Pawarta Adicara!

JARINGACARA sebagai media publikasi memiliki keinginan turut memberi warna dalam mengabarkan segala agenda acara seni budaya, pariwisata, warta, cuaca, juga menebarkan canda-tawa.
Perihal kontak kerjasama publikasi pun media partner, sila simak “Syarat dan Ketentuan“.

HIGHLIGHT
   
Seni Rupa Nandur Srawung Ecosystem: Pranatamangsa Hadirkan Pula Street Art

Pameran Seni Rupa Nandur Srawung Ecosystem: Pranatamangsa 2021 Hadirkan Street Art di Seputar Faskes dan Sarana Penanganan Covid19 Sebagai Dukungan Terhadap Para Nakes dan Masyarakat Terdampak Pandemi


Diwartakan oleh Utroq Trieha pada 8 September 2021   (2,847 Readers)

Nandur Srawung adalah acara seni rupa yang digelar secara rutin setiap tahun sejak tahun 2014. Bertempat di Taman Budaya Yogyakarta, kegiatan utama acara ini adalah pameran seni rupa, di mana para peserta pameran, selain dihadirkan dari Yogyakarta dan kota-kota lain –dengan sistem pengajuan aplikasi terbuka alias open-call, ada pula beberapa karya seni dari para seniman dari manca negara.

Ecosystem: Pranatamangsa diangkat sebagai tema pada penyelenggaraan pameran Nandur Srawung di tahun 2021, yang sekaligus menjadi kali kedua penyelenggaraan pameran seni di tengah masa pandemi ini, yaitu setelah 2020 silam juga menyelenggarakan acara serupa dengan mengusung tema ‘Wiwitan | Restart‘.

Pameran Seni Rupa Nandur Srawung Ecosystem: Pranatamangsa 2021 Hadirkan Pula Street Art

‘ECOSYSTEM: pranåtåmångså’ diambil sebagai tema dengan alasan melihat manusia masih harus berada dalam segala keterbatasan dan kungkungan akibat pandemi, sehingga ada banyak hal yang mau tak mau harus berubah. Pada akhirnya dunia digital mengambil porsi yang semakin besar, yang selanjutnya semua pihak juga dipaksa untuk beradaptasi dengan segala perubahan tersebut. Berlatar-belakang seperti itu, maka perhelatan kali ini mencoba menilik lagi berbagai hubungan yang terjadi, baik antarsesama manusia maupun antara manusia dengan lingkungannya.

Tema “ekosistem” digunakan untuk melihat bagaimana manusia berkorelasi dengan sesama dan semestanya, termasuk bagaimana mereka melakukan adaptasi dalam kondisi pandemi dan jagad digital. Apakah manusia makin tercerabut dengan semesta nyatanya dan tersesat dalam jagad digital? Ataukah manusia memiliki cara beradaptasi yang berbeda dengan perubahan alamnya melalui dunia digital? Bagaimana kumpulan informasi yang terserak di jagad digital itu membantu manusia, sebagaimana dahulu “pranåtåmångså” digunakan untuk membaca semesta? Dari pernyataan dan pertanyaan-pertanyaan itulah gagasan pameran ini dikembangkan.

Pameran Seni Rupa Nandur Srawung Ecosystem: Pranatamangsa Hadirkan Pula Street Art

Persembahan Karya

Terdapat total 167 seniman, baik individu maupun kelompok, yang mempersembahkan sejumlah 72 karya dalam helatan pameran Nandur Srawung tahun 2021 kali ini. Sebagaimana dipaparkan di paragraf awal laman ini, selain para seniman dari berbagai kota di Indonesia, pameran ini diikuti pula oleh para seniman dari mancanegara, di antaranya adalah dari negara Austria, Swiss, Jepang, dan Jerman.

Street Art Nandur Srawung Ecosystem: Pranatamangsa Ngampilan

Menariknya dari pameran Nandur Srawung Ecosystem: Pranatamangsa tahun 2021 kali ini adalah, bahwa pameran ini diikuti peserta dengan jenjang usia yang sangat beragam, yaitu yang tekecil adalah usia 4 tahun, dan yang terbesar adalah usia 60 tahun. Pun dengan objek seni rupa yang dipamerkan, ada berbagai ragam, baik itu seni lukis, seni patung, seni grafis, batik, seni kain, video, fotografi, desain, dan aktivitas seni lainnya.

Perihal titik bidik, beberapa komunitas memamerkan kerja kreatifnya di pameran seni rupa Nandur Srawung Ecosystem: Pranatamangsa ini yang juga langsung bersinggungan dengan problem sosial-kemasyarakatan, seperti upaya membumikan literasi melalui kerja kolektif seni.

Sementara mengenai agenda pameran, karya para seniman Nandur Srawung tahun 2021 kali ini masih serupa dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu didisplay dan dipresentasikan di Galeri Taman Budaya Yogyakarta, mulai tanggal 10 hingga 19 September 2021, dari pukul 10.00 hingga 17.00 setiap harinya. Namun karena kondisi PPKM, pameran ini sementara baru bisa dikunjungi secara virtual melalui web nandursrawung.com yang kemudian akan diarahkan menuju nandursrawung.art.

Kecuali beberapa rangkaian program yang sudah rutin digelar di tahun-tahun sebelumnya, di antaranya adalah pameran, Webinar, dan Talkshow, maka untuk tahun 2021 kali ini Nandur Srawung juga menambahkan kegiatan “Srawung Moro: Temu Kurator Muda”. Ialah satu program yang membuka kesempatan kepada anak-anak muda yang tertarik dengan kegiatan kurasi seni rupa untuk bergabung dalam proses kurasi pameran Nandur Srawung ke-8 tahun 2021.

Sebagaiamana diungkapkan dalam acara jumpa pers di Ruang Seminar Taman Budaya Yogyakarta pada Rabu siang, 8 September 2021, dari puluhan calon yang mendaftar, terseleksi 3 calon kurator muda yang memperoleh kesempatan untuk mengikuti lokakarya dan praktik kuratorial selama penyelenggaraan acara Nandur Srawung.

Presskon Seni Rupa Nandur Srawung Ecosystem: Pranatamangsa 2021

Perihal presentasi, selain karya yang dipajang di Taman Budaya Yogyakarta, Nandur Srawung 2021 juga menghadirkan karya dari 4 seniman street art untuk membuat karya di 4 titik ruang publik Yogyakarta, masing-masing adalah di sebelah utara Rumah Sakit Panti Rapih, sebelah utara dan timur Rumah Sakit Bethesda, depan Terminal Ngabean (sebelah perempatan Ngampilan), dan juga satu lagi di area yang tak jauh dari Shelter Covid-19 Panggungharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta.

Kenapa hampir ke-4 titik itu dekat dengan sarana kesehatan dan kegiatan penanganan Covid19..? Hal ini ditujukan sebagai salah satu upaya guna memberikan dukungan terhadap para pekerja kesehatan dan masyarakat yang terdampak pandemi. Bahwa ada kepedulian dari para seniman untuk memberikan sesuatu kepada mereka, minimal selalu ada harapan dalam segala daya upaya serta keadaan sesusah apapun.

Street Art Nandur Srawung Ecosystem: Pranatamangsa RS Bethesda

Ikhwal rangkaian program yang dapat diikuti khalayak secara daring (online), selain pameran ada pula webinar, talkshow, dan workshop bersama para seniman peserta Nandur Srawung.

Tiga webinar dengan tema menarik yang akan menghadirkan pakar di bidang masing-masing, adalah sebagai berikut:

  • Seni, Ekosistem, dan Kesadaran Kosmologi
  • Ekstrinsik Buku dan Seni Rupa
  • Berbagi Peran dalam Produksi Seni dan Selebihnya

Selebihnya untuk keterangan dan informasi lanjut perihal acara seni rupa Nandur Srawung ke-8 tahun 2021 dengan tema Ecosystem: Pranatamangsa ini bisa menyimak akun resmi Instagram @nandursrawung. [uth]

Seni Rupa Nandur Srawung Ecosystem: Pranatamangsa 2021 Hadirkan Pula Street Art

4.9/5 - (9 votes)

Simak Pula Pawarta Tentang , Atau Adicara Menarik Lain Oleh Utroq Trieha


Tentang Utroq Trieha