Pawarta Adicara!

JARINGACARA sebagai media publikasi memiliki keinginan turut memberi warna dalam mengabarkan segala agenda acara seni budaya, pariwisata, warta, cuaca, juga menebarkan canda-tawa.
Perihal kontak kerjasama publikasi pun media partner, sila simak “Syarat dan Ketentuan“.

4.7/5 - (3 votes)
HIGHLIGHT
   
Anterdans in Pembukaan Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020 #Mulanira2

Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020 #Mulanira2 Resmi Dibuka Sultan HBX di Museum Sonobudoyo


Diwartakan oleh Official Adm pada 21 September 2020   (3,242 Readers)

Helatan rutin tahunan berjuluk FKY yang dua tahun belakangan diakronimkan sebagai “Festival Kebudayaan Yogyakarta” pada tahun 2020 telah resmi dibuka langsung oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X, tepatnya pada hari Senin tanggal 21 September 2020 dengan lokasi ada di Eks Gedung Koni, Museum Sonobudoyo. Tampak berbeda dari pembukaan FKY tahun-tahun sebelumnya, pembukaan FKY kali ini hanya dihadiri oleh beberapa tamu undangan dengan jumlah yang sangat terbatas, mengingat harus tetap mematuhi protokol kesehatan dengan tidak mengundang kerumunan orang.

Ada banyak perbedaan pada pembukaan Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020 kali ini apabila dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya. Di antaranya adalah tiadanya lagi suguhan pawai kesenian dan budaya dari sejumlah kontingen kabupaten dan kota yang biasa disaksikan masyarakat di sepanjang jalan Malioboro. Lain dari itu, pembukaan FKY tahun 2020 yang membawa tema “Mulanira 2” kali ini sebatas disaksikan oleh masyarakat Yogyakarta melalui daring, secara online video-sharing platform yaitu www.fkymulanira.com, dan kemudian juga ditayangkan secara ulang melalui FKY TV.

#MULANIRA2 diposisikan sebagai tema besar Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020, sementara mengiringi tema besar itu ada pula judul “Akar Hening di Tengah Bising”.

Sementara #MULANIRA2 pada FKY tahun 2020 kali ini tak lain adalah lanjutan dari tema FKY 2019 #MULANIRA, kata yang diambil dari bahasa Jawa kuno yang berarti wiwitan atau pada mulanya ini selaras dengan tujuan FKY untuk mengenalkan beragam kebudayaan di Yogyakarta. Ia bisa dimaknai bahwa FKY 2020 kali ini dituntut harus membaca situasi dan kondisi serta tantangan adaptasi ruang hidup dalam situasi pageblug.

Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020 #Mulanira2 Resmi Dibuka

Paksi Raras Alit selaku Direktur Utama Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020 menjelaskan bahwa judul “Akar Hening di Tengah Bising” dapat diartikan sebagai pengingat, bahwa se-riuh apapun kondisi yang harus kita jalani seperti situasi pandemi sebagaimana yang sedang kita hadapi saat sekarang ini, kita tetap memiliki ruang dalam mengupayakan produksi pengetahuan, memperlebar celah-celah ruang yang menghidupi kekuatan bertahan warga dan mempertajam daya baca kita. Bahwa meskipun FKY kali ini seperti senyap, tanpa panggung, tanpa keriuhan, akan tetapi kita tetap harus bergerak seperti akar hening. Dalam diam FKY tetap ingin memberikan nafas kebudayaan bagi masyarakat dan penikmat seni serta budaya.

“Yang paling memungkinkan untuk kondisi saat ini adalah pemanfaatan teknologi, berpindahnya venue penyelenggaraan secara virtual harus tetap menghidupkan roh kesenian dan kebudayaan yang bisa dinikmati dari rumah,” papar Paksi.

Sementara itu melalui video online, Direktur Jenderal Kebudayaan RI, Hilmar Farid juga turut memberikan sambutan dalam Pembukaan FKY 2020, dan sekaligus juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas terselenggaranya FKY Mulanira 2 kali ini.

“Saya senang mendengar kabar bahwa FKY di tahun ini dilaksanakan dengan kombinasi luring dan daring. Di tengah situasi pandemi ini kita kembali menata ekosistem kebudayaan kita menyesuaikan diri tentunya dengan keterbatasan-keterbatasan yang ada dan berharap ini justru membuat kegiatan-kegiatan untuk memajukan kebudayaan bisa tumbuh lebih pesat lagi,” Hilmar Farid mengungkapkan.

Landung Simatupang & Sri Sultan HB X on Pembukaan Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020 #Mulanira2

Secara seremonial acara pembukaan Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020 secara resmi dilakukan, yaotu dengan ditandai prosesi menyalakan instalasi kuratorial text FKY 2020 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X selaku Gubernir DIY, serta didampingi oleh Sumadi sebagai Plt. Kepala Dinas Kebudayaan DIY. Di tengah-tenganya tak ketiggalan adalah Paksi raras Alit sebagai Direktur Utama Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020.

Perihal waktu pelaksanaan Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020 ini bisa dikatakan menjadi helatan FKY terpendek, yaitu hanya dilakukan selama tujuh hari yang dimulai pada tanggal 21, dan akan berakhir hingga tanggal 26 September 2020.

“Saya menyambut baik dan mengapresiasi festival ini, dengan harapan lanjut agar dikembangkan sehingga aneka kegiatannya berdampak ganda. Selain memberi nilai lebih dalam dimensi budaya dengan segala aspeknya, juga memberi nilai guna berupa manfaat bagi masyarakat luas,” jelas Sri Sultan HB X dalam sambutannya.

Masih menurut Sultan, dengan tema Mulanira – Akar Hening di Tengah Bising, FKY mencoba meneropong masa depan dengan berpijak pada masa kini, seraya menengok masa silam. Masa lalu adalah kenangan dan pembelajaran, masa depan adalah harapan dan misteri. Masa sekarang ini adalah ‘perjuangan’ menegakkan kehidupan melawan Covid-19.

Masih sebagai rangkaian dari acara pembukaan Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020, selanjutnya dipersembahkan pula pertunjukan tari topeng dari Anterdans oleh Anter Asmorotedjo berjudul ‘W I T’. Karya Anterdans ini terinspirasi dari Mahadaya Rempah Nuswantara. W I T dalam karya ini sebagai penanda wiwit atau dimulainya kehidupan yang baru. W I T bisa diartikan pohon yang memiliki filosofi menghidupi kehidupan. Dimasa pandemi Covid ini, semua diarahkan pada pola kehidupan yang baru, namun jika dicermati kita kembali pada pola hidup masa lalu, kehidupan yang harus saling bersinergi antara manusia dengan alam. Nuswantara memiliki kekayaan rempah yang memiliki daya untuk kehidupan. Kini kita kembali kepada hal hal yang bersifat natural untuk memulai kehidupan baru. Wit, Awit, Wiwit, Miwiti.

Para penari Anterdans juga menjadi cucuk lampah yang menghantarkan Sri Sultan HB X beserta tamu undangan dari Gedung pameran temporer museum sonobudoyo menuju Gedung pameran museum negeri sonobudoyo untuk melakukan kunjungan Pameran Seni Rupa ‘Akar Hening di Tengah Bising’.

Di area Pameran Seni Rupa, dihadirkan penampilan kolaborasi lintas seni oleh Landung Simatupang (teater), Kunto Aji (musik), dan Lintang “Kenali Rangkai Pakai” Radittya (instalasi). Landung Simatupang membacakan puisi yang berjudul “Langkah Tak Berhenti” secara langsung dengan diiringi komposisi musik dari solois ternama Kunto Aji. Komposisi musik dan video penampilan tersebut kemudian diolah oleh Kenali Rangkai Pakai (KRP) dan digunakan sebagai salah satu elemen dari karya instalasi KRP selama Pameran FKY 2020. []

4.7/5 - (3 votes)

4.7/5 - (3 votes)

Simak Pula Pawarta Tentang , Atau Adicara Menarik Lain Oleh Official Adm


Tentang Official Adm