Pawarta Adicara!

JARINGACARA sebagai media publikasi memiliki keinginan turut memberi warna dalam mengabarkan segala agenda acara seni budaya, pariwisata, warta, cuaca, juga menebarkan canda-tawa.
Perihal kontak kerjasama publikasi pun media partner, sila simak “Syarat dan Ketentuan“.

HIGHLIGHT
   
Pameran TRAJECTORY: Posthumous Solo Exhibition of I Nyoman Sukari

Trajectory: Posthumous Solo Exhibition Of I Nyoman Sukari


Diwartakan oleh Rika Purwaka pada 30 Juli 2019   (4,636 Readers)

Pameran Trajectory: Posthumous Solo Exhibition Of I Nyoman Sukari dilaksanakan bersamaan dengan Jogja Art Week, dan dibuka pada tanggal 26 Juli 2019 pukul 19.30 di Taman Budaya Yogyakarta.

Usai pembukaan, pameran akan dilangsungkan hingga tanggal 12 Agustus 2019 dengan karya koleksi pribadi keluarga I Nyoman Sukari, koleksi pribadi Dr. Oei Hong Djien dan koleksi pribadi bapak Lin Che Wei.

Sosok I Nyoman Sukari (1968 – 2010) adalah seniman yang penuh kontradiksi, semasa kuliah karya Sukari telah menjadi rebutan kolektor dan melalui pameran Spirit ‘90 di tahun 1994 menjadi pemicu boom seni rupa di Indonesia pada saat itu. Sesuatu yang langka terjadi pada pameran level mahasiswa pada umumnya.

Kehidupan Sukari ditempuh dalam titik-titik lintasan penting, berikut;

Lintasan Pertama
Masa perintisan karier dimana Sukari belajar seni rupa secara formal di Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) Sukawati, Denpasar.

Lintasan Kedua
Adalah masa pengembangan, atau disebut juga “fase Yogya pertama”, Fase ini merupakan fase yang penuh tantangan dan tegangan bagi Sukari karena dalam kesehariannya dipenuhi dengan berbagai tugas, pertarungan gagasan, penyesuaian dan proses pencarian identitas karyanya.

Lintasan Ketiga
Posthumous Solo Exhibition Of I Nyoman SukariMerupakan “Fase Yogyakarta kedua”, fase ini disebut juga sebagai fase negosiasi; sebagai seniman yang bermukim di Jogjakarta, karya-karya Sukari beradaptasi dengan kehidupan Yogyakarta yang penuh kontestasi, penuh tegangan dan juga penuh godaan antara yang ideal dan pragmatis.

Ketiga lintasan di atas diskusikan dalam “Tema dan Periode Sukari” dengan pembicara bapak Lin Che Wei (kolektor karya Sukari dan Founder Sarasvati Art Management), bapak Dr. Oei Hong Djien (kolektor karya sukari dan Owner OHD Museum), serta bapak Suwarno Wisetrotomo (Kurator Pameran Trajectory :Posthumous Solo Exhibition Of I Nyoman Sukari) yang juga dimoderatori Bapak I Gede Arya Sucitra (ko-kurator pameran Trajectory :Posthumous Solo Exhibition Of I Nyoman Sukari) pada tanggal 27 Juli 2019 pukul 10.00 -13.00 berlokasi di Ruang Seminar Taman Budaya Yogyakarta.

Akhir kata semua yang dipikirkan, diucapkan, diciptakan Sukari, sungguh melampaui usianya yang pendek. Ars longa vita brevis – seni itu berusia panjang, sementara kehidupan sesungguhnya pendek – menemukan konfirmasinya pada diri dan kesenian Sukari. I Nyoman Sukari sudah berpulang. Hidup I Nyoman Sukari.

Pameran, yang merupakan kolaborasi antara Sarasvati Art Communication & Publication, OHD Museum dan beberapa pelukis Bali dari Sanggar Dewata Indonesia (SDI) serta istri almarhum Ibu Nyoman Aryaningsih ini merupakan pameran yang mengumpulkan karya Sukari yang paling besar dan lengkap yang dapat dinikmati oleh Publik Seni Rupa Indonesia dan Internasional yang merupakan karya periode SMSR (1989-1990) hingga akhir tahun 2009.

***

Pameran Trajectory: Posthumous Solo Exhibition Of I Nyoman Sukari
Tema TRAJECTORY: Posthumous Solo Exhibition of I Nyoman Sukari
Lokasi Taman Budaya Yogyakarta
Jl Sriwedani, Ngupasan, Gondomanan, Kota Yogyakarta
Waktu 27 Juli – 12 Agustus 2019
(10.00 – 21.00WIB)
Pembukaan Jumat, 26 Juli 2019 Pukul 19.30 WIB – Selesai
Narahubung 0896-1496-9391 (Grace Ayu)
0812-1806-1199 (Mazarani)

 

4.7/5 - (9 votes)

Simak Pula Pawarta Tentang , Atau Adicara Menarik Lain Oleh Rika Purwaka


Tentang Rika Purwaka

BACA JUGA:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *