‘Westlife Twenty Tour” Sukses Digelar di Candi Borobudur Berbonus Pelukan untuk Shinta -Gadis Bali
“Westlife Twenty Tour” Borobudur Symphony sukses digelar pada Sabtu, 31 Agustus 2019 bertepatan dengan malam 1 Suro (1 Muharam) bertempat di seputar lapangan Lumbini Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.
Sejumlah lebih dari 8.000 penonton boy-band asal Irlandia dalam gelaran “Westlife Twenty Tour” menjadi bukti keberhasilan Konser Westlife tahun 2019 ini yang digelar dan dipromotori oleh Rajawali Communication Indonesia yang bekerjasama dengan beberapa pihak. Dan di antara pihak yang bekerjasama tersebut adalah beragam perusahaan di bawah BUMN meliputi Telkom, GIA, Bank BTN, Jasa Raharja, dan beberapa lainnya.
Plataran Lumbini area Candi Borobudur yang pada malam hari biasanya sepi, Sabtu malam itu seolah menjadi berbeda seiring dengan kedatangan suara merdu dari 4 pelancong yang merupakan personil Westlife. Ya, para personil Westlife yang datang dalam helatan bertajuk “WESTLIFE The Twenty Tour” Borobudur Symphony menjadi magnet yang membuat berbeda suasananya di malam akhir pekan 31 Agustus 2019 tersebut. Lebih dari 8.000 pasang mata malam itu seolah terhipnotis menyaksikan penampilan dari 4 orang idolanya.
Dibuka Penandatanganan Mou dengan GIA dan Dihangatkan dengan Penampilan Yura Yunita
Diawali dengan kemunculan Awang Aji Wasita alias Awangisme, di hadapan ribuan penonton “WESTLIFE The Twenty Tour” Borobudur Symphony, dihadirkanlah acara seremonial penandatanganan kesepakatan kerjasama antara pihak Maskapai Penerbangan; Garuda Indonesia Airways sebagai Airlines Partner, dengan pihak promotor event musik; Rajawali Communication. Kerjasama itu adalah wujud penyediaan jasa transportasi dari pihak garuda, dalam hal ini penyediaan tiket pesawat terbang, setiap kali digelarnya helatan oleh pihak Rajawali. Dan tak tanggung-tanggung, dari pihak GIA proses penandatanganan dilakukan langsung oleh Direktur Utamanya sendiri, yaitu Bapak I Gusti Ngurah Ari Askhara Danadiputra.
Artinya, dengan penandatanganan MoU antara Garuda Indonesia bersama Rajawali Indonesia, akan ada jalinan kerjasama kemitraan dan promosi dalam mendatangkan para musisi internasional ke Indonesia, sekaligus guna lebih memperkenalkan budaya Indonesia. Di samping itu, kerjasama dalam bentuk penjualan tiket juga disediakan melalui platform “GIA Event” sebagai metode baru pembelian tiket konser dengan poin GarudaMiles.
Selepas penandatanganan MoU, langsung dihadirkan di atas pangung adalah Yura Yunita sebagai ‘mystery guest’ yang tak banyak disangkakan banyak penonton. Biduan yang baru moncer karirnya di tahun 2019 ini tiba-tiba muncul di atas panggung utama sekira pukul 19:30 sebagai penampil yang menjadi pembuka. Membawakan beberapa lagu menjadikan suasana mulai menghangat, pasalnya tak sedikit pengunjung yang baru masuk venue langsung turut berdendang sambil menggerakkan badan penuh ceria. Bahkan di antara mereka ada yang sampai lunjak-lunjak kegirangan.
Pukul 20:00 tepat, Yura Yunita mengakhiri lantunan lagunya untuk kemudian turun dari atas panggung. Tak lama setelah itu, panggung pun semacam harus di-steril-kan, terlihat dua orang di aats stage mengepel lantai, selanjutnya ketika lampu dibikin gelap berjalan tegap sosok wanita berperawakan dari eropa (bule). Seiring sound tetap memperdengarkan beberapa nomor lagu manca, yang itu bukan lagu-lagunya Westlife, bolak-balik wanita bule tersebut memeriksa keadaan panggung, bahkan kadang diiringi oleh seorang pria yang juga memeriksa alat-alat seperti mikropon dan kabel-kabelnya.
Bukan waktu sebentar menunggu kehadiran 4 personil Westlife itu di atas panggung. Karena ketika waktu telah menunjukkan pukul 20:30 WIB pun belum ada penampakannya. Pun ditunggu 10 menit kemudian, 20:45WIB masih saja suasananya sama. Padahal panggung di semua kelas, baik festival, gold, dan lainnya mulai penuh, bahkan membludak.
Lima menit kemudian, tepatnya 20:45WIB barulah suara ketukan lagu milik Westlife itu terdengar, yang tak lama kemudian disusul kemunculan empat sosok pria pemilik tubuh perlente. Walau dari empat pria tersebut nampak pula yang mulai menambun perutnya, namun itu tak mengurangi sambutan meriah, bahkan teriakan histeris dari mereka yang menggemari Boy Band bernama Westlife ini.
Dan…. “Hello My Love” sebagai salah satu lagu terbaru dari Westlife pun menjadi lagu pembuka pada pertunjukan mereka malam hari ini. Diiringi latar gambar ilustrastor yang ciamik sebagai bagian dari artistik panggung, lagu itu seakan menjadi sapaan indah yang pertama kali diucapkan oleh Shane Filan, Kian Egan, Nicky Byrne dan Mark Feehily kepada para penggemarnya. Seolah tak hendak memberikan ruang kepada para penontonnya untuk tidak bersuara, grup musik yang terbentuk pada 3 Juli 1998 silam tersebut langsung mengajak kembali bernyanyi lewat lagu “Swear It Again”, dan selanjutnya melantunkan tembang indah berjudul “What About Now”.
“Welcome to Westlife The Twenty Tour, it’s great to be back in Indonesia. We love this place, we love you so much guys! Thank you for all the love,” kata Shane Filan di atas panggung.
Seolah tak mau memberikan waktu rehat lama bagi para penontonnya, ke-4 personil Westlife tersebut langsung mendendangkan lagu “My Love” sebagai lagu keempat. Disusul kemudian dengan sederet lagu-lagu hits karya mereka lainnya. Di antaranya adalah tembang “Looking Like That”, “Uptown Girl”, “If I Let You Go”, “Better Man”, “I Have a Dream” dan masih banyak lagi.
“Bapak, I Meet My Childhood Idol, Finally” Shinta -Baliness
“Bapak, I Meet My Childhood Idol, Finally” | “Nicky, I Need You!” (Shinta -Baliness on Westlife Twenty Tour -Borobudur)
Ada hal yang menarik di tengah-tengah penampilan dalam konser Westlife Twenty Tour ini. Yaitu dengan dihadirkannya di atas panggung seorang gadis mungil yang datang jauh-jauh dari Bali. Naiknya ia di atas panggung langsung diminta oleh ke-4 personil Westlife lantaran sederet kalimat pada poster yang ia bawa dan bikin langsung di Bali, yaitu kalimat yang berbunyi; “Bapak, I Meet My Childhood Idol, Finally” (Bapak, akhirnya aku bertemu idola semasa kecilku itu). Selain kalimat tersebut, tertera juga di dalam poster adalah gambar keempat personil Westlife, dan tak ketinggalan, di salah satu sisi poster juga tertera tulisan; “Nicky, I Need You!”
Ya, Nicky adalah salah satu nama personil Westlife selain Shane, Kian, dan Mark.
Di atas panggung konser Westlife Twenty Tour, gadis mungil yang kemudian dikenal namanya adalah Shinta ini ditanyakan perihal padanan kata “Bapak” yang tertera pada posternya. Selepas menjawab “Bapak is Father”, kemudian ia juga ditanya mengenai lagu favorit dari Westlife. Dan jawaban Shinta adalah “Flying without Wings”.
Tak bisa menahan tangis, tak kuasa pula gadis itu menolak ajakan 4 personel Westlife untuk mendendangkan tembang bersamanya. Lagu “Better Man” mengantarkan semua penonton untuk melihat kebahagiaan sekaligus keharuan yang dipersembahkan Westlife di area Candi Borobudur itu. Shinta malam itu seolah menjadi wanita yang mendapatkan keberuntungan, menjadi perempuan yang memperoleh “pulung”, karena smartphone yang ia miliki turut mengantarkannya menjadi bukti bahwa ia pernah naik panggung dan bernyanyi bersama 4 personil Westlife sebagai idolanya sejak semasa kecil. Dalam ber-wefie, bahkan personil Westlife pula yang mengambil gambarnya dengan memegang HP milik Shinta. Bapak tentu bersuka-cita dan berbahagia di sana, Shinta…
Selepas tetesan air mata bahagia Shinta di atas panggung yang juga disambut kegembiraan dari para pemirsa di tempat duduk pun berdirinya, selanjutnya bukan sebatas lagu sendiri yang dipersembahkan di sana. Karena, bahkan para personil Westlife tersebut juga melantunkan karya terbaik milik super-band Queen. We are the champions, my friends…… begitulah para penonton pun kompak melantunkannya bersama penampil.
Meski capek namun tak terasa. Hanya saja waktu seolah berlalu begitu cepat, karena pada akhirnya sekira pukul 22:15WIB para personil Westlife hampir sampai di penghujung persembahannya. Bersamaan dengan dinyalakannya semua flash dari HP yang dipegang masing-masing pemirsa, terlantunlah lagu Josh Groban, You Raise Me Up yang membuat semua menjadi terkesima.
Bukan Konser “Westlife Twenty Tour” Semata, Namun Kenali Juga Warisan Budaya Negeri Kita!
Seturut dengan Konser ‘Westlife Twenty Tour” di Borobudur kali ini, Anas Syahrul Alimi selaku CEO Rajawali Indonesia mengatakan bahwa pertunjukan “WESTLIFE The Twenty Tour” Borobudur Symphony berlangsung sesuai dengan apa yang diharapkan. Tak sebatas bagi pihak penyelenggara, konser ini mampu memberikan rasa bahagia kepada para penonton yang hadir maupun bagi para personil Westlife sendiri. Antusiasme dari pelbagai pihak yang turut terlibat di dalamnya juga sangat besar terhadap konser ini.
“Alhamdulillah semua berjalan sesuai dengan yang kami harapkan selama ini. Saya bisa merasakan betul bagaimana kebahagiaan terjadi selama penyelenggaraan konser. Bahkan yang luar biasanya lagi, banyak penonton yang telah menyaksikan pertunjukan Westlife di Jakarta dan Palembang kemarin kembali menyaksikan pertunjukan mereka (Westlife) di Candi Borobudur,” papar Anas.
Anas melanjutkan pemaparannya bahwa pertunjukan musik yang kerap i digelar oleh pihaknya dengan memilih tempat di beberapa situs bersejarah di Indonesia, tak sekadar menjadi sebuah momen di mana masyarakat dapat menikmati sajian konser berkualitas. Lebih dari itu, pihaknya hendak menyumbangkan kesempatan lebih menarik kepada masyarakat, antara lain adalah agar mereka dapat mengenali kembali wujud warisan nenek moyang yang sejatinya telah ada sejak lama.
Serupa dengan penuturan Anas, Edy Setijono selaku Co Promotor konser sekaligus Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko juga menyampaikan bahwa semua upaya yang dilakukan oleh pihaknya melalui Borobudur Symphony maupun Prambanan Jazz Festival, selalu memiliki tujuan guna memberikan cara yang berbeda terhadap masyarakat guna mengenal warisan yang dimiliki negerinya. Efek yang diharapkan adalah timbulnya rasa cinta yang lebih dari masyarakat terhadap semua yang telah lama dimiliki oleh bangsanya sendiri ini.
“Hadirnya pagelaran musik seperti Borobudur Symphony dan Prambanan Jazz Festival, ini membuat kecintaan generansi muda kepada Borobudur, Prambanan menjadi lebih tinggi. Hal ini terbukti ketika memposting di media sosialnya masing-masing, tentang kegiatan mereka saat menyaksikan pertunjukan musik di Prambanan maupun Borobudur. Ini menjadi bagian target dari kami bagaimana mengenalkan warisan budaya yang dimiliki bangsa kita dpaat dicintai oleh generasi muda. Karena merekalah nantinya yang akan menjaga apa yang selama ini telah dijaga. Alhamdulillah dengan adanya konser-konser internasional seperti ini semakin mendekatkan mereka dengan situs bersejarah,” jelas Edy Setijono. [uth]
Tinggalkan Balasan