Rajawali Sukses Gelar ‘WESTLIFE The Twenty Tour Live in Sam Poo Kong’ Sehari Usai Sukses Gelar Borobudur Symphony

Diwartakan oleh Rika Purwaka pada 3 September 2019 (4,178 Readers)

WESTLIFE The Twenty Tour Live in Sam Poo Kong digelar hanya sehari setelah helatan serupa digelar di Plataran Lumbini, area Candi Borobudur Magelang, dengan promotornya juga serupa; Rajawali Indonesia Communication dengan pimpinan Anas Syahrul Alimi.

Deretan kalimat ‘WESTLIFE The Twenty Tour Live in Sam Poo Kong’ seolah tersemat di kota Semarang selama sehari penuh, yaitu pada hari Senin 1 September 2019. Sangat bisa dipahami, pasalnya itu adalah hari di mana empat personil Westlife diagendkaan manggung di seputar area Sam Poo Kong.

Sam Poo Kong..? Bukankah itu adalah area Kuil? Tempat peribadatan?

Iya, benar. Itu adalah area kuil sebagai area tempat ibadat saudara-saudara kita. Serupa dengan Candi Borobudur yang juga merupakan tempat peribadatan, alih-alih banyak yang juga mengenalnya sebagai tempat wisata. Namun yang pasti, area konser ini bukan lantas ada di atas tempat peribadatan tersebut, bukan lantas di depan tempat pemujaan Sang Hyang Widhi. Lain dari itu, helatan diselenggarakan dengan tempat yang satu area dengannya.

Ya, selepas sukses besar menggelar pertunjukannya di area Candi Borobudur pada mega konser bertajuk “WESTLIFE The Twenty Tour” Borobudur Symphony di hari Sabtu malam, 31 Agustus 2019, sehari kemudian keempat personil Westlife seolah tak mengenal capek langsung melaju ke utara, dan berlanjut menyajikan karya-karya terbaiknya hingga mampu memukau ribuan penonton yang hadir pada helatan bertajuk “WESTLIFE The Twenty Tour Live in Sam Poo Kong”.

Sebagaimana apa yang disajikan di area Candi Borobudur, di area Kuil Sam Poo Kong ini para personil Westlife ini juga mempersembahkan beberapa lagu hitsnya, antara lain seperti “Hello My Love”, Swear It Again”, “Uptown Girl”, “My Love”, “If I Let You Go”, dan masih banyak lagi.

Pun dengan sajian artistik, tata visual, serta tata-cahaya, masih serupa dengan di Borobudur. Semuanya mampu dipadukan dengan lagu sekaligus koreografer yang dipertontonkan. Karenanya, total hampir 7.000 penonton yang hadir dari berbagai daerah di Indonesia seolah menjadi terhipnotis.

Anas Syahrul Alimi selaku promotor sekaligus CEO Rajawali Indonesia mengungkapkan bahwa konser di Kuil Sam Poo Kong, Semarang – Jawa Tengah ini menjadi destinasi terakhir dari serangkaian tur konser Westlife di Indonesia. Terkait dengan hal itu, tentu ini menjadi satu catatan baru bagi Westlife dan Kuil Sam Poo Kong dalam hal menyelenggarakan satu proses kolaborasi indah. Serupa dengan Borobudur sebagai mahakarya yang dipadu dengan karya-karya hits Westlife, nuansa mahakarya dari kuil Sam Poo Kong pun begitu melebur bersama karya-karya terbaik grup vokal asal Irlandia tersebut.

“Konser Westlife pada malam hari ini sangat pecah. Semua orang yang hadir pada malam hari ini sama-sama merasakan bahagia. Westlife dan Kuil Sam Poo Kong sama-sama hebatnya untuk memberikan sebuah suguhan berkesan yang terjadi pada malam hari ini,” Anas memaparkan.

Selain itu, Anas juga menjelaskan perihal pemilihan tempat di situs sejarah Sam Poo Kong sebagaimana tempat lain yang ia pernah gunakan, di antaranya Candi Prambanan dan Candi Borobudur. Ketika mampu menghadirkan legenda musik dunia seperti Westlife bukan saja itu lantas dipandang sebagai usaha membuat ‘konser agar telihat megah’. Lain dari itu, ini adalah upaya Tim Rajawali Communication Indonesia guna menggelar konser musik, namun sekaligus juga membranding tempat, termasuk membranding Kota Semarang ke dunia internasional. Artinya, melalui pertunjukan music berkualitas ini bukan suatu hal yang harus diherankan ketika konser ini bukan hanya menyedot antusiasme yang besar dari masyarakat Indonesia, lebih dari itu, akan menarik pula para pelancong dari mancanegara.

“Saya kira apa yang terjadi pada malam hari ini adalah sebuah proses kolaborasi dari tiga mahakarya, yaitu mahakarya Kuil Sam Poo Kong, mahakarya masyarakat Jawa, dan juga mahakarya musik yang dimiliki oleh Westlife. Bagi saya, hal seperti ini harus tetap terus berlanjut di Semarang, agar nantinya salah satu kota besar di Indonesia ini akan terangkat namanya ke dunia internasional,” Anas menambahkan pemaparannya.

Bank Jateng sebagai pihak sponsor utama dalam ‘WESTLIFE The Twenty Tour Live in Sam Poo Kong’ ini melalui Supriyatno selaku Direktur Utamanya juga mengungkapkan hal serupa dengan sang promotor konser. Bahwa selama ini Semarang sebagai Ibukota Provinsi Jawa Tengah sedang diarahkan sebagai destinasi wisata internasional. Karenanya hal besar yang terwujud terkait konser yang berlangsung malam hari itu merupakan salah satu bukti harapan tersebut bisa semakin dekat keterwujudannya.

“Diplomasi budaya melalui musik, yang mana hal ini memiliki tujuan untuk lebih memperkenalkan sebuah daerah ke dunia internasional bagi kami merupakan sebuah upaya yang sangat positif. Maka dari itu, di sini kami pun ikut terlibat untuk mendukung secara penuh terhadap tur konser dari Westlife ini,” ungkap Supriyatno.

Direktur Utama Bank Jateng yang sejatinya adalah pria kelahiran Jogjakarta 31 Juli 1955 itu juga mengungkapkan pendapatnya bahwa konser “WESTLIFE The Twenty Tour Live in Sam Poo Kong” tidak sebatas hanya menjadi momen membahagiakan bagi banyak orang, namun lebih dari itu, ia juga merupakan ruang sekaligus sarana bagi para penonton konser untuk memperoleh value lain, baik sebelum saat sedang, dan atau usai menyaksikan pertunjukan konser musik tersebut. Sebagai orang nomor satu di Bank Jateng, ia mengharapkan hal seperti itu bakal terus terjadi di Kota Semarang, sehingga ia bisa lebih dikenal lagi ke penjuru dunia sebagai destinasi wisata pilihan bagi para pelancong asal mancanegara. [rpw]