Pawarta Adicara!

JARINGACARA sebagai media publikasi memiliki keinginan turut memberi warna dalam mengabarkan segala agenda acara seni budaya, pariwisata, warta, cuaca, juga menebarkan canda-tawa.
Perihal kontak kerjasama publikasi pun media partner, sila simak “Syarat dan Ketentuan“.

4.9/5 - (8 votes)
HIGHLIGHT
   
Lost Karya Rika Ayu 2020 di Pameran Bersama Bertajuk Equidistant

Kohesi Initiatives Menginisiasi Pameran Bersama Bertajuk Equidistant di Tirtodipuran Link Yogyakarta


Diwartakan oleh Utroq Trieha pada 13 Februari 2020   (6,056 Readers)

Bulan ke-2 tahun 2020 ini Tirtodipuran Link Yogyakarta kembali menjadi tempat digelarnya pameran bersama yang diinisiasi oleh Kohesi Initiatives, dengan tajuk yang diangkat adalah ‘Equidistant’.

Pameran bersama bertajuk Equidistant tersebut agendanya diadakan kurang-lebih selama satu bulan, yaitu dari tanggal 14 Februari 2020 hingga tanggal 15 Maret 2020, dengan tempat berada di Tirtodipuran Link yang alamat tepatnya adalah di Jl. Tirtodipuran No. 50, Yogyakarta.

Pameran bersama yang dibuka pada hari Jumat 14 Februari 2020, sekira pukul 19:00WIB tersebut menyuguhkan beberapa karya yang dihasilkan oleh banyak seniman. Di antara nama-nama seniman itu antara lain adalah Askanadi, Aurora Santika, Awang Behartawan, Ayu Arista Murti, Endry Pragusta, Feri Eka Candra, Garis Edelweiss, Hojatul, Irskiy, Iskandar Fauzy, Izal atubara, Januri, Kanoko Takaya, Rendy Raka Pramudya, Restu Taufik Akbar, Rika Ayu, Theresia A. Sitompul, Triana Nurmaria, dan juga Ummi Shabrina.

Return karya Awang Behartawan 2019

Di bawah ini adalah pengantar yang terpaparkan seiring digelarnya pameran bersama bertajuk Equidistant tersebut.

Sehari-hari seringkali dapat kita saksikan perilaku fanatik dalam berbagai isu, bentuk, dan skala. Lazim terjadi adu pendapat antara dua pihak sama fanatiknya, sehingga mereka kemudian menghalalkan segala cara dalam membela opini masing-masing. Rasa-rasanya kegaduhan yang ditimbulkan dari adu teriak yang terjadi di antara dua pihak dengan opini yang berseberangan tersebut menjadi hal yang terlewat lumrah, sehingga kecenderungan untuk berpikir dan melihat sebuah isu secara kritis menjadi semakin langka pula.

Ada urgensi tersendiri dalam pemilihan Equidistant sebagai tajuk dari pameran bersama bertajuk Equidistant yang diprakarsai oleh Kohesi Initiatives. Ada rasa percaya ketika manusia dihadapkan pada permasalahan yang memiliki dua sisi bertentangan, karenanya ada baiknya ketika kita dapat menyisihkan waktu untuk menimbang kemungkinan terjadinya dampak baik maupun buruk dari masing-masing sisi tersebut.

Arah Nyata - Tambak Perkembangan -karya Rendy Raka Pramudya

Terkait dengan kemungkinan terjadinya dampak baik maupun buruk dari masing-masing sisi tersebut, maka melalui kesempatan dalam bentuk pameran bersama ini, Kohesi Initiatives mengajak 19 seniman partisipan untuk menunjukan pentingnya melihat berbagai kemungkinan/sisi yang ada ketika kita dihadapkan pada suatu permasalahan yang rumit. Alih-alih sekadar mengangkat satu sisi tertentu saja, para seniman diharapkan untuk menjadi lebih kritis dengan menghadirkan kedua sisi yang ada dari isu-isu tersebut.

Mengacu kepada kecenderungan masing-masing seniman, secara sederhana karya seni yang dipamerkan dapat dibagi ke dalam dua kategori berbeda dalam kaitannya dengan tema Equidistant. Sebagian seniman partisipan memilih untuk mengangkat isu-isu sosial yang dapat diasosiasikan dengan konsep Equidistant ke dalam karya mereka; berbagai isu yang hangat diperdebatkan seperti diantaranya perilaku beragama hingga pengaruh dominan teknologi dalam kehidupan manusia modern.

Company Karya Triana Nurmaria 2020 di Pameran Bersama Bertajuk Equidistant

Sementara itu sekelompok seniman partisipan yang lain mengambil pendekatan yang berbeda dengan menceritakan pengalaman-pengalaman personal ketika mereka diharuskan untuk mengambil keputusan yang sulit, seperti usaha untuk menentukan arahan hidup di tengah ketidakpastian atau kesukaran yang timbul ketika menyadari bahwa pilihan yang kita ambil dapat berdampak langsung kepada kehidupan makhluk hidup lain. Dengan demikian, keberagaman metode dalam menyuguhkan bentuk-bentuk gagasan ini sekaligus menjelaskan alasan pemilihan para seniman partisipan; karena para seniman-seniman ini datang dari latar belakang yang sangatlah beragam.

Equidistant dan gagasan mengenai keberagaman serta keterbukaan pikiran sangatlah sejalan dengan arahan penyegaran dari grup galeri Srisasanti Syndicate untuk tahun 2020, termasuk di dalamnya adalah Kohesi Initiatives sebagai inisiatornya. Sehubungan dengan hal tersebut, kecuali dapat menikmati pameran bersama ini, ada harapan lain pula agar kita semua juga bisa mendapatkan pencerahan dari perspektif-perspektif baru yang ditampilkan.

Lost at School 1 & 2 karya Endry Pragusta 2020 | Pameran Bersama Bertajuk Equidistant

Profil 3 Galeri Seni di Tirtodipuran Link

Seiring dengan pameran bersama yang digelar, tiada salah jika kita juga mengetahui lebih lanjut tentang beberapa galeri seni di Tirtodipuran Link, yang sejatinya terdapat 3 lokasi;

  • Srisasanti Syndicate

Srisasanti Syndicate merupakan galeri seni kontemporer yang beroperasi sejak tahun 1994. Galeri senior ini mengadakan berbagai macam program seperti pameran seni, penerbitan buku seni dan residensi seniman. Srisasanti secara rutin memamerkan seniman-seniman senior, sembari menggalakan program art management untuk mendukung karier profesional seniman-seniman muda.

Beberapa seniman yang rutin bekerja sama dengan Srisasanti diantaranya Heri Dono, Eddie Hara, Ronald Manullang, Alfredo Esquillo Jr., Taher Jaoui, dan Roby Dwi Antono.

  • Kohesi Initiatives

Kohesi Initiatives merupakan galeri seni junior dari grup Srisasanti Syndicate. Fokus utama dari platform ini adalah membuka kemungkinan eksplorasi medium dan praktik para seniman muda yang tergabung bersama kami, untuk kemudian diperesentasikan dalam program-program pameran berkualitas. Selain mengadakan pameran dari seniman muda terpilih, tempat ini juga mengembangkan praktik dengan cara membuka kolaborasi dengan beberapa pelaku industri kreatif yang berasal dari skena musik, fashion, dan desain.

  • Nasi Goreng Diplomacy (NGD)

NGD merupakan galeri yang bergerak secara khusus dalam bidang pemasaran produk art merchandise. Selain penjualan art merchandise yang bersifat collectible layaknya karya seni, namun tersedia dalam harga lebih terjangkau. NGD juga secara rutin menjalankan fungsi sebagai platform presentasi berbagai applied art dan art related products guna membuka wawasan khalayak umum terhadap produk-produk kreatif.

Masing-masing dari tiga galeri seni yang disebutkan di atas akan mengadakan belasan program seni dan kreatif secara rutin selama tahun 2020 di bawah satu tema/arahan: “A Rejuvenated Spirit”. Dengan demikian, program-program yang akan diadakan di Tirtodipuran Link pada tahun 2020 memiliki tujuan umum yaitu memberikan pandangan baru dalam eksplorasi praktik kekaryaan seniman dan kolaborasi antara seniman dengan pekerja kreatif. Tujuan ini bisa ditujukan kepada para pecinta seni maupun publik yang lebih luas.

Program-program di tahun 2020 tersebut mencakup 7 pameran seni yang berbeda (diantaranya pameran seniman Heri Dono dan Roby Dwi Antono) serta beberapa program lain (seperti presentasi applied art, pertunjukan musik, diskusi dan workshop). [uth]

No Brain karya Januri th 2020 di Pameran Bersama Bertajuk Equidistant

Pameran Bersama Bertajuk Equidistant
Waktu Pembukaan 14 Februari 2020 | 19:00 WIB
Waktu Pameran 14 Februari – 15 Maret 2020
Tempat Pameran Tirtodipuran Link
Jl. Tirtodipuran No. 50
Yogyakarta
Contact Person +62 81804292288 (Ayu)
ayumangelia@gmail.com

4.9/5 - (8 votes)

4.9/5 - (8 votes)

Simak Pula Pawarta Tentang , Atau Adicara Menarik Lain Oleh Utroq Trieha


Tentang Utroq Trieha