Pawarta Adicara!

JARINGACARA sebagai media publikasi memiliki keinginan turut memberi warna dalam mengabarkan segala agenda acara seni budaya, pariwisata, warta, cuaca, juga menebarkan canda-tawa.
Perihal kontak kerjasama publikasi pun media partner, sila simak “Syarat dan Ketentuan“.

HIGHLIGHT
   
Narasumber PressCon PJF 8

Sinergi dan Kolaborasi Prambanan Jazz Festival ke-8 Tahun 2022 yang Mengusung Tema ‘Sewindu Merayakan Rindu’ Hadirkan Teknologi Ekonomi Digital Terbarukan Bernama NFT a.k.a Non Fungible Token


Diwartakan oleh Utroq Trieha pada 23 Februari 2022   (2,814 Readers)

Lebih dari dua tahun kita telah hidup bersama ketidak-pastian akibat diombang-ambingkan oleh badai virus bumi bernama Covid-19. Dampaknya, hampir semua aktivitas manusia di planet bumi ini lumpuh, tak berdaya dan seolah tak bertenaga. Namun sebagai manusia yang dikaruniai rasa cipta dan karsa, sudah selayaknya kita terus melakukan upaya. Karena toh “badai pasti berlalu”, sebagaimana lirik lagu yang dilantunkan oleh Berlian Hutauruk pada tahun 1978. Pun di tengah badai virus yang seolah juga telah menggelapkan harapan itu, sudah semestinya kita juga harus optimis, karena seperti yang diungkapkan oleh R.A. Kartini –perempuan penggenggam cahaya di awal abad–, bahwa dalam suratnya ia menuliskan “habis gelap terbitlah terang”.

Para penyelenggara Prambanan Jazz Festival ke-8 tahun 2022 pun seolah terinsipirasi dengan dua sosok tokoh penulis pesan lirik-inspiratif itu. Sudah semestinya langkah menyibak badai yang seirama dengan senandung optimistis Berlian Hutauruk itu diwujudkan. Sudah wajib hukumnya kekuatan harapan Kartini itu dimanifestasikan. Karenanya, Prambanan Jazz Festival di tahun 2022 kali ini memantapkan diri untuk mengucap harapan agar gelap bisa segera sirna dan kemudian segera terbit terang.

Prambanan Jazz Festival yang dikenal pula dengan akronim PJF merupakan festival musik rutin tahunan berskala internasional yang digelar dengan lokasi di pelataran Candi Prambanan Yogyakarta. Ialah perhelatan yang pertama kali digelar pada 16 Oktober 2015, dan dalam presentasinya ia memadukan festival musik jazz internasional dan magisnya warisan agung Candi Prambanan yang telah berdiri sejak abad ke-9 silam.

Seiring dengan gelaran Prambanan Jazz tersebut, maka bertempat di area Prambanan Jazz Coffee COndong Catur Jogjakarta, pada hari Rabu 23 Februari 2022 telah diadakan acara temu media yang dihadiri para awak media dengan mengetengahkan beberapa nara sumber. Di antaranya adalah Anas Syahrul Alimi sebagai Founder Rajawali Indonesia & CEO Prambanan Jazz Festival, Bakkar Wibowo selaku Co Founder Prambanan Jazz Festival, Edy Setijono yang merupakan Direktur Utama PT. TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, serta Robin Syihab sebagai Direktur PT. TNT & Founder Rantai Nusantara Foundation.

Dipandu oleh pembawa acara Alit Jabang Bayi, acara press conference itu dilakukan secara lancar, yang kemudian diakhiri dengan penampilan Kukuh Prasetyo Kudamai yang melantunkan lagu serial Mendung Tanpa Udan. Kukuh dihadirkan di acara ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, ia juga bakal turut tampil di Prambanan Jazz 2022, yaitu yang berkolaborasi dengan Ndaru ‘Ndarboy Genk’, sosok penyanyi dangdut-berbahasa jawa asli Bantul Jogjakarta, yang sekaligus membuat lagu Mendung Tanpa Udan booming setelah ia cover.

Narasumber PressCon PJF 8 23 Februari 2022

Sewindu Sinergi Kolaborasi

PT Taman Wisata Candi Borobudur (PT. TWC) yang di dalamnya juga mengelola Prambanan & Ratu Boko dan sekaligus menjadi bagian dari BUMN Holding Pariwisata di bawah PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, di tahun 2022 kali ini juga tetap dirangkul berbagai stakeholder untuk kemudian turut-serta dalam membangun ekosistem menuju pariwisata berkualitas.

Tahun 2022 menjadi helatan Prambanan Jazz Festival ke-8 yang dipromotori oleh Rajawali Indonesia. Artinya ia sudah berusia satu windu dalam manifestonya untuk bersinergi bersama PT TWC, untuk kemudian bersama-sama menggaungkan Candi Prambanan hingga kancah internasional melalui gelaran musik jazz.

Seiring agenda penyelenggaraan Prambanan Jazz Festival tahun 2022 kali ini, Edy Setijono selaku Direktur Utama PT TWC mengungkapkan bahwa ia memiliki harapan agar PJF 2022 sebagai orkestrasi panggung pertunjukan bisa segera aktif kembali dengan konsep hybrid yang didukung oleh kesiapan destinasi yang aman dan nyaman. Sehingga PT TWC bisa menjadi media guna menggabungkan antara pertunjukan seni dan destinasi, untuk kemudian menjadi sajian atraktif dan berkualitas.

“Ini merupakan momentum untuk mengorkestrasi pertunjukan seni dengan latar salah satu destinasi pariwisata dalam sajian yang ikonik dan atraktif di tengah jadwal perhelatan G20 di Indonesia. Momentum ini harus kita jalankan dengan baik dan bisa menjadi salah satu langkah mendorong proses pemulihan terutama di bidang pariwisata Indonesia,” papar Edy Setijono.

Penyelenggaraan Prambanan Jazz Festival ke-8 tahun 2022 diagendakan berlangsung pada tanggal 1, 2, dan 3 Juli 2022, dengan tempat di Lapangan Rama Shinta, Candi Prambanan, Yogyakarta.

Sementara itu Anas Syahrul Alimi yang merupakan Founder Rajawali Indonesia sekaligus CEO Prambanan Jazz Festival mengungkapkan bahwa dalam presentasinya kelak gelaran Prambanan Jazz Festival ke-8 tahun 2022 ini dilakukan dengan konsep hybrid. Selain bisa menonton secara langsung di venue dengan penerapan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah, PJF Lover—sebutan penggemar PJF—juga bisa menyaksikannya secara live melalui saluran Indihome, UseeTV iKonser Channel 459 SD / 949 HD. Selanjutnya masih menurut Anas, tema yang diusung kali ini menjadi penanda tahun perayaan.

“Kemasan tema ‘Sewindu Merayakan Rindu’ ini menjadi penanda perayaan perjumpaan kami dengan PJF Lovers yang selama dua tahun lebih tidak bisa menyaksikan secara langsung Prambanan Jazz Festival,” jelas Anas.

Seperti biasa, PJF yang dipromotori Rajawali Indonesia menghadirkan musisi terbaik Indonesia yang datang dari tiga generasi, antara lain Andien, Bemandry, Diskoria, Iskandar Widjaya feat Erik Shondy, Kahitna, Kukuh Kudamai feat Ndarboy Genk, Kunto Aji, Mus Mujiono x Deddy Dhukun x Everyday, Orkes Sinten Remen, Maliq & D’Essentials, dan Sore. Beberapa nama lain juga akan segera diumumkan di lain waktu.

Prambanan Jazz Festival ke-8 2022

Pada PJF kali ini juga dihadirkan mini stage yang menampilkan beberapa band atau musisi perwakilan dari beberapa komunitas jazz di Indonesia. Harapannya, panggung tersebut, selain sebagai perjumpaan pegiat jazz, menjadi dendang mula hadirnya talenta-talenta muda jazz di belantika pertunjukan musik Indonesia. Tak hanya itu, Pasar Kangen yang kerap hadir di PJF beberapa tahun lalu kembali ikut menyemarakkan.

Sebagai sebuah pertunjukan yang mengusung semangat kolaboratif, Prambanan Jazz Festival tahun 2022 kali ini berkolaborasi dengan seniman muda untuk menggarap artwork. Jika di tahun sebelumnya PJF bekerja sama dengan ilustrator muda asal Yogyakarta; Wulang Sunu, maka pada tahun 2022 kali ini PJF melakukan kolaborasi dengan ilustrator muda asal Surabaya bernama Djayanti Aprilia.

Dari garapan Djayanti Aprilia terkait dengan identitas Prambanan Jazz Festival yang menampilkan dua karakter utama, yaitu Hanoman dan Roro Jonggrang, maka kali ini diperlihatkan perbedaan signifikan, yaitu pada busana yang dikenakan kedua karakter tersebut. Apabila pada tahun-tahun sebelumnya selalu mengenakan pakaian adat klasik, maka kali ini Hanoman dan Roro Jonggrang mengenakan paduan mode ala remaja era 90-an dan terkini. Ini dilakukan tak lain adalah wujud yang menjadi gambaran lintas generasi pada line up Prambanan Jazz Festival 2022.

Selain itu, Djayanti Aprilia menghadirkan simbol-simbol berupa tangan, piringan hitam, bunga, daun, dan bulan yang menjadi representasi dari spirit kolaborasi dan sumber inspirasi dalam bermusik tanpa batas.

Prambanan Jazz NFT Dihadirkan Sebagai yang Pertama di Ranah Festival Musik Indonesia

Pada tahun 2022 ini juga, untuk kali pertama Prambanan Jazz memanfaatkan teknologi ekonomi digital terbarukan yang dikenal dengan sebutan non fungible token (NFT). Bernama “Prambanan Jazz NFT”, inilah bentuk upaya Prambanan Jazz Festival berselancar dengan teknologi terbaru dalam hal kepemilikan aset digital. Konsep ini bersandar pada teknologi blockchain yang menjadi pembuka era baru untuk para seniman dan musisi terkait dengan hak atas kekayaan intelektual.

Di titik ini, Prambanan Jazz Festival boleh dibilang menjadi pioner dalam pemanfaatan teknologi NFT di ranah festival musik Indonesia. Bukan saja sebagai kolektibel item, melainkan juga sebagai loyalty program yang memberikan manfaat eksklusif kepada para pemiliknya.

Para pemilik “Prambanan Jazz NFT” otomatis menjadi tamu kehormatan Prambanan Jazz Festival yang salah satunya bisa digunakan untuk mendapatkan akses nonton gratis seumur hidup, gratis merchandise, bebas antre, meet and greet eksklusif dengan artis, serta posisi VVIP di area konser.

“’Prambanan Jazz NFT’ ini merupakan bentuk baru program loyalitas berbasis teknologi blockchain dan menjadi yang pertama di ranah festival musik Indonesia,” ungkap Robin Syihab, Direktur PT. TNT & Founder Rantai Nusantara Foundation.

Robin yang sekaligus ditunjuk sebagai pengelola NFT melanjutkan, “Prambanan Jazz NFT” bisa diakses dan didapatkan PJF Lovers di situs web nft.prambananjazz.com.

Kukuh Prasetyo Preskon Prambanan Jazz Festival ke-8

Program Goes to Prambanan Jazz 2022

Masih serupa dengan yang dilakukan pada satu tahun sebelumnya, di tahun 2022 kali inipun Prambanan Jazz Festival kembali menghadirkan program ajang pencarian bakat. Apabula tahun lalu menyasar Kalimantan, maka pada tahun 2022 kali ini program pencarian bakat untuk tampil di Prambanan Jazz Festival 2022 menyasar area Jabodetabek dan Jawa Barat.

“Kami berharap, Prambanan Jazz bisa menjadi wadah untuk musisi potensial untuk unjuk bakat sekaligus membantu memperkenalkan karya mereka lebih luas lagi,” Anas Syahrul Alimi mengakhiri pemaparannya. [uth]

4.9/5 - (8 votes)

Simak Pula Pawarta Tentang , Atau Adicara Menarik Lain Oleh Utroq Trieha


Tentang Utroq Trieha

BACA JUGA:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *