Pawarta Adicara!

JARINGACARA sebagai media publikasi memiliki keinginan turut memberi warna dalam mengabarkan segala agenda acara seni budaya, pariwisata, warta, cuaca, juga menebarkan canda-tawa.
Perihal kontak kerjasama publikasi pun media partner, sila simak “Syarat dan Ketentuan“.

HIGHLIGHT
   
Opening Ceremony ARTJOG 2024 Motif: Ramalan - Hendro Wiyanto

ARTJOG 2024 Motif: Ramalan Resmi Dibuka Iwan Lukminto Pendiri Museum Tumurun Solo


Diwartakan oleh Haiki Murakabi pada 29 Juni 2024   (1,926 Readers)

ARTJOG 2024 yang membawa tema Motif: Ramalan scara resmi telah dibuka sore hari Jumat tanggal 28 Juni 2024 yang agendanya bakal belangsung hingga 1 September 2024 dengan tmpat di Jogja National Museum iobrajan Yogyakarta.

Festival Seni Kontemporer ARTJOG 2024 Motif: Ramalan yang menghadirkan beberapa program dan mempersembahkan ragam karya seni rupa dari sejumlah 84 seniman dewasa, remaja, dan anak-anak pembukaannya kali ini diawali dengan special preview ataupun pratinjau khusus untuk tamu undangan dan rekan media di siang hari, dilanjutkan dengan acara temu media dan kemudian acara pembukaan pada sore harinya yang juga dihadiri oleh pejabat pemerintah pusat dan daerah, seniman partisipan, dan segenap pendukung dari berbagai sektor.

Acara pembukaan ARTJOG 2024 Motif: Ramalan ini dimulai dengan sambutan oleh Direktur ARTJOG Heri Pemad dan dilanjutkan sambutan oleh kurator tamu Hendro Wiyanto. Selain itu terdapat juga orasi kebudayaan oleh Rama Sindhunata, lalu ditutup dengan sambutan dan seremoni pembukaan oleh pendiri Tumurun Museum Surakarta yang bernama Iwan Lukminto.

Seiring dengan pembukaan ARTJOG 2024 Motif: Ramalan ini turut ditampilkan juga pertunjukan tari oleh Rianto dan Septina Layan dengan iringan komposisi musik oleh Ari Wulu, yang kemudian pertunjukkan kolaborasi antara Septina Layan dan Rani Jambak pada malam harinya di Panggung ARTJOG.

Opening ARTJOG 2024 Motif: Ramalan

Di dalam orasi kebudayaan, Rama Sindhunata menggambarkan tantangan kesenian di masa mendatang dalam menghadapi dunia di tengah kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) sebagai upaya untuk merespon tema Ramalan. Rama Sindhunata menjelaskan bahwa teknologi bagaimanapun tetap adalah mesin, yang daya jangkaun dan kemampuannya terbatas.

“Maukah seni direnggut ketakterbatasannnya dan menundukkan diri pada yang terbatas pada teeknologi itu? Itulah tantangan yang harus dijawab oleh seni itu sendiri. Apa-apa bergantung mesin teknologi modernnya, jika akhirnya ia mengambil langkah keputusan, belum tentu ia melangkah berdasarkan otonominya. Seni kiranya perlu menabrak barikade itu dan mengembalikan manusia pada otonominya. Itulah tantangan seni berhadapan dengan AI di zaman ini,” tutur Rama Sindhunata.

Selanjutnya Iwan Lukminto yang merupakan pendiri Museum Tumurun Solo menegaskan perihal peran museum sebagai upaya untuk mendukung seniman-seniman Indonesia. Beliau menuturkan tentang alasannya mengapa membangun Tumurun (Museum), tak lain karena ekosistem di seni rupa, khususnya di bidang museum itu, masih sangat kurang.

“Memang Tumurun yang baru dibuka pada tahun 2018 ini tentunya masih sangat banyak sekali kekurangannya, namun itu yang menjadi semangat kami untuk terus bisa menjadi museum yang berfokus mempromosikan seni rupa Indonesia. Saya harapkan ARTJOG 2024 ini dapat memberikan inspirasi bagi bapak ibu sekalian dan saudara, seperti sedia kalanya ARTJOG memberikan inspirasi saya dalam membangun Tumurun Museum,” ungkap Iwan Lukminto.

Acara diakhiri dengan pembukaan secara resmi oleh Iwan Lukminto yang berlangsung dengan pemberian cinderamata oleh Heri Pemad berupa salah satu karya seniman komisi Agus Suwage dan Titarubi. Di dalam seremoni tersebut, Heri Pemad menyampaikan bahwa pemberian cinderamati yang simbolis ini menandai semangat yang diberikan kepada Iwan Lukminto untuk selalu memberikan wadah kepada seniman-seniman Indonesia melalui Museum Tumurun.

Rianto dan Septina Layan - ARTJOG 2024 Motif: Ramalan

Young Artist Award

Pada pembukaan Festival Seni Kontemporer ARTJOG 2024 Motif: Ramalan tersebut diumumkan pula pemenang Young Artist Award (YAA) 2024.

Tim juri yang terdiri dari Santi Ariestyowati, Handiwirman, dan tim kurator ARTJOG memilih tiga dari 14 seniman muda di bawah 35 tahun berdasarkan pada kesesuaian tema, eksplorasi medium, serta kebaruan dalam teknis dan penyajian. Pemenang YAA 2024 yaitu Dede Cipon (Yogyakarta), Jay Afrisando (California), dan Alisa Chuncue (Bangkok).

Festival Seni Kontemporer ARTJOG 2024 Motif: Ramalan ini dalam penyelenggaraannya bakal didukung oleh program-program lain, seperti ARTJOG Kids, performa•ARTJOG, Exhibition Tour, Meet the Artist, Merchandise Project, Artcare Indonesia, Jogja Art Weeks, dan yang terbaru ada pula Love ARTJOG. [hmk]

ARTJOG 2024 Motif: Ramalan

4.8/5 - (5 votes)

Simak Pula Pawarta Tentang , Atau Adicara Menarik Lain Oleh Haiki Murakabi


Tentang Haiki Murakabi