasi pun media partner, sila simak “Syarat dan Ketentuan“.

HIGHLIGHT
   
AMUK Amanat Mulia Usaha Kampung

AMUK Amanat Mulia Usaha Kampung Menjadi Festival Budaya Mengenang Tokoh Terpinggirkan Sumodiningrat Di Kasultanan Yogyakarta


Diwartakan oleh Haiki Murakabi pada 21 Juli 2023   (4,128 Readers)

Amanat Mulia Usaha Kampung merupakan kegiatan yang digagas dan diinisiasi dengan semangat budaya Jawa kritis oleh seniman –dan warga sebagai penggerak utama, yang hidup di daerah berkebudayaan sebagai identitas politiknya.

Aktivitas Amanat Mulia Usaha Kampung yang kemudian dikenal pula dengan akronim AMUK menjadikan kampung dan warga sebagai entitas budaya penting yang akan merekatkan, menumbuhkan identitas budaya, dan memperkecil gesekan sosial. Pada konteks ini, maka seni dengan seluruh aspeknya menjadi bahasa yang dipakai untuk menempatkan gagasan, ekspresi dan frustasi yang selama ini tak punya wadah.

Kegiatan AMUK melakukan inovasi dengan mencoba memahami sejarah lewat serangkaian media seni; tari, lokakarya, pawai, teater, seni rupa.

Media seni itu dipakai guna mempermudah, memperjelas konteks sejarah yang rumit dan berlapis-lapis. Inovasi juga diterapkan dalam penggunaan teknologi. Seperti, teater yang menggunakan video mapping untuk menunjang visual panggung dan menampilkan kemasalaluan, Pawai dengan patung kinetik, menciptakan koreografi, diskusi dengan berbagai media perantara. Sehingga kegiatan ini hadir lebih kontemporer dan multimedia. Dengan menggunakan beragam media menjadi cara yang lebih cair, relevan, dan kritis untuk memahami sejarah tempat tinggalnya.

Kegiatan AMUK ini agendanya dilaksanakan di sekitaran bekas kediaman tokoh Sumodiningrat, tepatnya di kampung Ngadinegaran dan sekitarnya. Sumodiningrat adalah Tumenggung pada masa Hamengkubuwana II yang menjadi korban dari serangan Raffles ke Yogyakarta pada tahun 1812. Rumahnya dihancurkan dan harta bendanya dijarah. Nama Sumodiningrat sendiri dihilangkan sebagai nama bangsawan di Kesultanan Yogyakarta, dan tidak boleh dipakai lagi sampai sekarang. Dalam konteks sejarah, Sumodiningrat dipakai untuk menggambarkan situasi “terpinggirkan”. Sementara dalam kegiatan ini, memori kolektif warga digunakan sebagai pengikat dan identitas kultural proyek seni kolaborasi seniman dan warga.

AMUK 1812 akan dilaksanakan pada 23 Juli-29 Juli 2023, bertempat di Kampung Ngadinegaran dan Danunegaran. Pada kegiatan ini juga menghadirkan undangan seperti Peter Carey (Sejarawan dan Penulis), Rsi Brahmana, Fajar Wijanarko, dan seniman-seniman pada perhelatan mural “Lengah Sejarah” di area Kampung Ngadinegaran.

AMUK

Rangkaian Kegiatan AMUK 1812

Teater “Bedhahe Kraton Ngayogyakarto” akan membahas tema penyerangan Inggris ke Keraton Yogyakarta pada tahun 1812 dalam perspektif masyarakat kampung pada hari ini. Teater ini akan menempatkan artefak-artefak yang berhubungan dengan penyerbuan Yogyakarta 1812 sebagai subyek dalam penciptaannya. Artefak-artefak tersebut akan dihubungkan dengan teknologi masa kini, yaitu: video mapping.

Performans “Sepehi Jebol Beteng” merupakan arak-arakan menggunakan patung bergerak yang diarak dari Pojok Beteng Utara Timur Jogja menuju bekas kediaman Sumodiningrat. Merekonstruksi penyerbuan Inggris yang menghancurkan Keraton Yogyakarta.

Koreografi “Kebo Nglokro” adalah tari yang menggunakan instalasi berbentuk kerbau dan digerakkan dengan komposisi gerak tertentu dan dipentaskan di area kampung Ngadinegaran yang merupakan bekas kediaman Sumodiningrat.

Pameran Visual “Lengah Sejarah” Pameran ini berupa mural dan Video mapping diproyeksikan pada reruntuhan sisa bangunan yang terdapat di area Ngadinegaran.

Pasar Tutur Tular. Pasar ini diadakan selama festival berlangsung sebagai transaksi pertukaran pengetahuan, skill, pengalaman, hiburan, dan narasi antara pengunjung dan warga berkaitan dengan sejarah dengan beberapa cara, antara lain lokakarya masakan Jawa, lokakarya pemandu wisata dan pembacaan Babad Panular. [hmk]

4.7/5 - (4 votes)

Simak Pula Pawarta Tentang , Atau Adicara Menarik Lain Oleh Haiki Murakabi


Tentang Haiki Murakabi