Pawarta Adicara!

JARINGACARA sebagai media publikasi memiliki keinginan turut memberi warna dalam mengabarkan segala agenda acara seni budaya, pariwisata, warta, cuaca, juga menebarkan canda-tawa.
Perihal kontak kerjasama publikasi pun media partner, sila simak “Syarat dan Ketentuan“.

HIGHLIGHT
   
lidah pemikat bangsa - forum aktor yogyakarta

Teater ‘Lidah Pem(ng)ikat Bangsa’ Oleh Forum Aktor Yogyakarta Sajikan Kuliner Yang Digali Dari Sejarah Konferensi Asia Afrika


Diwartakan oleh Official Adm pada 5 Februari 2023   (2,374 Readers)

Forum Aktor Yogyakarta yang juga dikenal dengan akronim FAY yang digawangi Verry Handayani kembali bakal mempresentasikan sebuah karya bertajuk ‘Lidah Pem(ng)ikat Bangsa’.

Lidah Pem(ng)ikat Bangsa yang dipersembahkan oleh Forum Aktor Yogyakarta agendanya bakal digelar di dua kota, yaitu Yogyakarta pada tanggal 10 dan 11 Februari 2023 yang bertempat di Kedai Kebun Forum, dan juga di Bandung pada tanggal 17 Februari 2023 dengan tempat di Padepokan Seni Mayang Sunda.

Verry Handayani yang menggawangi FAY sekaligus berlaku sebagai sutradara menuturkan bahwa pertunjukannya akan mempersembahkan perihal makanan yang terhidang di atas meja, yang itu dilihatnya bukan hanya sebatas soal perut saja. Lain dari itu adalah juga kemampuan serta derajat. Ambil saja contohnya adalah sate kambing dan nasi rames khas Madura, iapernah dihidangkan kepada tamu negara dalam acara Konferensi Asia Afrika di Gedung Merdeka tahun 1955. Ini artinya, kuliner sebagai produk kebudayaan juga bisa dimanfaatkan sebagai alat diplomasi.

Dari kuliner, akulturasi budaya masyarakat Indonesia dapat ditelusuri kembali. Ambil saja contohnya di Selat Malaka pada abad ke-8, yaitu ketika para pedagang Arab mengambil alih perdagangan rempah-rempah. Atau di pada abad ke-16 pada saat Portugis membangun pos perdagangan di Indonesia. Belum lagi ketika datang pedagang Cina yang ikut kapal-kapal rute jalur rempah, singgah ke Nusantara mengenalkan kecap, tahu dan mengolah makanan dengan digoreng. Citarasa Eropa juga melebur dengan selera orang Jawa dalam sepiring sajian yang kemudian kini kita kenal sebagai Selat Solo.

“Kebudayaan kita tumbuh, salah satunya melalui kuliner. Inilah Indonesia, surganya ragam kuliner dengan aneka rempah-rempah yang menjadi salah satu kekayaan Indonesia. Kami akan coba tampilkan dalam sebuah pertunjukan yang tidak hanya menggabungkan audio dan visual namun juga indra pembau dan perasa,” tutur Verry.

Verry kali ini menggarap teater dokumenter yang merupakan satu bentuk pertunjukan teater dengan menggunakan dokumen sejarah, arsip, reportase surat kabar dan verbatim sebagai sumber utama penulisan cerita. Pertunjukan ini melibatkan aktor-aktor muda sebagai peneliti sekaligus penampil yang meniru narasumber atau mimesis, dengan target penonton di setiap pertunjukannya sejumlah 100 orang.

lidah pemikat bangsa

Lima aktor muda yang akan tampil nantinya yakni Anggun Oktavia Mei Riasari, Dinarto Ayub Marandi, Muhammad Ramdan, Regina Gandes Mutiary dan Sulaiman Gumilang. Mereka akan mengangkat sejarah kecil di balik menu hidangan hasil akulturasi ke atas panggung.

Para aktor akan berdialog sambil memasak, membicarakan nilai kultural dan implikasi politis dalam hidangan yang dipresentasikan. Minuman dan makanan seperti Ronde, Bir Plethok, Gado-Gado dan Lontong Capgomeh akan bisa dirasakan penonton, dengan segala narasi hasil penelitian yang didapatkan.

Pertunjukan teater dokumenter oleh Forum Aktor Yogyakarta garapan Verry Handayani ini mendapat dukungan dari Dana Indonesiana – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bekerjasama dengan LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) Kementrian Keuangan. Beberapa pihak yang mendukung antara lain ada pula PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) Daerah Istimewa Yogyakarta, Perkumpulan Masyarakat Peduli Media, Yayasan Umar Kayam, dan Kedai Kebun Forum. []

4.8/5 - (6 votes)

Simak Pula Pawarta Tentang , Atau Adicara Menarik Lain Oleh Official Adm


Tentang Official Adm