Film Dokumenter Unearthing Muarajambi Temples Yang Menyingkap Kemegahan Nusantara Sukses Diputar 2 Hari di Area Jogja National Museum Bloc Pada 19 & 20 Juli 2023

Diwartakan oleh Utroq Trieha pada 20 Juli 2023 (1,986 Readers)

Unearthing Muarajambi Temples adalah film dokumenter garapan Nia Dinata (dalam Tim Kalyana Shira Foundation) yang terinspirasi dari buku “Mimpi-Mimpi dari Pulau Emas” (Dreams from The Golden Island) karya Elizabeth Inandiak.

Pemutaran perdana film bertajuk Unearthing Muarajambi Temples (Muarajambi Bertutur) dilakukan di area Candi Borobudur bertepatan daengan perayaan Hari Raya Waisak, sedangkan pemutaran ke dua berada di Bali. Selanjutnya Jogja menjadi tempat untuk kali ketiganya film ini diputar, yaitu bertempat di area JNM Bloc Jogja National Museum dan dihelat oleh Pizza Mediterranea.

Mengenai area Candi Borobudur sebagai peluncuran perdana film ini salah satu alasannya adalah karena terdapat benang merah antara Situs Muarajambi dengan proses pendirian dan pembangunan candi Budha terbesar dunia tersebut.

Sebagai potret alam dan kehidupan masyarakat Desa Muaro Jambi, Tim Kalyana Shira Foundation yang menggarap film ini mengajak beberapa anak muda dari beragam komunitas desa untuk berkolaborasi. Dalam konteks praktik sinema, kolaborasi ini bisa saja dinilai sebagai usaha menghindari tindakan ‘mengobjektivikasi’ masyarakat Muaro Jambi oleh Tim Kalyana Shira Foundation. Akan tetapi, film dokumenter Unearthing Muarajambi Temples ini juga sangat mungkin dimaknai sebagai karya bersama, yaitu antara tim produksi film dengan masyarakat yang kini hidup di sekitar kompleks Candi Muarajambi.

Seiring beberapa waktu kemudian, pada akhirnya film Unearthing Muarajambi Temples ini juga bisa dinikmati oleh semua kalangan, bahkan tak hanya oleh para pecinta sejarah, namun juga penonton dengan ragam latar belakang. Hal ini tak lepas dari nilai universal ajaran Buddha yang diwariskan dari situs Muarajambi sebagai asupan pengetahuan sekaligus sebagai bahan refleksi penting bagi semua khalayak.

Film Unearthing Muara Jambi Temples ini kecuali disajikan dalam versi durasi panjang alias feature-length (berdurasi selama 94 menit), juga akan ditayangkan dalam bentuk serial pendek sebanyak 8 episode di Kanal Indonesiana TV, sebuah streaming service milik Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia. Masing-masing episode akan menggali berbagai cerita seputar Candi Muarajambi, seperti menyibak sedikit demi sedikit harta karun Indonesia serta Situs Percandian Muarajambi.

Terkait dengan karya film dokumenter Nia Dinata bersama Tim Kalyana Shira Foundation ini, Hilmar Farid selaku Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek RI menaruh harapan agar warga desa Muaro Jambi tetap memegang peran utama dalam pelestarian candi Muarajambi, sekaligus menjadi bagian keseharian mereka untuk memuliakan kembali warisan sejarah juga lingkungan dan memastikan akan tetap lestari sampai akhirnya zaman.

Sangat bisa kita pahami dan sama sekali bukan tanpa alasan Hilmar Farid menaruh harapan semacam itu, pasalnya terdapat begitu banyak nilai yang dapat diambil dari film dokumenter ini, di antaranya adalah nilai-nilai toleransi antar sesama dan kesempatan untuk mempelajari sejarah serta pengetahuan budaya Indonesia dengan lebih mendalam.

Sementara itu mengenai penyebaran ataupun distribusi karya film dokumenter ini juga sangat bagus jika bisa dilakukan secara masif, tak lain adalah karena banyaknya nilai teloransi sekaligus sejarah leluhur kita d masa lampau yang sejatinya kaya akan pengetahuan.

Pizza Mediterranea Jogjakarta yang sangat mengutamakan sisi kemanusiaan dalam menjalankan usaha bisninya, sangat mendukung pemutaran film kali ini. Hingga kemudian sukses menggelar pemutaran film dokumenter ini untuk bisa ditonton bareng khalayak secara GRATIS selama 2 hari, yaitu pada tanggal 19 dan 20 Juli 2023.

Irma sebagai owner Pizza Mediterranea Jogjakarta yang tenant-nya juga berada di area JNM Bloc Jalan Ki Amri Yahya Wirobrajan Yogyakarta menyatakan bahwa pada saat dirinya terdahulu diberi kesempatan untuk menonton premier film dokumenter Unearthing Muara Jambi oleh Nia Dinata di Candi Borobudur, maka saat itu pula dirinya merasa tersentuh oleh sejarah yang begitu kompleks dan dipaparkan di dalam karya film, yang sejarah kompleks itu juga telah menyatukan orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat selama lebih dari seribu tahun. Selain itu Irma juga terpesona dengan dimensi manusia dari situs Muarajambi sejak awal sejarahnya.

Dengan latar belakang seperti itulah kemudian terbersit keinginan di benak, agar JNM Bloc bisa menjadi tempat yang tepat guna memutar film dokumenter ini. Hingga pada akhirnya lebih dari 400 penonton bisa dihadirkan dalam dua hari nobar gratis oleh Pizza Mediterranea Jogjakarta.[uth]