Pawarta Adicara!

JARINGACARA sebagai media publikasi memiliki keinginan turut memberi warna dalam mengabarkan segala agenda acara seni budaya, pariwisata, warta, cuaca, juga menebarkan canda-tawa.
Perihal kontak kerjasama publikasi pun media partner, sila simak “Syarat dan Ketentuan“.

4.8/5 - (6 votes)
HIGHLIGHT
   
rekap-penerimaan-donasi-dapur-aksiberbagi

Membawa Misi agar ‘Dapur Tetap Bisa Ngebul’ di Masa Pageblug Corona, di Yogyakarta Muncul ‘Dapur Aksi Berbagi’ dan Program ‘Dapur Aksi Tetandur’


Diwartakan oleh Haiki Murakabi pada 5 Mei 2020   (3,388 Readers)

Imbas dari mewabahnya virus Corona merupakan hal yang tak bisa disepelekan lagi bagi keseharian dalam hidup kita. Pasalnya, bukan saja di bidang kesehatan, namun dari segi dan aspek apapun, semua tak bisa lepas darinya. Politik, ekonomi, pariwisata, juga seni serta budaya, semua kena dampaknya.

Dapur Aksi Berbagi atau dikenal pula dengan akronim DAB merupakan satu siasat yang dijalankan secara bersama serta mengusung azas gotong-royong yang tak berhenti pada teori semata, melainkan juga langsung ada realisasi prakteknya. Ialah satu gerakan kebersamaan yang dilakukan oleh insan-insan kreatif di Yogyakarta yang memulainya dengan prinsip agar ‘Dapur Tetap Bisa Ngebul’.

Bahkan ‘Dapur Tetap Bisa Ngebul’ ini bukan saja sebatas menjadi prinsip, lebih dari itu ia juga diletakkan sebagai misi pokok dari gerakan Dapur Aksi Berbagi yang telah dilakukan dalam beberapa periode. Bahwa DAB periode tanggal 1 hingga 30 April 2020, telah lancar dikerjakan, maka kemudian berlanjut dengan aksi bagi-bagi paket sembako serta paket makanan siap santap yang dikerjakan pada 1-20 Mei dan 27-29 Mei 2020. Tujuh hari bolong itu merupakan jeda seturut dengan hadirnya Hari Raya Idul Fitri.

Kehadiran Dapur Aksi Berbagi seiring mewabahnya virus Corona ini seolah menjadi penguat tali kebersamaan para pegiat dan pekerja kreatif di Yogyakarta, di mana pada waktu sebelumnya, meski dengan konsep pun format yang tak selalu sama, aksi serupa juga pernah dilakukan, yaitu saat terjadinya erupsi merapi serta tatkala dilanda gempa beberapa tahun silam.

Bisa dikatakan bahwa Dapur Aksi Berbagi pada periode ini bergerak dengan tujuan guna membantu mereka yang dapurnya padam seketika, atau setidkanya yang sudah mulai redup sehingga pelan-pelan juga bakal menuju padam apabila tak mendapatkan dukungan sinarnya.

Muncul Dapur Aksi Tetandur

Seiring dengan kebersamaan dalam gotong-royong dan saling memberikan bantuan itu, maka selanjutnya DAB juga menggagas gerakan “nyalakan sendiri dapurmu”, yang itu muncul didasari atas keyakinan sederhana, bahwa sejatinya masyarakat kita adalah tangguh. Mereka sangat bisa beradaptasi dalam tekanan, dan karenanya bisa mengatasi situasi.

Pada gerakan “Dapur Aksi Tetandur” inilah saatnya kita memulai aktivitas menanam, untuk kemudian dapur mereka dihidupi dan dibumbui oleh panenan mereka sendiri. Begitulah ide dasar nama “Dapur Aksi Tetandur” yang menjadi kelanjutan dari gerakan ‘Dapur Aksi Berbagi’

Tetandur sebagai bahasa jawa yang memiliki padanan kata sebagai ‘menanam’, dalam skala rumah tangga dan kampung, bisa dilakukan di pekarangan rumah, bahkan teras, hingga lebih luas dari itu adalah di kebun ataupun lahan bersama milik komunitas warga pun para petani. Tanaman yang ditandur bisa dimulai dari jenis sayur-mayur, termasuk di dalamnya ada bahan bumbunya. Di antaranya adalah cabe alias lombok, tomat, terong, bayam, kangkung, dan masih banyak lagi. Belum lagi perihal palawija yang bisa berujud jagung, ketela pohon, singkong, dan lain sebagainya.

dapur-aksi-berbagi-dab

Sehubungan dengan gerakan tersebut, maka ada intervensi DAB yang wujudnya berupa “edu-box tetandur sayuran”. Ialah materi yang berisi benih biji, bibit tumbuh, pupuk kompos untuk media tanam dan nutrisi tanaman, brosur cara menanam tasalampot/ruang terbatas perkotaan dan kandungan gizi manfaat, dan jika dibutuhkan disediakan pula nutrisi pupuk cair.

Dari sisi penerima manfaat, didorong pula untuk memanfaatkan kaleng, botol ataupun gelas plastik, mika bekas bungkus makanan, dan media lain yang itu difungsikan sebagai bahan media tanam. Bahkan wadah distribusipun sangat mungkin untuk bisa dijadikan sebagai pot tanamnya.

Pada tahap-program DAT alias ‘Dapur Aksi tetandur ini, target distribusi DAB adalah rumah tangga permukiman padat perkotaan di Jogjakarta, yang salah satunya adalah di area bantaran Kali Winongo, di mana pada waktu sebelumnya mereka juga telah menerima bantuan paket makanan siap santap dan paket sembako.

Pun dengan para mahasiswa asal luar Jawa yang saat ini masih menempuh ilmu dan pendidikan di Jogja dan selama ini menerima paket bantuan makan siap santap serta paket sembako, juga tak lepas dari ajakan untuk memulai aktif dan mandiri dalam menyiapkan bahan pangan untuk mereka, baik itu di asrama ataupun di indekosan mereka masing-masing.

Pekerja kreatif –termasuk di dalamnya adalah para pelaku seni serta budaya, keluarga lansia miskin, komunitas pekerja informal jalanan dan komunitas penyandang disabilitas, dan insan lainnya yang selama ini menjadi penerima bantuan juga tak luput dari aksi tetandur tersebut.

Dengan latar-belakang seperti yang terpaparkan di atas, maka para pegiat di DAB serta DAT kembali menyeru dan sekaligus mengajak Anda, semua donatur yang budiman, untuk melanjutkan dukungan atas adanya gerakan lanjutan Dapur Aksi.

Dengan konsep ketahanan pangan di Dapur Aksi Berbagi, tak pelak dapur tetap bisa ngebul, mental pun tetap mampu mandiri. [hmk]

4.8/5 - (6 votes)

4.8/5 - (6 votes)

Simak Pula Pawarta Tentang , Atau Adicara Menarik Lain Oleh Haiki Murakabi


Tentang Haiki Murakabi